JAYAPURA (PB) – Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal membuka Pameran Promosi Kesenian Budaya Papua “Kemilau Batik Papua” di Gedung Sasono Adi Guno, Taman Mini Indonesia Indah, Rabu (9/8) yang ditandai dengan pukul Tifa.
Dalam rilis yang diterima redaksi, Wagub Tinal yang mewakili Gubernur Papua mengatakan dengan keanekaragaman hayati dan fauna, keindahan alam dan keragaman budaya yang dimiliki Tanah Papua, Pemerintah Provinsi Papua menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu sector unggulan pembangunan saat ini.
“Salah satu yang menjadi unggulan pemerintah Provinsi Papua dalam pengembangan 5 wilayah adat adalah sector paiwisata. Dengan keanekaragaman hayati dan fauna, keindahan alam dan keragaman budaya yang dimiliki, pengembangan sector pariwisata menjadi prioritas bagi kami” jelasnya.
Demikian juga dengan kegiatan Promosi Kesenian Keragaman Budaya Papua yang mengambil tema “Kemilau Batik Papua”, juga salah satu dari program yang ditujukan untuk menyebarluaskan atau mempromosikan kepada khalayak tentang potensi budaya dan kesenian yang provinsi Papua miliki, khususnya batik Papua.
“Sebagai warisan budaya dunia, kami terus memberikan dukungan kepada pengembangan batik, khususnya batik Papua” tegasnya.
Pada kesempatan itu juga disampaikan motif-motif batik Papua yang ada saat ini masih sebagian kecil dari hasil eksplorasi kehidupan social masyarakat dan suku yang ada di Papua. “Jika kita terus melakukan eksplorasi dan menggali informasi tentang budaya papua, saya yakin masih akan banyak muncul motif-motif baru yang akan memberikan banyak pilihan kepada para pencinta batik, khususnya pencinta batik Papua” sarannya.
Sementara itu Kepala Badan Penghubung Daerah Provinsi Papua di Jakarta yang juga sebagai penagggung jawab kegiatan promosi kesenian keragaman budaya Papua Alexander Kapisa, menyampaikan tujuan diselenggarakannya Kemilau Batik Papua ini adalah untuk mempromosikan potensi wisata yang dimiliki oleh Provinsi Papua ke tingkat nasional dan internasional, khususnya dalam bentuk kesenian dan kerajinan tangan, seperti batik dan tarian khas dari Bumi Cenderawasih.
“Jadi kegiatan ini mengangkat ciri khas dari tiap daerah di Papua berdasarkan lima willayah adat dan dituangkan dalam motif batik Papua,” kata Alexander Kapisa.
Sebagai penanggung jawab kegiatan “Kemilau Batik Papua” Alexander Kapisa mengucapkan terima kasih kepada seluruh yang terlibat dari awal hingga selesainya acara ini, khususnya kepada Mama Yolanda Tinal sebagai pemilik Mamayo’s Collection yang telah memberikan dukungan yang begitu besar, sehingga acara ini dapat berlangsung dengan baik.
Kegiatan “Kemilau Batik Papua” diselenggarakan oleh Badan Penghubung Daerah Provinsi Papua di Jakarta bekerjasama dengan pengelola TMII diiikuti oleh pembatik/pengrajin batik asal Papua seperti Mamayo’s collection, Jimmy Afaar”s Collection, Mama Blandina Ongge’s Collection, Batik Haluk, Mahasiswa Surya Institut (produk Olahan Buah Merah). Acara ini dihadiri Menteri pariwisata, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, bersama beberapa Duta Besar negara sahabat. (YMF)