Kepala Perwakilan BKKBN Papua Sarles Brabar, SE.M.Si didampingi Ketua Pusat Pelatihan Klinik Sekunder (P2KS) Provinsi Papua dr Fitri Ria Dini, Sp.OG berfoto bersama para bidan peserta pelatihan CTU di Aula BKKBN Papua, Senin (22/07/2019).

JAYAPURA (PB.COM)-Sebanyak 8 bidan dari Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin) yang bertugas di Puskesmas dan Pusat Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di rumah sakit setempat mengikuti pelatihan CTU (Contraception Technologi Update). Pelatihan yang digelar di Aula BKKBN Papua ini berlangsung selama 23-27 Juli 2019 atas kerjasama Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Pegubin, Perwakilan BKKBN Papua dan Pusat Pelatihan Klinik Sekunder (P2KS) Provinsi Papua.

Pada kesempatan itu, saat membuka kegiatan tersebut, Senin (22/07/2019), Kepala Perwakilan BKKBN Papua, Sarles Brabar, SE.M.Si meminta agar usai mengikuti pelatihan ini dan kembali ke tempat tugas, para bidan meningkatkan edukasi kepada keluarga-keluarga sebelum mengajak mereka mengikuti program Keluarga Berencana (KB), baik jangka panjang maupun jangka pendek.

“Jadi keluarga harus benar-benar memahami dulu baru ikut KB, kita tidak boleh paksakan mereka. Seorang ibu harus memahami dulu pentingnya KB dan suami juga harus mengerti. Seringkali orang tidak memahami apa itu KB lalu menilai bahwa KB itu membatasi jumlah anak. Itu yang kita ingin hindari,” kata Sarles kepada papuabangkit.com melalui telpon selulernya, Selasa (23/07/2019) Sarles.

Menurut Sarles, pelatihan CTU ini untuk mengasah kemampuan para bidan dalam tindakan mencabut implan dan memasang IUD (intra uterine device) untuk metode kontrasepsi jangka panjang. Para bidan, kata Sarles, harus ikut pelatihan seperti ini dan sebelum dapat sertifikat, mereka harus berhasil memasang dan mencabut implan dan IUD minimal tiga orang.

“Kali ini kita hanya latih satu kelas untuk 8 orang. Ini ketat, pesertanya tidak boleh banyak karena mereka harus konsentrasi penuh selama lima hari ini mengikuti materi dan pelatihan yang disampaikan oleh P2KS,” ujarnya.

Sarles menjelaskan, pihak BKKBN Papua menfasilitasi pelatihan ini untuk mengedukasi para bidan Pegubin melalui bidang Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) agar sebagai ujung tombak pelayanan di lapangan, para bidan bisa memberi pemahaman kepada masyarakat sebelum ikut program KB. Ia berharap, para bidan di kabupaten lain pun melakukan hal yang sama agar dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan KB ke depan.

“Supaya pelayanan kesehatan ibu dan anak ini ke depan makin kompeten dengan kemampuan edukasi program KB secara benar. Sebab kita tahu saat ini, mama-mama di kampung-kampung banyak mengalami persoalan kesehatan. Saya berharap sepulangnya mereka pelatihan, mereka lebih banyak lakukan edukasi dulu, bukan paksa ikut KB. Lihat status keluarganya, sehat reproduksinya atau tidak, lalu berikan penguatan untuk jarak kelahiran,” tuturnya.

Pelatihan ini dibuka oleh Kepala Perwakilan BKKBN Papua Sarles Brabar menghadirkan pemateri dan pelatih dari Ketua Pusat Pelatihan Klinik Sekunder (P2KS) Provinsi Papua dr Fitri Ria Dini, Sp.OG dan sejumlah tenaga bidan senior dari RSUD Jayapura. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box