JAYAPURA (PB.COM) – Guna memenuhi penyediaan serta mengatasi permasalahan Bahan Bakar minyak, Pemerintah Kabupaten Puncak, Asmat, Yahukimo,Yalimo Tolikara, dan Mamberamo Tengah, membangun kerjasama dengan PT. Pertamina dan PT.Patra Logistik guna penyediaan SPBU.
Penandatanganan kontrak kerja sama yang berlangsung di Surabaya, Jawa Timur itu, dihadiri oleh Bupati Puncak Willem Wandik, Bupati Asmat Elisa Kambu, Bupati Tolikara Usman Wanimbo, Bupati Yalimo Lakius Peyton, Bupati Yahukimo Abock Busup, sedangkan Mamberamo Tengah diwakili kepala Dinas PTSP Abraham Ahyuan.
Sementara pihak Pertamina dihadiri oleh General Maneger (GM) PT. Pertamina (Persero) MOR VIII Maluku dan Papua Gema Iriandus Pahalawan serta manejemen PT. Patra Logistik.
General Maneger (GM) PT.Pertamina (Persero) MOR VIII Maluku dan Papua Gema Iriandus Pahalawan dalam siaran persnya, Kamis (16/1) mengaku gembira dengan langkah kerja sama ini, sebab dalam pertemuan yang berlangsung selama dua hari, mampu membuat rencana, untuk pengembangan fasilitas penyalur seperti Terminal BBM Mini dan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dengan harapan, mampu memberikan manfaat dalam pemenuhan akan kebutuhan BBM dan elpiji dengan harga yang lebih rendah, sama seperti masyarakat di luar Papua.
“Intinya dari pertemuan ini, agar masyarakat bisa menikmati, BBM satu harga sama seperti di daerah lain yang ada di Indonesia,” ungkapnya.
Bahkan kata Gema, pihak Pertamina dalam hal ini tidak bekerja sendiri melainkan dibantu oleh PT.Patra Logistik, sebagai anak perusahaan untuk penyaluran BBM di enam Kabupaten.
“Pembangunan SPBU akan direalisasikan tahun ini, PT. Patra Logistic akan melakukan pertemuan dengan tim teknis masing-masing Kabupaten, untuk rencana pembangunan SPBU ini,” ungkapnya.
Lanjut Gema, pembangunan membutuhkan biaya yang besar dan tidak mudah, sehingga PT.Patra Logistik, akan membantu pemerintah daerah untuk pembangunan SPBU di masing-masing Kabupaten.
“Kita membuka diri, siapa yang ingin membangun SPBU silahkan, karena semakin banyak lembaga penyalur, maka BBM sudah tentu akan dijual dengan harga normal, hanya kita perlu pengawasan, yang dilakukan oleh pemerintah daerah,” ujarnya.
“Inti dari pertemuan ini, adalah masyarakat bisa nikmati BBM satu harga, dan juga ada dampak ekonomi dan kesejahteraan bagi warga setempat,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Puncak Willem Wandik, menerangkan pertemuan dengan pihak PT. Pertamina merupakan pertemuan solusi dalam mengatasi permasalah BBM khusus di Kabupaten Puncak.
“Kami sangat gembira menyambut kerja sama ini, jika selama ini hanya SPBU mini, sekarang akan dibangun SPBU dengan kapasitas besar, berarti kelangkaan BBM di daerah tidak terjadi, masyarakat dalam waktu dekat nikmati BBM dengan harga normal, Pemerintah daerah juga mudah untuk mengawasi pengecer-pengecer illegal yang selama ini bermain dengan harga, bisa kita potong,” katanya.
anjut Bupati, akan ada tiga SPBU di Kabupaten Puncak yakni di Ilaga, Sinak dan Beoga, mengingat daerah tersebut kebutuhan BBM cukup besar.
“SPBU ini, langsung diawasi oleh Pemerintah Daerah, dengan demikian distributor BBM yang illegal dapat ditekan sehingga tidak ada harga yang meroket, bahkan saya berharap untuk Kabupaten yang lain, mari kita kerja sama dengan pertamina, agar masyarakat kita bisa nikmati harga BBM dengan normal,” tandasnya. (Andi/Frida)