JAYAPURA (PB) : Selepas memantau harga dan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok) di Medan, Semarang, dan Bandung, Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita kini menyambangi wilayah timur Indonesia.

Mendag Enggar turun langsung ke Jayapura untuk memastikan Papua siap menghadapi bulan puasa dan Lebaran 2017.

“Di Papua, stok beras untuk empat bulan ke depan sudah tidak ada kekhawatiran. Stok gula aman. Kami sudah memberikan penugasan kepada BULOG untuk mendistribusikan gula di semua daerah di Papua, terutama di perbatasan. Namun minyak goreng kemasan sederhana masih dijual dengan harga Rp14.000/liter. Kami akan minta agar minyak goreng kemasan sederhana dengan harga Rp11.000/liter segera masuk ke pasar di Papua,” kata Mendag Enggar setelah meninjau gudang BULOG Divre Papua di Jalan Tasangkapura, Jayapura, Papua, Selasa (9/5).

Dalam pemantauan kali ini, Mendag juga mengunjungi gudang BULOG Divre Papua di Jayapura. Berdasarkan data Bulog per 9 Mei 2017, total stok beras untuk BULOG Divre Papua adalah 45 ribu ton untuk 4 bulan ke depan.

Dalam kunjungannya ke Pasar Rakyat Sentral Hamadi, Jayapura, Mendag menyatakan harga-harga bapok dibanding minggu lalu terpantau stabil. Beras medium pada kisaran Rp11.000/kg, tepung terigu Rp9.000/kg, minyak goreng curah Rp11.700/liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp15.000/liter, daging sapi Rp130.000/kg, daging ayam Rp38.000/kg, telur ayam Rp32.000/kg, cabai merah keriting Rp40.000/kg, dan bawang merah lokal Rp40.000/kg. Komoditas yang naik harganya hanya bawang putih dari Rp45.000/kg menjadi Rp55.000/kg. Di Pasar Hamadi, terdapat operasi pasar untuk komoditas daging sapi oleh PT PPI, yang menjual daging sapi beku dengan harga Rp80.000/kg.

Selain kunjungan ke gudang BULOG Divre Papua, Mendag juga menggelar rapat koordinasi (Rakor), yang dilaksanakan di Kantor Gubernur Papua di Jayapura. Rakor tersebut membahas kesiapan kota dan kabupaten serta Provinsi Papua dalam mengendalikan inflasi di Papua, terutama saat menjelang bulan puasa dan Lebaran tahun ini.

Menurut Mendag, Pemerintah telah mengambil langkah antisipatif untuk menyambut bulan puasa dan Lebaran 2017, yaitu dengan mengidentifikasi ketersediaan stok dan harga bapok, baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah.

Selain itu, diperlukan juga identifikasi langkah-langkah kesiapan instansi terkait dan pelaku usaha bapok, terutama untuk menghindari terjadinya kekurangan stok, gangguan distribusi, dan aksi spekulasi. Selain itu, menilik pengalaman yang kerap terjadi menjelang Lebaran, Mendag menekankan pentingnya pengawasan barang beredar agar masyarakat terhindar dari barang-barang kedaluwarsa, barang impor selundupan, dan barang yang tidak aman dikonsumsi.

Mendag kembali mengingatkan distributor, subdistributor, dan agen bapok di Papua untuk segera mendaftarkan usahanya secara online dan gratis di situs Kemendag melalui http://sipt.kemendag.go.id, sesuai dengan Permendag No. 20/M-DAG/PER/3/2017 tentang Pendaftaran Pelaku Usaha Distribusi Barang Kebutuhan Pokok. Hal tersebut bertujuan agar Pemerintah dapat memantau harga dan stok bapok.

Di samping itu, Mendag mengimbau para distributor di Papua untuk dapat menjual gula dan minyak goreng kemasan sederhana di tingkat eceran untuk wilayah Papua dan sekitarnya sesuai dengan harga eceran tertinggi yang Pemerintah tetapkan. Dengan begitu, distributor dapat membantu menjaga stabilitas harga bapok di wilayah Papua dan sekitarnya.

Selain turun langsung ke daerah, Mendag juga menugaskan para Pejabat Eselon I turun ke daerah untuk mengadakan Rakor dan memantau stok serta harga bahan pokok. Hingga 9 Mei 2017, telah dilakukan Rakor Identifikasi Barang Kebutuhan Pokok dan pemantauan harga di 28 provinsi. Pastikan Implementasi HET Untuk memastikan penerapan harga eceran tertinggi (HET) berjalan dengan semestinya di Papua, Mendag turun langsung ke pasar rakyat dan toko ritel modern.

Tujuannya memantau harga komoditas gula, minyak goreng dalam kemasan sederhana, dan daging sapi beku di tingkat ritel. Ritel modern yang dikunjungi dalam pemantauan penerapan HET adalah Hypermart di Mall Jayapura. “Kami meninjau pasar ritel modern Hypermart di Mall Jayapura. Stok untuk gula dan minyak goreng aman. Harga sudah sesuai dengan HET yang ditetapkan yaitu Rp12.500/kg untuk gula merek apa pun. Minyak goreng kemasan sederhana Rp11.000/liter. Saya menyampaikan terima kasih kepada produsen dan distributor yang memenuhi komitmen mereka. Untuk daging, di tingkat ritel, Distribution Center Hypermart di Jakarta menjual daging beku dengan harga Rp80.000/kg,” kata Mendag seusai peninjauan.

Berdasarkan nota kesepahaman antara Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dan distributor yang dilangsungkan pada 4 April 2017, telah ditetapkan HET untuk tiga komoditas. Gula ditetapkan tidak boleh lebih dari Rp12.500/kg, minyak goreng dalam kemasan sederhana Rp11.000/liter, dan daging Rp80.000/kg. Mendag juga mengunjungi gudang distributor CV Maju Makmur. Dari hasil kunjungan tersebut, diketahui bahwa distributor CV Maju Makmur memiliki stok minyak goreng dan gula untuk area distribusi Wamena, Puncak Jaya, dan Tolikara. (Admin)

Facebook Comments Box