drg. Aloysius Giyai, M.Kes

JAYAPURA (PB.COM)—Suasana haru tiba-tiba menyelimuti ruangan Rakerkesda Papua di lantai 10 Fave Hotel, Jayapura, Kamis petang (28/11/2019). Para peserta yang hadir pada acara penutupan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) II Tahun 2019 itu memang tinggal separuh ruangan. Tak sebanyak kemarin, ketika kegiatan itu dibuka secara resmi oleh Menteri Kesehatan dr. Terawan Agus Putranto.

Di atas mimbar, lelaki berkacamata tampak bicara dengan suara terbata-bata. Dan tiba-tiba setengah terisak. Semua diam. Sedih. Hening beberapa menit.

Dialah Kepala Dinas Kesehatan Papua, drg. Aloysius Giyai, M.Kes. Ia diberi kesempatan menyampaikan sambutan sekaligus menutup secara resmi giat Rakerkesda itu. Berdiri di sampingnya, sang istri, yang juga tak kuasa menahan haru.

Kadinkes Papua Aloysius Giyai bersama istri saat menyampaikan sambutan sebelum menutup Rakerkesda.

“Mungkin ini kita bertemu terakhir di acara Rakerkesda. Tuhan rancang saya akan bertugas di tempat lain karena nama saya tak ada di daftar. Jangan kita ribut siapa yang akan ganti saya.  Yang penting, apa yang saya sudah letakkan silahkan teruskan oleh pengganti saya,” kata Aloysius.

Sejumlah pesan terakhir pun disampaikan Aloysius. Di antaranya, ia meminta kerja sama antara Dinas Kesehatan Papua dengan mitra dan stakeholder yang berjalan selama ini terus dilanjutkan. Kemudian, akreditasi rumah sakit dan Puskesmas harus terus ditingkatkan. Sebab, kata Aloysius jaminan mutu pelayanan dan keselamatan ada di situ.

Kadinkes Papua Aloysius Giyai berfoto bersama para kepala dinas kabupaten/kota.

“Rumah sakit yang sudah dibangun tapi belum kalian operasikan, tolong segera dioperasikan. Puskesmas yang capai 400 lebih harus kita verifikasi ulang lagi. Mungkin kita bisa bekukan beberapa dan gabungkan dengan yang terdekat daripada ada bangunan tapi tak ada pelayanan karena tak ada petugas kesehatan,” pintanya.

Hal lain, ia meminta Dinkes Kabupaten/Kota se-Papua berkoordinasi dengan BPJS, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan Dinas Sosial untuk terus meningkatkan jumlah peserta JKN-KIS. Sebab integrasi KPS dan JKN-KIS itu wajib hukumnya.

Kadinkes Papua Aloysius Giyai berfoto bersama para direktur rumah sakit.

“Kemudian, saya mohon dengan sangat, tolong bangun kemesraan komunikasi antara Dinkes dan rumah sakit agar program dan pelayanan kesehatan berjalan baik. Pengalaman membuktikan, yang tidak harmonis justru korbankan pelayanan bagi masyarakat,” ujar pria yang juga menjabat Plt. Direktur RSUD Jayapura ini.

Pada kesempatan itu, Aloysius juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kerjasama yang terbangun antara Dinkes Papua yang dipimpinnya dengan Dinkes Kabupaten/Kota, rumah sakit mitra dan seluruh stake holder.

“Dan saya juga minta maaf, masih ada 8 kabupaten yang nilai rapor merah. Saya kurang berhasil. Ini kekurangan saya. Saya hanya sanggup naikkan 8 kabupaten dari 16 yang merah. Semoga ke depan mereka bisa tingkatkan jadi kuning. Sekali lagi saya mohon maaf atas kekurangan saya dan berterima kasih atas dukungan kalian semua. Rancangan Tuhan memang lain. Semoga ke depan kita masih bertemu lagi dalam forum Rakerkesda ini. Dan saya tetap bersama UP2KP, tetap kawal pelayanan kesehatan,” tegasnya. (Gusty Masan Raya)

 

 

 

 

 

Facebook Comments Box