JAYAPURA (PB)—Walikota Jayapura, DR. Drs. Benhur Tomi Mano, MM mengapresiasi setinggi-tingginya Gereja Katolik Keuskupan Jayapura karena keterlibatannya membangun pendidikan dan kesehatan berkualitas yang ikut meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di bumi Port Numbay.
Hal itu dikatakan walikota yang akrab dipanggil BTM ini dalam sambutannya pada acara Peresmian Gedung Pastoran Katolik dan Aula Paroki Gembala Baik, Abepura Minggu (19/11/2017).
“Yayasan Pendidikan Katolik punya PAUD, SD, SMP hingga SMA ikut menyukseskan Kota Jayapura sebagai barometer pendidikan. Di bidang kesehatan, ada Rumah Sakit Dian Harapan dan Rumah Sakit Provita khusus ibu dan anak yang sedang dibangun di APO. Fasilitas kesehatan ini ikut membantu mendorong naiknya angka harapan hidup masyarakat Kota Jayapua yang dulu hanya 60 tahun kini naik jadi 70 tahun,” kata Walikota BTM.
Pada kesempatan itu, Walikota BTM juga berjanji memberikan sumbangan bagi penuntasan dana pembangunan pastoran dan aula paroki tersebut senilai Rp 250 juta rupiah. Ia berharap, fasilitas gedung ini bisa dijadikan sebagai sarana untuk melayani umat Katolik dan bersama bergandengan tangan dengan pemerintah untuk membangun Kota Jayapura dalam semangat “Satu Hati Membangun Kota Untuk Kemuliaan Tuhan (Hen Tecahi Yo Onomi T’Mar Ni Hanased).
“Saya minta umat Katolik ikut menjaga Kota Jayapura agar tetap Bersih, Indah Aman dan Nyaman. Umat Katolik harus menjadi contoh, menjadi Garam dan Terang bagi umat beragama lainnya. Kalau umat Katolik tidak buang sumpah maka umat lain juga tidak akan lakukan itu,” kata BTM.
Menuju Gereja Mandiri dan Misioner
Selain Walikota BTM, acara Peresmian Gedung Pastoran dan Aula Paroki Gembala Baik Abepura juga dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Papua T.E.A. Hery Dosinaen, S.IP.MKP, Uskup Jayapura, Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM, Rektor Universitas Cenderawasih, DR. Apollo Safanpo, ST dan sejumlah tokoh umat Katolik.
Ketua Panitia Pembangunan, drg. Aloysius Giyai, M.Kes dalam sambutannya menjelaskan, gedung tiga lantai yang kini berdiri megah ini dibangun selama empat tahun. Aloysius mengisahkan, pembangunan gedung berukuran 30×37 meter ini dimulai dengan dana yang sangat kecil. Hanya bermodal keberanian. Jika dihitung hingga finishing sekarang, dana yang dipakai telah mencapai Rp 11 miliar lebih.
“Ide ini datang dari saya dan beberapa tokoh umat. Waktu paroki ini berusia 84 tahun, empat tahun lalu. Ini dulu Gedung Soskad. Awalnya hanya untuk bangun aula dan pastoran, dalam perkembangan ada ide untuk bangun kamar-kamar bagi para pastor yang transit dalam pelayanan dari mana-mana,” kata Aloysius yang juga Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua.
Aloysius menjelaskan, di lantai bawah gedung ini digunakan sebagai Pastoran Paroki Gembala Baik. Tersedia juga ruang konseling dan kantor paroki. Di lantai dua, ada kamar tidur untuk para pastor yang transit sebanyak 5 ruangan serta ruang rapat Dewan Pastoral Paroki (DPP), ruang arsip dan perpustakaan paroki. Sedangkan lantai tiga adalah aula paroki berkapasitas 500 orang.
“Saya berterima kasih kepada semua donatur. Ini semua berawal dari pergumulah saya. Tahun 2013, malam-malam saya doa di dalam Gereja ini. Saya berdoa, Dalam Nama Tuhan, karya penyelamatan harus berlangsung. Karena itu, sesudah doa, walau modal membangun belum sampai Rp 500 juta, saya sudah perintahkan malam itu juga untuk robohkan gedung Soskad. Esoknya Pastor Eko kaget dan mulailah kita membangun. Puji Tuhan, walau menyisakan utang, hari ini kita sudah resmikan,” kata drg. Aloysius Giyai, M.Kes.
Uskup Jayapura, Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM dalam sambutannya mengatakan, dirinya selaku pimpinan Gereja Katolik Keuskupan Jayapura mengapresiasi partisipasi dan swadaya umat Paroki Gembala Baik yang bahu membahu menyukseskan pembangunan gedung pastoran dan aula. Ia berharap, dengan adanya pastoran dan aula paroki yang baru, umat Katolik Paroki Gembala Baik Abepura dapat semakin maju, mandiri dan misioner.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membantu, baik pemerintah, pejabat, pengusaha dan umat sekalian atau dukungan dana, materi dan doa. Secara khusus, kami berterima kasih kepada Bapak Walikota Gubernur Papua yang punya perhatian kepada umat Katolik di Jayapura,” kata Aloysius.
Hal senada diungkapkan Pastor Paroki Gembala Baik, Pastor Andreas Trismadi, Pr mengatakan dirinya mengapresiasi seluruh panitia yang bekerja keras untuk menyukseskan pembangunan ini. “Semoga semangat ini terus dipertahankan dalam rangka membangun Gereja yang mandiri dan misioner,” kata Pater Trismadi.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Papua, T.E.A. Hery Dosinaen, mengatakan sebagai bagian dari umat Katolik yang semasa kuliah di IPDN menggunakan Gereja ini sebagai tempat ibadah, dirinya sungguh menyadari betapa pentingnya keterlibatan Misionaris dan tokoh Gereja Katolik bagi pembangunan Provinsi Papua.
“Sebagai paroki yang paling tua di Keuskupan Jayapura, Gembala Baik Abepura juga memberi sumbangan besar bagi pembangunan di tanah ini. Karena itu, saya berharap gedung ini menjadi asset bersejarah bagi peningkatan pelayanan umat Katolik ke depannya. Tadi Bapak Wakikota sudah sumbang Rp 250 juta untuk tutup utang itu. Saya minta kepada Ketua Panitia Mei 2018 utang ini harus selesai,” kata Hery. (Gusty Masan Raya)