JAYAPURA (PB.COM) – Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan telah menurunkan tim ke Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya untuk meninjau langsung sekolah-sekolah yang dirusak dan dibakar oleh massa saat kerusuhan, Senin (23/9/2019) lalu.
“Dua hari lalu kami laksanakan rapat di Dinas Pendidikan Provinsi Papua dihadiri oleh perwakilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, dan kami sudah kirim dua kepala bidang, kepala seksi beserta staf hampir delapan orang, ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua, Elias Wonda di ruang kerjanya, Senin (7/10/2019).
Menurut Elias Wonda, tim ini akan meninjau langsung gedung dan fasilitas sekolah yang dirusak mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta bertemu para guru dan siswa.
“Setelah itu baru kita laporkan ke pemerintah pusat bahwa di wamena itu proses belajar mengajar sudah kembali aktif. Sebab menurut Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua bahwa proses belajar mengajar aktif pada hari ini 07 Oktober 2019, pernyataan itu juga disampaikan oleh beberapa guru yang mengajar di Wamena,” jelasnya.
Meski sebelumnya, aku Elias, ada 10 guru yang berkunjung ke dinas pendidikan beberapa waktu lalu menyampaikan bahwa mereka masih merasakan trauma atas kerusuhan di Wamena.
Di kesempatan itu, Elias juga mengimbau setiap sekolah yang ada di Papua maupun diluar Papua agar menerima pelajar ataupun siswa yang menjadi korban kerusuhan dan ingin pindah sekolah ke tempat lain.
Seperti diketahui, demo anarkis pelajar berujung rusuh di Kota Wamena, Senin (23/9) lalu telah membuat aktivitas masyarakat lumpuh total. Demo yang dipicu dugaan isu rasisme seorang guru terhadap siswa di salah satu SMA, menimbulkan kemarahan massa yang kemudian melakukan aksi brutal dengan merusak dan membakar sekolah, kampus, kantor Bupati dan sejumlah kantor dinas, ratusan tempat usaha dan rumah warga serta ratusan kendaraan roda dua dan roda empat.
Tidak hanya itu, perbuatan massa yang brutal juga telah menelan korban jiwa. Sebanyak 33 orang dilaporkan meninggal dunia, 78 orang mengalami luka luka, dan tercatat lebih dari 16 ribu orang keluar dari Kota Wamena pascarusuh.(Andi/Frida)