Anggota DPR RI Arif Riyanto Uopdana, ST saat menyerahkan dokumen aspirasi terkait kelistrikan dari Pemda Pegunungan Bintang kepada Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di sela-sela Rapat Kerja Komisi XII dengan Kementerian ESDM Rabu, 2 Juli 2025.

JAKARTA (PB.COM)Anggota Komisi XII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dari Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Papua Pegunungan, Arif Riyanto Uopdana, ST meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) segera mengambil alih dan merevitalisasi Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Oksibil yang terletak di Kampung Arinkop, Distrik Iwur, Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin), Provinsi Papua Pegunungan.

Sebab pasca dibangun Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM dan resmi diserahterimakan kepada Pemda Pegubin pada 1 Maret 2024 silam, PLTM Oksibil yang berkekuatan 1 Megawatt itu tidak beroperasi akibat dihantam banjir.

Permintaan itu disampaikan Arif Uopdana dalam Rapat Kerja Komisi XII DPR RI dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia beserta jajarannya dan direksi PT PLN (Persero), Rabu, 2 Juli 2025 di Senayan, Jakarta.

“Hari ini dalam Rapat Kerja, saya menyampaikan aspirasi dari Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang, dari Pak Bupati kepada Pak Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyangkut persoalan kelistrikan di Kabupaten Pegunungan Bintang yang masih sangat minim,” kata Arif dalam rilis yang diterima media ini, Rabu malam.

Menurut Arif, PLTM Oksibil tahap I dengan kapasitas 1 Megawatt memang telah selesai dibangun dan direvitalisasi oleh Dirjen EBTKE Kementerian ESDM sudah diserahterimakan kepada Pemda Pegubin pada 1 Maret 2024 lalu. Namun belum sempat dioperasikan, sudah terjadi force majure. Intake dan turbin dihantam banjir sehingga kondisinya rusak dan perlu dilalukan revitalisasi kembali.

“Mengingat kondisi fiskal Kabupaten Pegunungan Bintang yang terbatas, Bupati meminta agar PLTM Oksibil tahap 1 bisa diambil alih kembali oleh Kementerian ESDM untuk dilakukan revitalisasi ulang. Kami berharap, Kementerian ESDM segera mengambil alih dan segera mengoperasikan supaya masyarakat dapat menikmati listrik 24 jam. Ini juga demi mengurangi beban biaya BBM selama ini dalam mengoperasikan  PLTD selama 6 sejam sehari,” urai Arif.

Bupati Pegubin Spei Yan Bidana bersama Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur EBTKE Kementerian ESDM Hendra Iswahyudi dan Kepala Unit Pengendalian Percepatan Pembangunan Infrastruktur pada Kementerian ESDM Simon Simon Laksmono Himawan beserta staf di lokasi PLTM di Kampung Arinkop, Distrik Kalomdol, Jumat, 1 Maret 2024.

Pada kesempatan itu, Arif juga meminta Kementerian ESDM untuk melanjutkan rencana pembangunan PLTM Oksibil tahap II sebesar 2Megawatt yang saat ini terhenti di tahap pra Feasibility Study (FS). Sebab energi dari Sungai Digul diperkirakan masih mencapai 5 MW.

“Hal ini sejalan dengan visi dari Bapak Presiden Prabowo Subianto agar Rasio Elektrifikasi di Indonesia harus mencapai 100% pada tahun 2029 nanti. Dan ini juga mendukung program de-diselisasi dan mendorong pembangkit listrik bersumber dari Energi Baru Terbarukan untuk Indonesia mencapai Nett Zero Emission pada tahun 2060 nanti,” tuturnya.

Politisi muda PDI Perjuangan ini juga membeberkan, saat ini kondisi Rasio Elektrifikasi (RE) di Pegunungan Bintang masih sangat rendah yakni di angka sekitar 20 % saja rumah tangga dari 277 kampung di wilayah itu.

“Ini tentu menjadi keprihatinan bersama, mengingat Indonesia akan memasuki ulang tahun kemerdekaan yang ke-80 tahun Agustus mendatang, namun masih ada warga negara yang belum memiliki akses listrik. Sekali lagi kami berharap, Kementerian ESDM bisa menjawab kebutuhan masyarakat Pegunungan Bintang segera,” tegas Arif. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box