JAYAPURA (PB.COM)—Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Papua William R. Manderi, SIP.M.Si meminta masyarakat Papua, khususnya Kota Jayapura tidak panik dan terhasut oleh informasi hoax yang beredar di masyarakat yang memicu panic buying atau belanja berlebihan di pusat perbelanjaan untuk dijadikan stok di rumah.
“Kami pastikan bahwa stok kebutuhan pangan kita masih cukup hingga empat atau lima bulan, jadi kami minta masyarakat jangan panik dan borong kebutuhan yang tak perlu. Situasi kita masih dikawal oleh semua elemen, baik pemerintah dan dunia usaha. Sekali lagi kami harap masyarakat kota tidak panik,” kata Manderi dalam jumpa pers secara virtual kepada wartawan di Jayapura, Minggu (05/04/2020).
Menurut Manderi, status Kota Jayapura hingga hari ini masih siaga darudat dan belum dinaikkan ke tanggap darurat. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan tetap tenang dan mengikuti himbauan pemerintah untuk tetap berada di rumah, bekerja dari rumah, belajar di rumah dan beribadah di rumah, serta tetap menjaga jarak (social distancing).
“Minimal jaga jarak 2 meter, baik di tempat kerja maupun di tempat belanja,” katanya.
Ia mengatakan, jika ke depan kasus jumlah pasien terus bertambah dan status akan meningkat, tentu itu wewenang dan pertimbangan ada pada kepala daerah, dalam hal ini gubernur, bupati dan walikota.
“Namun harus diingat, jika ke depan ada kenaikan status dari siaga darurat ke tanggap darurat, itu semata-mata untuk mempercepat penanganan wabah ini dimana semua sumber daya harus digerakkan. Jadi masyarakat tidak boleh panik. Ingat pesan ini, “Saya Jaga Ko, Ko Jaga Saya, Kitong Semua Selamat,” ujar Manderi.
Sebagaimana diketahui, di sejumlah media sosial, masyarakat Kota Jayapura, Minggu (05/04/2020) membanjiri sejumlah pusat perbelanjaan untuk berbelanja. Hal ini tak dapat dipungkiri merupakan efek dari informasi hoax berisi naiknya status Kota Jayapura menjadi tanggap darurat akibat Covid-19. Pihak Polda Papua pun sudah mengklarifikasi bahwa informasi itu hoax dan meminta masyarakat tidak panik. (Gusty Masan Raya)