JAYAPURA (PB.COM)— Drg. Aloysius Giyai, M.Kes secara resmi dilantik menjadi Direktur RSUD Jayapura oleh Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal, SE.MM bersama 28 pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya di lingkup pemerintahan Provinsi Papua, Kamis (23/01/2020) di Gedung Negara, Dok V, Jayapura.
Usai pelantikan, kepada sejumlah wartawan Aloysius menyatakan ada lima (5) hal urgen yang sudah, sedang dan akan dilakukannya untuk memperbaiki RSUD Jayapura. Pertama, dua pekan lalu, kata Aloysius, ia telah membubarkan sebanyak 45 tenaga security yang dinilainya memiliki kinerja yang kurang bagus. Saat ini, sedang dilakukan rekrutmen tenaga security baru oleh Polda Papua.
“Kedua, besok hari Jumat ini, saya akan kumpulan 347 tenaga kontrak honor yang menurut saya kinerja mereka tidak produktif. Tidak sesuai kompetensi. Saya kumpulkan mereka dan meminta mereka melamar kembali, merekrut ulang sesuai dengan kompetensi mereka,” katanya.
Ketiga, lanjut Aloysius, perbaikan sistem pelayanan para dokter umum dan spesiasialis di klinik, rawat inap, kunjungan/visit dokter, masalah penentuan resep obat, dan keperawatan yang masih amburadul.
“Keempat, menertibkan tenaga dokter spesialis yang statusnya ASN agar harus memiliki waktu pelayanan minimal 8 jam di RSUD Jayapura, bukan lebih banyak waktu praktek di rumah sakit swasta. Kalau tidak mau, silahkan pilih, tetap di RSUD Jayapura atau ke rumah sakit swasta. Kalau Anda ASN dan tetap tak patuh, kita pecat! Kemudian yang tak punya SIP atau ada tapi mati, segera urus. Kalau tidak saya non aktifkan seperti 4 dokter di bulan Desember 2019 lalu,” tegas mantan Direktur RSUD Abepura ini.
Keempat, merombak seluruh bangunan yang kumuh seperti ruangan VCT, fisioterapi, radiologi, hemodialisa dan ruangan bedah syaraf dan membangun dengan gedung yang representative dan taman yang indah. Tahun ini, kata Aloysius, pihaknya akan membongkar dan membangun semua gedung itu agar pelayanan kepada pasien lebih baik.
“Supaya rakyat yang datang berobat, mereka datang menikmati sebuah harapan hidup, sebuah sentuhan pelayanan yang menyelamatkan demi pemulihan fisik mereka. Saya mohon dukungan dari semua pihak, terutama Pemprov Papua sebagai pemilik rumah sakit,” katanya.
Kelima, tahun ini pihak RSUD Jayapura juga akan memperbaiki sistem pengelolaan limbah rumah sakit dengan daur ulang (recyle) agar dapat dimanfaatkan kembali di WC, kamar mandi, dan taman. Dengan demikian, volume air bersih yang dikeluhkan selama ini bisa lebih hemat dipakai.
“Kami sudah tetapkan nilai organisasi yakni PRIMA yaitu Panutan, Ramah, Inovatif, Melayani dengan hati, serta Aman dan nyaman. Sedangkan moto pelayanan yaitu terapkan 5S: Sapa Senyum Salam Segani Selamat. Ini harus dijiwai oleh seluruh petugas di RSUD Jayapura. Kami juga mohon bantuan teman-teman media untuk sosialisasikan agar rumah sakit ini wajib bebas dari ludah pinang, rokok dan miras,” kata pria asal Onago, Kabupaten Deiyai ini. (Gusty Masan Raya)