Wakil Gubernur (Wagub) Klemen Tinal, SE.MM memakaikan rompi secara simbolis sebagai tanda pelepasan secara resmi Tim Relawan Tenaga Medis Papua ke, Palu Sulawesi Tengah di Halaman Kantor Dinas Kesehatan Papua, Kamis (11/10/2018).

JAYAPURA (PB)—Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal, SE.MM Kamis (11/10/2018) secara resmi melepas Tim Relawan Tenaga Medis Peduli Gempa dan Tsunami Palu, Sigi dan Donggala di halaman Kantor Dinas Kesehatan Papua, Kotaraja  Jayapura.

Tim  yang terdiri dari 10 tenaga medis dari Dinas Kesehatan Papua, 2 orang dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua dan 2 orang dari Dinas Sosial Papua ini, Kamis sore (11/10/2018) terbang dengan pesawat Batik Air menuju Makassar dan selanjutnya ke Palu. Mereka akan melakukan pelayanan kesehatan bagi para korban pasca gempa dan tsunami di Palu, Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah selama 10 hari.

Wagub Klemen Tinal memberikan arahan saat memimpin apel pelesapan Tim Relawan.

“Tim yang berangkat memang  sedikit tapi ini bukti nyata kita Papua berkontribusi meringankan beban saudara-saudara kita di Palu. Kalian adalah delegasi Papua, duta Papua. Jaga nama baik Papua dengan bekerja profesional dan melayani dengan hati. Sementara kita yang tinggal, teruslah mendoakan agar para korban gempa dan tsunami bisa pulih dan kembali beraktivitas,” kata Wagub Klemen Tinal dalam arahannya saat memimpin apel pelepasan Tim Relawan.

Menurut Klemen, selain mengirim relawan, Pemerintah Provinsi Papua juga telah mengirim bantuan ratusan ton beras dari Merauke ke Palu guna membantu para korban, mengevakuasi puluhan mahasiswa Papua yang sedang studi dari Palu ke Papua, dan berencana akan menyerahkan uang bantuan senilai Rp 4 miliar nantinya.

Wagub Klemen Tinal berpose bersama Tim Relawan usai apel.

Pada kesempatan itu, Wagub Klemen juga menyampaikan turut berterima kasih kepada Dinas Kesehatan Papua dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Papua yang telah mengevakuasi 27 mahasiswa Papua dari Palu. Para mahasiswa ini adalah para korban bencana yang sedang studi di sana.

“Khusus untuk para mahasiswa Papua yang sudah dipulangkan, mohon didata agar kelanjutan studi mereka tak terhambat. Cek statusnya, apa dia kuliah biaya sendiri atau dari pemerintah dan mohon dinas terkait membantu. Sebab bencana tak boleh putuskan pendidikan mereka. Mereka harapan generasi Papua yang siap bangun daerah kelak,” tegas Klemen.

Kepala Dinas Kesehatan Papua drg. Aloysius Giyai,  M.Kes mengatakan pasca bencana, sudah pasti masalah kesehatan sangat memprihatinkan. Penyakit seperti ISPA, diare dan trauma pasca bencana harus segera mendapat perhatian. Oleh karena itu, Dinkes Papua merasa peduli dan ikut ambil bagian bersama provinsi lainnya untuk mengirim tim relawan tenaga medis ke sana guna memberikan pelayanan kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Papua drg. Aloysius Giyai, M.Kes saat memberi keterangan kepada wartawan.

“Tim yang kami turun bukan tim biasa-biasa, tetapi tim yang tangguh dan luar biasa yang sudah sering turun atasi wabah-wabah di Papua. Soal mahasiswa Papua, 6 orang tersisa hari ini akan terbang dari Makassar ke Jayapura. Sebanyak 27 sudah dipulangkan,” kata Aloysius.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua, William R. Manderi, SIP.M.Si mengatakan Tim Relawan yang turun akan bergabung di Posko Induk di Palu dan fokus pada pemulihan kesehatan bagi para korban.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua, William R. Manderi, SIP.M.Si saat memberi keterangan kepada wartawan.

“14 hari pasca bencana, wabah penyakit mulai muncul di sana. Karena itu, atas petunjuk gubernur, kita turunkan tim ini di Palu, Donggala dan Sigi. Soal dana bantuan tunai Rp 4 milyar, kami masih tunggu petunjuk gubernur dan akan disusul ke Palu,” kata William.

Ketua Tim Relawan dan Tenaga Medis Peduli Gempa dan Tsunami Palu, Sigi dan Donggala, DR. dr. Arry Pongtiku, MHM mengatakan, pihaknya akan fokus melakukan pelayanan kesehatan dan bukan evakuasi.

“Kita membawa obat-obatan kurang lebih 50 coly dan juga alat-alat kesehatan. Fokus kita untuk pelayanan masyarakat korban. Mohon doakan kami,” kata dr. Arry singkat.

Ketua Tim Relawan dan Tenaga Medis Peduli Gempa dan Tsunami Palu, Sigi dan Donggala, DR. dr. Arry Pongtiku, MHM (depan kiri) bersama sejumlah relawan.

Sebagaimana diketahui, bencana gempa dan tsunami yang menerjang sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah Jumat (28/9/2018) telah menewaskan ribuan orang. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban gempa Donggala dan tsunami Palu menjadi 2.045 orang. Data tersebut tercatat per tanggal 10 Oktober 2018, pukul 13.00 WIB. Fakta terkini lainnya adalah ketinggian tsunami yang terjadi pada mencapai 11,3 meter. (Gusty Masan Raya)

 

Facebook Comments Box