Staf Ahli Gubernur Annie Rumbiak didamping Ketua Umum Gakeslab Indonesia Drs. Sugihadi Winoto, MM, Ketua Plt. Gakeslab Provinsi Papua Sonny Mambrasar, memukul tifa menandai dibukanya Musprov Gakeslab Provinsi Papua di Hotel Fave Jayapura, Kamis (24/08/2017)

JAYAPURA (PB)-Ketua Umum   Gakeslab   Indonesia  Drs. Sugihadi Winoto, MM  mengimbau kepada anggota Gabungan Pengusaha Alat-Alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) Provinsi Papua untuk mengutamakan pengadaan alat kesehatan (alkes) dan laboratorium hasil produk dalam negeri. Sebab berdasarkan  Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun  2016 Tentang Percepatan Pengembangan Industri  Farmasi dan Alat Kesehatan mengatakan  pengadaan alat-alat kesehatan dan labolatorium  disarankan memakai produksi dalam negeri.   Hal ini dikarenakan alat  kesehatan selama  ini di Indonesia itu disuplai sebesar  90 persen  dari luar negeri.

“Hanya kurang dari 10 persen  produk dalam negeri. Ini berarti tahun lalu hanya 2 persen memanfaatkan  APBN, sedangkan   tahun ini sudah masuk  5 persen. Kita juga sebagai  warga  masyarakat ikut prihatin penggunaan dana alat  kesehatan yang semakin tahun semakin meningkat.  Jadi  itu  besar sekali kalau itu 90 persen diambil orang luar negeri semua atau  kita beli atau impor berarti  devisa kita hanya untuk membeli alat-alat kesehatan cukup besar,” kata Sugihadi dalam sambutannya pada Musyawarah Provinsi (Musprov) II Gakeslab Provinsi Papua Tahun 2017 di  Ballroom Hotel Fave, Jayapura, Kamis (24/08/2017).

Kegiatan  dengan mengusung Tema Melalui Musprov II Kita  Mantapkan Hubungan  Kerjasama Dengan Pemerintah serta meningkatkan profesionalisme Bisnis  Alat Kesehatan  dan Labolatorium di Provinsi Papua dibuka oleh Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Kemasyarakatan dan SDM Annie Rumbiak dihadiri Ketua Plt. Gakeslab Provinsi Papua Sonny Mambrasar dan Ketua Panitia Jan JD. Friese, SE, serta ratusan anggota Gakeslab Provinsi Papua.

Menurut Sugihadi, Inpres Nomor 6 Tahun 2016 meminta  pengembangan  industri alat kesehatan dalam negeri ditingkatkan,  termasuk juga  penggunaannya. Hal ini sudah ditindaklanjuti oleh Permenkes  N0. 4  Tahun 2017, dimana jika  sudah ada alat  kesehatan dalam negeri yang memenuhi syarat,  khususnya RSUD dan Puskesmas disarankan untuk  memakai  produk dalam  negeri.

Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Kemasyarakatan dan SDM Annie Rumbiak, dalam sambutannya sesaat sebelum membuka kegiatan ini mengatakan, kesehatan dan manusia seperti dua sisi  yang  tak dapat dipisahkan. Pasalnya, kesehatan sangat  berpengaruh bagi kehidupan manusia dalam  menentukan proses hidup ke depan. Ketika  manusia sehat, maka produktivitas secara umum dapat meningkat dan  dapat berjalan  secara normal yang dimulai dari  diri sendiri, keluarga, masyarakat  dan lingkungan  kerja.

“Mengingat pentingnya  arti kesehatan bagi manusia dan  pada sisi lain manusia adalah subyek daripembangunan, maka keberadaan Gakeslab Papua sangat diperlukan untuk mendukung program pemerintah pada bidang kesehatan,” kata Annie.

Menurut Annie, Pemprov Papua dalam masa  kepemimpinan Lukas Enembe, SIP.MH dan  Klemen Tinal, SE.MM selalu menyelaraskan masalah kesehatan sebagai program prioritas sesuai  visi Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera. Banyak terobosan dan perubahan  yang telah dilakukan Pemprov di bidang kesehatan, terlebih membenahi dan mengoperasionalisasikan beberapa peralatan penunjang pelayanan medis yang selama ini  menjadi masalah dalam pelayanan kesehatan.

Ia berharap Gakeslab  dapat memainkan peran yang  baik dalam menyediakan peralatan kesehatan dan labolatorium, dimana pengadaannya harus dilakukan sesuai  Standar Operasional Prosedur (SOP).

“Melalui Musprov  ini, saya harapkan Gakeslab Papua dapat mencetuskan suatu konsep pemikiran  yang sinergis dan dapat memberikan  masukkan kepada  Pemerintah  Daerah  yang berhubungan dengan masalah alat-alat kesehatan dan labolatorium, agar  lebih mempercepat laju pebangunan khususnya di bidang kesehatan,” ujar Annie. (YMF/e-gm)

Facebook Comments Box