Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak bersama para mahasiswa Papua yang sedang studi di Kupang.

KUPANG (PB.COM)-Bupati Mamberamo Tengah, Provinsi Papua Ricky Ham Pagawak, SH.M.Si mengatakan dirinya siap mendorong dan memperjuangkan permintaan atau aspirasi ratusan mahasiswa Papua di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) kepada Pemerintah Provinsi Papua agar segera dibangun sebuah asrama yang representatif bagi mereka.

Hal itu disampaikan Bupati Ricky saat bertemu dengan ratusan mahasiswa Papua, Kamis (13/02/2020) usai  peletakan batu pertama pembangunan Gereja GIDI Jemaat Bless Kupang.

Bupati Ricky didampingi pengurus mahasiswa Papua di Kupang saat dialog.

“Setelah mendengar penjelasan dari mahasiswa bahwa tempat tinggal mereka terpisah-pisah, tentu membuat mereka tidak aman jika terjadi masalah. Mereka ingin punya asrama. Maka kami berharap Gubernur Papua dan para bupati untuk membangun sebuah asrama bagi mereka,” ujar Bupati Ricky.

Pada kesempatan itu, Bupati Ricky menegaskan dirinya siap membantu memfasilitasi aspirasi kebutuhan dari mahasiswa-mahasiswi Papua. Sebab di kota studi lain memang mahasiswa Papua rata-rata telah memiliki asrama.

“Mereka akan buat surat, dan akan saya sampaikan ke pak gubernur untuk menjadi program tahun depan. Kalau boleh bisa membangun satu asrama di Propinsi NTT,” ujar Ricky.

Bupati yang akrab disapa RHP ini mengakui, jika berada di kota-kota studi dalam urusan pemerintah maupun gereja, dirinya selalu menyempatkan diri untuk bertemu dengan mahasiswa, baik mahasiwa yang berasal dari Mamberamo Tengah maupun dari kabupaten lainnya. Sebab baginya, mereka adalah asset masa depan Papua.

“Mereka belajar, menimba ilmu, mendapat pengetahuan dengan baik, akan menjadi bekal sebagai calon-calon pemimpin dalam membangun Papua sehingga kita hadir untuk memberikan pandangan dorongan bagi mereka,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Bupati yang akrab dipanggil RHP ini memberikan bantuan senilai Rp50 juta kepada mahasiswa-mahasiswi Papua yang diterima Ketua Forum Komunikasi Mahasiswa Papua NTT, Rabinus Gwijangge.

Pertemuan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Papua NTT itu berlangsung dalam suasana keakraban di salah satu rumah makan di Kota Kupang.

Mahasiswa-mahasiswi Papua itu tidak hanya berasal dari Kabupaten Mamberamo Tengah saja, namun juga dari beberapa kabupaten lain seperti Puncak Jaya, Tolikara, Nduga, Paniai, Deiyai, Boven Digoel, Lanny Jaya dan Intan Jaya.

Ketua Forum Komunikasi Mahasiswa Papua NTT, Rabinus Gwijangge mengatakan, saat ini mahasiswa Papua yang berada di kota studi Kupang memang membutuhkan asrama sebagai tempat tinggal. Pasalnya, hingga saat ini mereka sudah mencapai dua ratusan lebih.

“Selama ini, kami mahasiswa Papua dari berbagai kabupaten tinggal tersebar di kos-kosan. Ini membuat kami kesulitan untuk berkomunikasi bila ada kegiatan-kegiatan. Lain halnya jika kami sudah memiliki asrama sendiri seperti teman-teman di Pulau Jawa, Bali, dan Makassar. Mengapa kami di NTT tidak bisa memiliki asrama sendiri, padahal kami juga adalah generasi Papua yang siap membangun Papua,” ujar Rabinus.

Menurut Rabinus, keiginan mahasiswa Papua untuk memiliki asrama sendiri sebenarnya sudah lama. Namun hingga kini belum ada respon dan perhatian dari pemerintah Provinsi Papua.

“Proposal pembangunan asrama sudah sering kami ajukan sejak tahun 2003 lewat senior kami, lalu pada tahun 2013, 2014 dan 2015 juga sudah ajukan,tapi belum ada kepastian. Asrama sangat kami butuhkan,” tegasnya.

Untuk itu, dia menyampaikan terima kasih kepada Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak yang sudah bersedia bertemu mahasiswa, untuk mendengar apa yang menjadi pergumulan mereka.

“Kami berharap bapak bupati bisa membawa solusi. Sebab  ini menjadi doa dan pergumulan kami selama ini,” jelasnya. (Gusty Masan Raya/Reis Massela)

Facebook Comments Box