JAYAPURA (PB) – Pemerintah Provinsi Papua melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Selasa (17/10/2017) siang, menggelar Evaluasi dan Pengendalian Program APBD 2017 di Sasana Karya Kantor Gubernur Dok II Jayapura.
Kegiatan ini mengambil tema, “Memastikan Perencanaan Konsisten dan Selaras Dengan Dokumen Serta Regulasi Peruntukkannya”.
Kegiatan itu dihadiri 46 SKPD dalam lingkup Pemprov Papua. Evaluasi ini dipimpin langsung Gubernur Papua Lukas Enembe didampingi Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Elia I Loupatty dan Asisten Bidang Umum Sekda Papua Elysa Auri.
Usai pertemuan, menjawab pertanyaan media ini, mantan Bupati Puncak Jaya ini menjelaskan kegiatan ini terkait evaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan. “Kita lakukan evaluasi secara menyeluruh. Intinya presentasi pekerjaan yang saat ini baru 47 persen. Mudah – mudahan dua bulan sisa efektif kerja ini bisa mencapai 70 – 80 persen,” harapnya.
Ia mengakui banyak faktor yang mempengaruhi, sehingga daya serap SKPD di bulan Oktober ini baru 47 persen. Termasuk di dalamnya penyesuaian mengenai PP No.18 tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah (OPD). “Karena OPD baru juga harus dengan Peraturan Daerah (Perda), sehingga itu harus kita tetapkan dulu baru melantik orang,” terangnya.
Ada 3 OPD baru dilingkup Pemprov Papua yakni Biro Otsus, Biro Unit Layanan dan Pengadaan (ULP) serta Dinas Perumahan. Selain itu juga saat ini telah masuk dengan sistem e-Government yang juga baru pertama diterapkan di Bumi Cenderawasih. “Itu juga salah satu alasan yang membuat keterlambatan. Contohnya semua pimpinan OPD membawa berkas pelelangan, terus nanti dikembalikan tetapi tidak selesaikan tepat hari itu tetapi terjadi berminggu – minggu,” akunya.
Gubernur Lukas pun mengakui, pengkajiannya dari ULP terlambat sehingga mempengaruhi juga dan mengalami keterlambatan. Tetapi ia berharap pada akhir bulan Desember ini. Daya serap Pemprov Papua sudah bisa mencapai 70 – 80 persen. Intinya semua SKPD kita sepakat tahun depan kita penyelesaian APBD di bulan November ini. Nantinya untuk tahun depan SKPD harus duduk berbicara dengan pihak pelelangan. Terutama ULP dan seluruh Kelompok Kerja (Pokja) harus kita bicara,” tuturnya.
Ia memberikan contoh, dalam satu dinas Pokja dengan lima orang dan 2 orang dari luar. “Karena itu sekarang ini kan semua SKPD ada di dalamnya. Dimana 7 orang ini ada yang dari Kesehatan, Rumah Sakit. Kita harus sepakati itu, tahun depan kita harus membuat seperti itu. Orang yang memahami tentang spesifikasi pekerjaan,” terangnya lagi.
Dalam pertemuan itu Gubernur Lukas juga memberikan tekanan kepada SKPD untuk mempercepat daya serapnya. Akan tetapi jika ada pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan tepat waktu, hal itu tidak bisa dipaksakan.
Nantinya pekerjaan yang sudah selesai akan dilihat juga realisasi fisik pekerjaan yang tentunya dibayar dengan realisasi fisik pekerjaan yang telah dikerjakan/selesaikan rekanan. “Tidak sekadar dengan kontraknya sekian langsung dibayar, tidak begitu lagi. Tetapi kita harus melihat dan melakukan pengecekan realisasi fisik pekerjaan,” tandasnya.
Lantai Dua Stadion Papua Bangkit
Sementara itu, progress pembangunan Stadion Utama Papua Bangkit di Kampung Harapan, Sentani Jayapura per 1 Oktober 2017, saat ini sudah mencapai 21 persen. Seperti yang dijelaskan Manager Teknik PT PP Doli Abu Zain kepada pers di lokasi pembangunan stadion, Stadion yang akan digunakan sebagai tempat pembukaan dan penutupan Pekan Olahraga Nasioanal (PON) XX Tahun 2020 sudah masuk dalam tahap pengecoran lantai dua stadion.
“Sampai dengan bulan Oktober realisasi progres pembangunan sudah capai 21 persen, dan target kita bulan Desember pengecoran lantai dua sudah selesai,” jelasnya usai mendampingi Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Yusuf Yamber Yabdi, Sekretaris Dinas Idris Salama dan staf lainnya ketika meninjau stadion Papua Bangkit, Selasa (17/10/2017).
Lanjutnya, pekerjaan yang dilakukan sekarang 24 jam dengan dukungan 450 orang pekerja. Sebelumnya hanya 350 orang. “Karena target kita bulan Desember 2017 itu, pekerjaan untuk lantai satu stadion sudah selesai,” akunya. Kemudian bulan Januari 2018 sudah masuk dengan pekerjaan struktur lantai dua stadion, dan peralatan paving bloknya sudah dipesan di Bandung, Jawa Barat.
“Stadion ini kita targetkan selesai bulan Desember 2018, mohon dukungan dan doa dari Pemerintah masyarakat Papua agar pekerjaan ini lancar dan tidak ada kendala, sehingga stadion Papua Bangkit bisa selesai tepat waktu,” harapnya.
Doli Abu Zain merincikan, pencapaian pembangunan stadion sampai bulan Oktober 2017 lebih cepat 9 persen dari jadwal yang sudah ditetapkan. Dimana, untuk pemasangan lahan 95 persen, borepile 100 persen (lebih cepat 2,5 bulan), pilecap dan Tie Beam 70 persen, Pengecoran kolom 1 35 persen, saluran utama jalan masuk 60 persen dan saluran dalam bangunan 65 persen.
Selain itu juga pembangunan stadion pemanasan juga dalam tahap pekerjaan. Dan direncanakan awal tahun depan sudah selesai. “Stadion Papua Bangkit ini sudah standar Internasional, sehingga harus dilengkapi dengan lapangan pemanasan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Papua Yusud Yambe Yabdi minta kepada pihak PT PP untuk tetap menjaga eksistensi pekerjaanya. Dengan demikian, pekerjaan bisa lebih cepat selesai. “Selama pembangunan stadion tidak ada kendala, karena masyarakat kampung Harapan dan sekitarnya mendukung dan melihat masa depan Papua,” pujinya.
Selain itu, Yusuf berharap, dengan adanya stadion ini dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat setempat. Katanya, Pemerintah Provinsi Papua menganggarkan Rp 1.3 triliun untuk pembangunan stadion dan dikerjakan dalam waktu satu tahun setengah. (YMF/Ed-Fri)