Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo saat memberi keterangan pers.

JAYAPURA (PB.COM)–Pemerintah Pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana membangun dua unit pabrik sagu di pinggiran danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua yang sebelumnya terkena dampak banjir bandang, pertengahan Maret 2019 lalu.

Hal ini diungkapkan Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Moenardo saat menyerahkan bantuan bagi masyarakat yang mendiami pinggiran danau Sentani, Selasa, (03/09/2019).

Menurut Doni, bantuan ini diberikan guna memulihkan perekonomian masyarakat setempat pasca banjir bandang. Adapun bantuan yang diberikan antara lain 26 perahu katamaran, 260 alat pengasap ikan, 100 ribu pohon masohi serta dua pabrik sagu yang rencananya akan dibangun di Sentani, sebagai wilayah dengan ladang pohon sagu terbesar di Indonesia.

“Saya diberi tugas oleh Bapak Presiden Joko Widodo untuk memberikan bantuan alat asap khususnya untuk mama-mama agar dapat mengelola ikan sehingga memiliki nilai lebih. Dan ikan dari danau sentani suatu saat bisa dikirim dan dinikmati ke Jakarta bahkan mancanegara,” ujar Doni kepada pers di Vip Room Bandara Sentani sebelum bertolak kembali ke Jakarta.

Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo saat berbincang dengan Gubernur Lukas Enembe.

Mantan Danjen Kopassus ini mengaku, bantuan yang diberikan merupakan mandat dari Presiden RI Joko Widodo dalam kaitannya dengan pemerataan kesejahteraan rakyat. Doni menilai bahwa ada potensi besar yang dimiliki Jayapura, khususnya di sektor perikanan. Namun hal tersebut masih belum dimaksimalkan. Oleh karena itu, pemerintah pusat melalui BNPB mengharapkan agar dengan adanya perhatian dari pemerintah tersebut, masyarakat Papua dapat mengembangkan potensi dan bersaing dengan wilayah lain bahkan menjadi primadona.

Rencana pembangunan 2 unit pabrik sagu, kata Doni sebagai langkah awal pemanfaatan tanaman yang banyak dijumpai di Sentani itu sehingga menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual lebih.

“Sentani penuh dengan tanaman sagu. Papua adalah kawasan dengan hutan sagu terluas di dunia. Sayang kalau hal itu belum dimaksimalkan,” kata Doni.

Nantinya dengan teknologi baru, sagu tidak hanya bisa dipakai untuk bahan baku papeda, tapi juga bisa dikembangkan menjadi jenis olahan lainnya seperti kwetiau, udon, tepung, dan sebagainya. Oleh karena itu, Doni juga mendorong agar pemeritah daerah segera memberi lahan yang strategis sebagai calon lokasi pabrik nantinya.

Dalam siaran pers BNPB,  setiap kampung mendapat bantuan 1 unit katamaran yang sebelumnya telah diuji coba langsung oleh Kepala BNPB dan rombongan “Ini murni buatan dalam negeri dari Jawa Barat. Perahu katamaran ini bisa digunakan untuk patroli kebersihan danau, pariwisata dan kegiatan lain yang menunjang masyarakat Danau Sentani,” terangnya

BNPB juga secara simbolis memberikan bantuan berupa bibit pohon masohi. Keistimewaan dari masohi terletak pada kulit kayunya sebagai bahan parfum. Salah satu perusahaan yang mengembangkan parfum dengan bahan dasar masohi ialah Hermes.

 

Tampak perkampungan masyarakat di pesisir Danau Sentani.

Sementara itu, bagi masyarakat sekitar, bantuan tersebut dinilai mampu memulihkan kepercayaan sekaligus melengkapi potensi yang ada di sekitar Danau Sentani.

“Kami masyarakat di sini selain bekerja di darat juga menyambung hidup di air (danau) maka dari itu dengan perahu (katamaran) dan alat asap ikan ini menandakan kami semakin lengkap. Terima kasih atas tindakan ini yang dapat mempengaruhi bagi kami bahwa pemeritah tulus membantu bagi kita semua,” ujar Ondofolo Sereh Tua.

Bupati Jayapura Kabupaten Jayapura, Mathius Awoitauw mengatakan, bantuan ini menunjukkan perhatian pemerintah pusat mulai dari saat bencana sampai masa pemulihan pascabencana banjir Sentani. Hal itu sekaligus menjadi tanda bahwa negara benar-benar hadir untuk masyarakat Papua sebagai pelipur lara dan solusi bagi masa depan Papua.

“Kami saat ini masih berduka, namun kami tidak mau menangis lagi. Oleh karena itu, kita harus ucap syukur karena ada hiburan dan bantuan dari pemerintah pusat. Negara hadir di tengah masyarakat kita. Pemerintah dan kita semua sudah berjalan pada rel yang benar,” kata Bupati Mathius. (Andi/Gusty)

Facebook Comments Box