Gubernur NTT Viktor B. Laiskodat, SH menyerahkan cindereamata berupa plakat NTT kepada Sekretaris Daerah Papua TEA Hery Dosinaen, S.IP.MKP.M.Si usai jamuan makan malam di kediaman Sekda Papua, Jumat (31/01/2020).

JAYAPURA (PB.COM)—Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor B. Laiskodat, SH menawarkan kerjasama antara provinsi yang masuk dalam ras bangsa Melanesia di kawasan Timur Indonesia seperti NTT, Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara baik di bidang ekonomi, sosial maupun budaya harus dikonkretkan segera. Namun sebagai tahap awal, dirinya ingin adanya pertemuan lanjutan membahas kerjasama antarprovinsi ini.

“Dalam waktu dekat, paling lambat April, saya akan mengundang Gubernur Papua, Papua Barat, para Bupati dan Wali Kota untuk mendiskusikan lebih spesifik, hal-hal apa saja (terkait kerjasama). Misalnya budaya seperti apa, dan ekonomi seperti apa. Karena provinsi ini mempunyai komparasi dalam ekonomi yang cukup banyak untuk didiskusikan,” kata Gubernur Viktor kepada wartawan usai menghadiri Doa Syukur yang digelar Ikatan Keluarga Flobamora (IKF) Provinsi Papua di GOR Waringin, Kota Jayapura, Sabtu (01/02/2020).

Gubernur NTT Viktor Laiskodat didampingi Sekda Papua Hery Dosinaen, Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano dan Ketua IKF Papua Sulaiman Hamzah memberi keterangan pers usai Doa Syukur Flobamora di GOR Waringin, Kota Jayapura, Sabtu (01/02/2020)

Menurut Viktor, di bidang ekonomi, ada banyak peluang kerjasama yang bisa dikerjakan antara Papua dan NTT. Misalnya suplai beras dari Papua ke NTT. Sebab selama ini, NTT menyuplai beras dari pulau Jawa dan Sulawesi. Atau suplai jagung dan pakan ternak dari Papua ke NTT.

“Kenapa kita tidak bekerjasama dengan satu ras Melanesia, dimana Papua juga merupakan gudangnya beras, jagung bahkan ternak? Lain lagi, semen NTT masih butuh 1,2 juta metric ton per tahun. Itu datangnya dari luar. Hal-hal ini yang bisa didiskusikan bersama dimana yang belum bisa dikelola oleh NNT begitupun sebaliknya di Papua,” ujarnya.

Viktor menjelaskan wilayah Papua, NTT, dan Maluku memiliki sumber daya alam yang kaya dan manusianya yang luar biasa. Sayangnya, data statistik menunjukkan hingga kini kelima provinsi di ujung timur Indonesia adalah daerah termiskin di Indonesia.

Gubernur NTT Viktor Laiskodat saat dijemput di bandara Sentani Jayapura, Jumat (31/01/2020)

“Ini tantangan bagi kita para pemimpin menyiapkan generasi milenial ke depan untuk membangun kehidupan mereka yang emas. Makanya kita harus bangun kerjasama sesama provinsi miskin. Kalau tidak, kita akan terbuang dan terpencil terus. Kita harus bersatu untuk membangun kekuatan sebagai sesama bangsa Melanesia di Indonesia. Kita harus bahu membahu membangun ekonomi dan budaya di daerah. Itu menjadi mimpi kita bersama,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Viktor yang juga Ketua DPP Partai NasDem ini meminta kepada seluruh masyarakat NTT di Papua agar  bertumbuh secara profesionalisme untuk membangun diri dan Tanah Papua menuju peradaban maju dalam semangat persaudaraan sebagai bangsa Melanesia.

“Hari ini saya melihat sendiri masyarakat saya hidup di Papua berdampingan. Saya mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah dan masyarakat Papua yang mau hidup berdampingan dengan masyarakat NTT. Ini menjadi suatu nuansa yang baik, energi yang baik untuk kita melanjutkan peradaban kita ke depan,” kata Viktor.

Sementara itu Sekretaris Daerah Papua TEA Hery Dosinaen, SIP.MKP.M.Si berterimakasih atas inisiasi yang dikumandangkan oleh Gubernur NTT Viktor Laiskodat. Mewakili Gubernur Papua pihaknya sangat positif menerima tawaran kerjasama itu sebagaimana amanat UU No, 23 Tahun 2014 tentang kerjasama antardaerah.

“Hari ini merupakan starting awal komitmen bersama untuk nanti dilanjutkan pada pertemuan yang akan dilaksanakan di Kupang sebagaimana disampaikan Pak Gubernur NTT. Kerjasama ekonomi antara Papua dan NTT itu sangat bagus untuk diwujudkan nanti. Kita sangat dukung inisiasi pertemuan nanti,” kata Sekda Hery. (Gusty Masan Raya)

 

Facebook Comments Box