JAYAPURA (PB.COM) – Badan Kepegawaian Daerah Papua mengklaim, ada enam kabupaten yang belum menuntaskan verifikasi data berkas pendaftar calon pegawai negeri sipil (CPNS). Padahal, sesuai jadwal pelaksanaan tes akan dilaksanakan pekan depan.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah Papua, Nicolaus Wenda di Jayapura, Kamis (13/6) menyebutkan kabupaten yang belum menyelesaikan verifikasi antara lain kabupaten Puncak, Lanny Jaya, Jayawijaya, Merauke, Waropen dan Paniai.
“Kabupaten Puncak itu mereka minta untuk ujian dilakukan secara offline, sementara Lanny Jaya dan Paniai mereka terkendala prasarana,” ungkap Nicolaus.
Menurutnya, sebelum pembukaan pendaftaran pihaknya bersama seluruh BKD se-Papua telah menggelar rapat bersama dan menyatakan siap. Hanya saja dalam pelaksanaannya tetap ada kendala. Oleh karena itu, aku Nicolaus, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Kementerian PAN RB.
“Untuk permintaan ini kami masih sebatas usul saja, semoga saja Menpan memberikan waktu tambahan untuk Papua. Meskipun demikian, tahapan tetap berjalan sesuai jadwal awal yang sudah diberikan,” katanya.
Dia menambahkan, penerimaan CPNS di Papua sudah diberikan secara khusus, sehingga apa yang sudah ditetapkan harus diikuti sesuai dengan kesepakatan bersama.
Sementara itu di tempat terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Jayawijaya Hironimus Hubi, mengatakan pengumuman hasil verifikasi berkas CASN yang sudah masukan berkas hingga kini belum dapat diumumkan karena harus betul–betul dilakukan verifikasi dengan baik.
“Pencaker ini warga negara yang punya hak untuk tes, tapi kami harus verifikasi terutama kaitan dengan legalitas ijazah maupun perguruan tinggi yang sudah terdaftar di pendidikan tinggi,” terang Hironimus.
Sebab nantinya, jika salah melakukan hasil verifikasi dan yang bersangkutan dinyatakan lulus namun ijazah yang perguruan tingginya belum terdaftar di Dikti, maka BKN akan mengembalikan berkasnya dan bahkan bisa saja diturunkan dari sarjana ke SMA.
“Sehingga antisipasi itu kami lakukan verifikasi dengan baik, kemarin kan juga liburan panjang ditambah jaringan sampai hari ini juga tidak bisa terkonek dengan baik,” ujarnya. (Andi/Frida)