Gubernur Provinsi Madang, Papua New Guinea (PNG) Peter Yama bersama Gubernur Papua Lukas Enembe tampak berbincang penuh keakraban di Gedung Negara Jayapura, Minggu (21/10/2018).

JAYAPURA (PB)—Gubernur Provinsi Madang, Papua New Guinea (PNG) Peter Yama dan sejumlah delegasi mengunjungi Provinsi Papua, Minggu (21/10/2018). Mereka dijemput di Perbatasan PNG-RI di Skouw Wutung oleh Sekretaris Daerah Papua, T.E.A. Hery Dosinaen, S.IP.MKP dan Kepala Biro Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri Papua Suzanna Wanggai.

Selanjutnya rombongan Peter Yama beserta belasan delegasi bergerak menuju Gedung Negara, Dok V Jayapura disambut Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP.MH, Ketua DPR Papua, DR. Yunus Wonda, SH.MH, Ketua Majelis Rakyat Papua, Timotius Murib beserta sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Provinsi Papua.

Gubernur Madang Peter Yama, dan rombongan berpose bersama Gubernur Papua Lukas Enembe, Ketua DPRP Yunus Wonda dan Ketua MRP Timotius Murib.

Kunjungan Gubernur Peter Yama ke Papua merupakan balasan atas kunjungan Gubernur Lukas Enembe dan rombongannya pada September 2018 ke Provinsi Madang, PNG.

“Bapa sudah lihat kantor saya di Madang, sangat kecil. Kantor bapa sangat besar. Ini sangat luar biasa. Selama ini bapa selalu memberi masukan dan nasihat bagi saya. Saya tidak salah memutuskan naik mobil 6 jam untuk bertemu bapa. Hanya ada gedung putih di dunia, satu di Washington dan satu lagi di Papua,” puji Peter terhadap kemegahan Gedung Negara Jayapura saat memberikan sambutannya.

Menurut Gubernur Peter, ia dan masyarakat di PNG selalu memandang Papua adalah satu dengan mereka karena kesamaan budaya dan ras. Peter mengaku sangat terkesan  ketika ia dan delegasinya disambut di pintu masuk dengan tarian dan pakaian yang sama seperti di Madang.

Gubernur Madan Peter Yama dan Gubernur Papua Lukas Enembe berpose bersama para penari.

“Setelah membawa sejumlah delegasi ke sini, saya berpikir kenapa dari dulu tak ada politisi yang memulai kunjungan dan kerjasama  seperti ini? Saya bersyukur bisa dikunjungi Bapa (Lukas Enembe—Red.) dan membuka pikiran saya tentang ini. Tetapi dengan kunjungan Bapa, dan mulai kunjungan balasan ini, saya akan kunjungan terus ke sini sampai Bapa bosan. Saya merasa Bapa adalah adik saya. Saya akan bangun hubungan baik. Kapan saja saya siap terima tawaran kerjasama dengan Papua,” kata Peter disambut sorak tawa.

Peter mengatakan, ia siap menerima tawaran kerjasama ekonomi dan perdanganan dengan Papua yang dilandasi sikap saling percaya. Ia mengaku tak ragu. Sebab baginya, Lukas Enembe adalah sosok pemimpin yang tepat bagi Provinsi Papua dan karena itu pihaknya menaruh harapan besar terjalinnya kerjasama tersebut ke depan.

Gubernur Madan Peter Yama dan Gubernur Papua Lukas Enembe berpose bersama para penari anak-anak Repratian.

“Saya beeharap hubungan baik saya dan Gubernur Lukas bisa jadi dasar terbangunnya kerjasama ekonomi dan bisnis ke depan. Ada tiga provinsi di PNG yang diberi kewenangan luas dalam perluasan ekonomi, salah satunya Madang. Madang dalah mata dari PNG. Pusat dari ekonomi di PNG. Dari situ baru ke Port Moresby dan lainnya. Madang juga pusat kebudayaan di PNG, punya 148 bahasa, terbesar di PNG dari 800 lebih bahasa di PNG. Kami siap menandatangani MoU kerjasama jika bapa Lukas kunjungi Madang lagi ke depan,” kata Peter.

Sementara Gubernur Papua Lukas Enembe dalam sambutannya mengatakan, kunjungan Gubernur Peter dan delegasinya ini adalah upaya membangun persaudaraan sebagai saudara sedaratan dan dalam kerangka menjajaki kerjasama ekonomi dan perdagangan yang pernah dibicarakan bersama Peter di Madang, September 2018 lalu.

Gubernur Madan Peter Yama dan Gubernur Papua Lukas Enembe menari Yospan bersama.

“Saya atas nama pemerintah dan masyarakat Provinsi Papua mengucapkan selamat datang kepada Gubernur Madang dan rombongannya di Jayapura. Memang penting kita harus membangun kerjasama. Sebab tak ada sekat yang memisahkan antara Papua dan PNG. Kita satu budaya. Kunjungan ini momentum yang sangat berarti.  Ke depan kita bangun hubungan yang baik antara Papua dan PNG ini sebagai saudara satu budaya,” tegas Gubernur Lukas.

Menurut Lukas, ia sudah melihat kondisi ekonomi di PNG yang sangat cocok terbangun kerjasama di berbagai sektor. Dengan melihat potensi sebagai wilayah sedararan, Lukas meminta agar para pengusaha di Papua bisa mulai berpikir untuk mengembangkan industry yang bisa diekspor ke PNG. Sebab ia yakin PNG akan lebih memilih bekerjasama dengan Papua daripada mengimpor kebutuhannya dari Filipina, Thailand, dan Australia yang sangat jauh.

Sekretaris Daerah Papua, T.E.A. Hery Dosinaen, S.IP.MKP dan Kepala Biro Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri Papua Suzanna Wanggai ketika menjemput Gubernur Madang Peter Yama dan rombongan di Perbatasan Skouw Wutung.

“Kita sudah ekspor kayu ke Cina. Semoga ini pengusaha di Papua bisa manfaatkan momen ini untuk ke dpean ekspor juga ke PNG dan wilayah Pacific. Saya sudah ketemu bos Lion Air Grup, ke depan memungkinkan bisa buka rute ke PNG via Merauke. Kalau ada kesempatan, esok kita bisa lihat bandara ke Sentani,” kata Lukas.

Sekretaris Daerah Madang dan sejumlah pimpin OPD di Provinsi Madang Gubernur Peter bersama ibu. Usai acara penyambutan disusul dengan makan bersama di Gedung Negara dan Yospan bersama dalam suasana penuh persaudaraan. Acara juga dimeriahkan oleh tarian yang dibawakan sejumlah anak-anak pelintas batas (repratian).

Rombongan Gubernur Madan didampingi Sekretaris Daerah Papua, T.E.A. Hery Dosinaen, S.IP.MKP dan Kepala Biro Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri Papua Suzanna Wanggai saat dijemput di Perbatasan Skouw Wutung.

Dalam rencana, pukul 19.00 malam ini dan esok, Senin (22/10/2018) akan diadakan pertemuan antara Gubernur Madang dan rombongannya dengan Pemerintah Provinsi Papua di Gedung Negara. Usai kunjungan ke Papua, rombongan Gubernur Madang akan melanjutkan perjalanan ke Jakarta untuk bertemu Panin Bank guna membuka kerjasama bidang perbankan. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box