Sekretaris Daerah Papua Hery Dosinaen bersama ke-10 pilot muda saat acara ucapan syukur Papuan Pilot Community Program Type Rating Boeing 737-800NG dan Cesna 208 Caravan di Hotel Horison, Selasa malam (16/04/2019).

JAYAPURA (PB.COM)Sekretaris Daerah Papua  T.E.A. Hery Dosinaen, S.IP.M.KP.M.Si berharap 10 pilot muda asli Papua yang dihasilkan dari program afirmasi pendidikan Pemerintah Provinsi Papua bekerjasama dengan Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B) dan Kementerian Perhubungan RI bisa bekerja di penerbangan komersil milik BUMN seperti Garuda Airlines.

Kesepuluh pilot muda ini menjalani pendidikan di dunia penerbangan sejak 2013 di Banyuwangi Pilot School di Banyuwangi Jawa Timur dan Global Aviation  dan Alfa Flying School di Cirebon. Dalam waktu dekat, mereka akan mengikuti training  Program Type Rating Boeing 737-800NG di NAM Trainning Center (NAMTC) di Jakarta bulan ini.

“Selaku orang tua asuh dari para pilot ini, saya sungguh berterima kasih atas kerja keras dan perjuangah kalian semua sehingga bisa berhasil lulus. Saya ini 13 tahun kerja di pedalaman Papua, ke wilayah gunung, selalu terbang dengan pesawat Caravan. Dari dulu Bapak Gubernur dan saya bermimpi bisa melihat anak-anak Papua menjadi pilot seperti malam ini,” ujar Sekda Hery pada malam syukuran Papuan Pilot Community Program Type Rating Boeing 737-800NG dan Cesha 208 Caravan di Hotel Horison, Selasa malam (16/04/2019).

Koordinator Papuan Pilot Community Yohanes Wakum menyerahkan cinderamata kepada Sekda Papua Hery Dosinaen sebagai orang tua asuh mereka.

Menurut Hery, Lukas Enembe sejak menjadi Wakil Bupati dan Bupati Puncak Jaya hingga Gubernur Papua saat ini, memiliki kerinduan melihat putra-putri terbaik Papua bisa bangkit dalam berbagai bidang, termasuk di dunia penerbangan. Oleh karena itu, kebijakan yang diambil Gubernur Lukas ialah mengirim dan menyekolahkan anak-anak untuk mengejar kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Dulu saat saya jadi Camat Mulia, Gubernur Lukas waktu itu jadi Wakil Bupati Puncak Jaya sempat berdiskusi sama saya, bagaimana memajukan anak-anak kita. Jadi saya usulkan agar selain kirim mereka sekolah pendeta, anak-anak Papua juga bisa kita kirim untuk sekolah sebagai pilot, dokter dan sekolah kejuruan lainnya. Sekali lagi selamat buat adik-adik. Tetaplah rendah hati dan bersiaplah mengabdi dan melayani Tanah Papua,” tutur Hery.

Koordinator Papuan Pilot Community Yohanes Wakum mengatakan mewakili kesepuluh rekannya, ia berterima kasih kepada Gubernur dan Sekda Papua atas bantuan pendidikan yang telah mereka terima. Ia juga memohon dukungan agar mereka bisa menyelesaikan training Program Type Rating Boeing 737-800NG di NAM Trainning Center (NAMTC) di Jakarta bulan ini.

Koordinator Papuan Pilot Community Yohanes Wakum saat memberi keterangan kepada wartawan.

“Semua ini karena berkat Tuhan sehingga kami bisa berdiri sendiri. Kami berterima kasih kepada Bapak Sekda dan Pak Gubernur yang mengirim kami. Kami sudah angkat Pak Sekda jadi orang tua kami. Sesudah training selesai, kami ingin Gubernur dan Bapak Sekda bisa lakukan seperti  Walikota Rizma di Surabaya yang kirim anak-anak tak mampu untuk sekolah pilot. Kami ingin tunjukkan bahwa kita Papua juga bisa,” kata Yohanes.

Kegiatan ucapan syukur itu diawali dengan ibadah singkat dipimpin Ibu Pdt. Ni Wayan Budikerti. Dalam renungannya bertolak dari Mazmur 40: 1 dan 4, Pdt Ni Wayan mengajak kesepuluh pilot muda dan keluarganya untuk mensyukuri penyertaan dan karya Tuhan yang telah mereka terima.

Ibu Pdt. Ni Wayan Budikerti saat memimpin ibadah syukur.

“Cara kerja Tuhan menolong kita tak bisa kita pikirkan. Tetapi pertolongan Tuhan itu selalu nyata. Tuhan telah mendengarkan dan mengangkat kesepuluh anak Papua ini dan membuat mereka menjadi berkarakter dan membawa berkat dalam karya mereka,” katanya.

Adapun kesupuluh pilot muda itu yakni Yohanes Wakum, Gestian Karafir, Mozsad Windesi, Romeo Muyapa, Erik H. Bairi, Soni Raweyai, Levinus Gobay, Restiana Zakinah, Alfrida Pekei, dan Alfred Ohee. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box