JAYAPURA (PB.COM) – Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, Sarles Brabar, SE.M.Si, mengingatkan kepada keluarga-keluarga di Papua untuk mengevaluasi mencintai keluarga dim omen Hari Keluarga Nasional (Harganas), yang diperingati setiap 29 Juni.
Dalam temu pers di ruang kerjanya, Kamis (27/6) pagi tadi, Sarles mengatakan bahwa tahun 2019 ini merupakan Harganas ke-26. Ia menjelaskan, banyak hal yang sudah dilakukan untuk keluarga-keluarga Indonesia seperti edukasi dan dikembangkan yang namanya hari keluarga, di mana BKKBN yang pertama mencetuskan ini.
“BKKBN sebagai lembaga negara yang terkonsentrasi pada masalah family mencetuskan untuk membentuk BKKBN pada tahun 1993 di Jakarta dan setiap tanggal 29 Juni diperingati sebagai hari keluarga,” jelasnya.Oleh karena itu, setiap menyongsong Harganas, selalu disemarakkan dengan kegiatan-kegiatan. Rentetan kegiatan jelang Harganas ini, katanya, dilakukan semata-mata sebagai momentum untuk setiap orang kembali ke tengah-tengah keluarga.
Masih mengusung tema yang sama selama dua tahun berturut-turut yakni, “Hari Keluarga, Hari Kita Semua”, dan tagline, “Cinta Keluarga, Cinta Terencana”, Sarles berharap keluarga kembali menjadi prioritas untuk menjadi lebih baik. “Keluarga sebagai sokoguru bangsa, keluarga sebagai wadah utama dan pertama membina dan mendidik anak-anak,” ujarnya.
Sarles melanjutkan, keluarga adalah institusi penting dan merupakan lingkungan paling pertama yang di dalamnya bersemayam moral kehidupan sebuah keluarga. Anak-anak akan bertumbuh dan meniru sebuah keluarga yang baik. karena itu, keluarga memegang peranan sangat penting karena mengajarkan nilai-nilai agama, kemanusiaan, kebangsaan, keadilan social, pranata social pertama dan upaya yang mengemban fungsi strategis, membekali nilai-nilai kehidupan dan membentuk karakter.
“BKKBN mengupayakan agar hari keluarga ini menjadi momentum yang tepat untuk melihat kembali keberadaan dan menjadi bahan mengevaluasi dan juga merekonstruksi keluarga itu,” kata Sarles.
Ia kembali berharap, setiap orang wajib sosialisasikan betapa pentingnya keluarga. “Karena kalau kita tidak bisa lakukan, dalam hal ini pemerintah sebagai pemrakarsa program, mari lakukan bersama-sama dan Harganas jadi momentum tepat untuk ke depan lebih baik lagi,” tambahnya.
Ia juga mengatakan, himbauan dari gubernur untuk bupati-bupati melaksanakan secara sederhana di wilayah masing-masing. “Kepala-kepala daerah di wilayah masing-masing juga melakukan kegiatan di daerah sesuai keberadaan daerah dan dirayakan secara sederhana sehingga bisa mengingatkan kembali fungsi-fungsi keluarga,” katanya.
Kalau tidak bisa ingatkan keluarga yang ada, ia mengkhawatirkan maka akan banyak persoalan dan masalah-masalah sosial seperti Narkoba, HIV/AIDS dan lainnya. “Ini semua berawal dari keluarga. Di dalam keluarga anak-anak dibina baik, orangtua wajib mengawasi dan merencanakan hidup ke depan. Jadi anak-anak bisa berguna bagi agama, bangsa dan Negara,” imbuhnya.
Kegiatan lain yang menyemarakkan Harganas di Papua, terang Sarles kemudian, diisi dengan bakti sosial yang diarahkan ke wilayah Lapago, yakni di Wamena dan beberapa kabupaten lainnya dengan edukasi tentang perilaku hidup sehat, mengatur dan merencanakan masa depan anak-anak ke depan.
Di tingkat provinsi, BKKBN Papua padukan dengan Hari Gerak Kesatuan PKK, dengan Wamena sebagai tuan rumah. “BKKBN berkolaborasi dengan tim penggerak PKK karena sesuai keputusan Presiden untuk pelaksanaan Harganas yang ditetapkan pada tanggal 15 September 2014, setiap momentum pelaksanaan di provinsi, ketuanya adalah Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi,” jelasnya.
Jumat (28/6) besok, sambung Sarles, akan ada apel internal BKKBN, di mana semua pegawai mengenakan pakaian adat daerah masing-masing. (Frida Adriana)