Asisten II Setda Papua Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat DR. Muhammad Musa’ad, M.Si

JAYAPURA (PB.COM)—Asisten II Setda Papua Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat DR. Muhammad Musa’ad, M.Si mengatakan Pemerintah Provinsi Papua selaku pemilik RSUD Jayapura telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 507 miliar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020 guna mendukung pengembangan dan pembenahan rumah sakit yang tengah gencar dilakukan di bawah kepemimpinan Plt. Direktur drg. Aloysius Giyai, M.Kes.

Hal itu disampaikan Mu’saad dalam sambutannya menutup kegiatan Akreditasi SNARS Edisi 1 di RSUD Jayapura, Jumat (20/12/2019).

“Khusus untuk bidang kesehatan di RSUD Jayapura, anggaran terus meningkat. Tahun 2016 anggaran untuk RSUD Jayapura sebesar Rp 264 Miliar, 2017 sebesar Rp407 miliar, 2018 sebesar Rp 399 miliar, tahun 2o19 Rp 481 miliar. Dan tahun depan, 2020, dalam sejarah anggarannya mencapai rp 507 miliar,” kata Mu’saad.

Asisten II Setda Papua Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat DR. Muhammad Musa’ad, M.Si bersama manajemen RSUD Jayapura di taman depan UGD.

Menurutnya, Pemerintah Provinsi Papua di bawah kepemimpinan Gubernur Lukas Enembe, SIP.MH dan Klemen Tinal, SE.MM berkomitmen untuk memperhatikan sektor kesehatan. Semua ini dilakukan untuk mengangkat harkat dan martabat manusia Papua lewat pelayanan kesehatan yang baik.

“Saya sudah lihat masterplan RSUD Jayapura yang sudah dibuat. Memamg butuh anggaran besar. Hanya kami memang saat ini butuh anggaran besar untuk PON tahun depan sebesar Rp 10 T. Pemerintah Pusat baru kasih Rp 1,047 T. Kami sudah keluarkan Rp 5,3 T,” katanya.

Atas nama Gubernur Papua, Mu’saad juga memberika apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada para tim surveyor. Ia juga mengapresiasi semangat dan komitmen Plt. Direktur RSUD Jayapura dan seluruh manajemen serta staf yang bekerja keras mendukung akreditasi ini. Ia meminta semangat untuk perubahan terus dipertahankan bagi seluruh direksi dan jajajaran rumah sakit rujukan tertinggi itu.

“Kami yakin kedatangan tim surveyor ke Papua berbeda dibanding tempat lain. Makin jauh ibadah atau berkat yang didapat lebih berbesar. Kami juga berharap semoga hubungan ini tetap terjaga untuk mendukung kemajuan RSUD Jayapura. Kepada manajemen RSUD Jayapura, modal utama itu adalah soliditas lalu solidaritas. Kalau semua solid, kita yakin upaya RSUD Jayapura untuk tidak hanya jadi rujukan nasional tapi juga di kawasan Pasific,” katanya.

Plt. Direktur menyampaikan terimakasih yang mendalam kepada tim surveyor yang telah bekerja keras melakukan survei selama lima hari.
“Doa kami menyertai kalian semua. Kalian adalah malaikat kecil bagi kami. Apa yang kalian lakukan membuka mata kami untuk memperbaiki hal-hal yang kurang. Sebagai murid kami siap untuk terus dibimbing,” katanya.

Ia mengatakan sudah menjadi komitmen untuk membenahi RSUD Jayapura lewat akreditasi ini.

“Saya dua minggu tidur di rumah sakit. Selama ini orang mengeluh soal SDM yang buruk. Ternyata tidak. Kalian sudah buktikan 5 hari dengan komitmen untuk dukung akreditasi. Terima kasih dan rasa hormat untuk kalian semua,” kata Aloysius. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box