JAYAPURA (PB.COM) – Polres Jayapura Kota melibatkan Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) dalam Unit Reaksi Cepat (URC) yang terdiri dari rumah sakit dan aparat TNI/Polri.
Direktur Eksekutif UP2KP Aloysius Giyai di Jayapura mengatakan, Polresta Jayapura mengundang TNI, RSUD Jayapura, RSUD Abepura dan UP2KP terlibat dalam tim URC untuk menangani pasien corona, maupun warga yang tiba-tiba pingsan di jalan atau kecelakaan.
Untuk, kata dia, sebelum bergerak ke lapangan, Polresta Jayapura mengajak RSUD Jayapura, RSUD Abepura, TNI dan UP2KP melakukan simulasi pertolongan terhadap pasien yang terpapar virus corona, tapi juga warga yang kecelakaan atau pingsan di jalan. Jangan sampai ditolong oleh warga yang melihat karena ditakutkan telah terpapar COVID-19.
Simulasi yang dilakukan, lanjut dia, di tempat kejadian pekara, apabila ada kejadian maka tim URC langsung bergerak dan melakukan pertolongan. Simulasi ini dilakukan agar masing-masing pihak yang terlibat mengetahui apa saja peran yang dilakukan ketika ada kejadian di Kota Jayapura.
Karena akan ditangani oleh TNI, Polresta Jayapura, RSUD Abepura, RSUD Jayapura dan juga UP2KP, simulasi yang dilakukan, menurut dia, untuk mengetahui apa peran RSUD Abepura, peralatannya apa saja, bahannya apa saja, begitupun dengan RSUD Jayapura.
Demikian juga dengan UP2KP apa perannya, peralatannya apa, sehingga pada saat penanganan positif corona di lapangan, tidak kaku dan sudah tahu apa yang dikerjakan.
“Kesempatan ini jangan kita sia-siakan, ajakan ini merupakan penghargaan untuk UP2KP,” kata Aloysius yang kini menjabat Direktur RSUD Jayapura ini. Dengan adanya simulasi ini, kata dia, ketika kejadian benar-benar terjadi maka tidak kaku dalam penanganan di lapangan, karena sudah tahu langkah-langkah dan mekanismenya.
Apabila ada kejadian, menurut dia, begitu dikontak langsung UP2KP bergerak cepat dan menuju tempat kejadian untuk membantu aparat TNI/Polri, RSUD Abepura dan RSUD Jayapura untuk membantu pasien yang terpapar corona.
Tujuan dari simulasi ini juga adalah jangan sampai ada kasus Lakalantas, konflik atau pingsan di tempat, dan langsung dibawa ke rumah sakit. Sebab dikhawatirkan adalah orang yang kontak atau orang yang angkat, orang yang bawa jangan sampai ada kasus virus corona.
“Ini kepercayaan yang baik, unit sipil ini bisa disiplin dan gerakannya bisa sama dengan TNI/Polri dan bisa menyesuaikan atau tidak,” katanya. Ia menambahkan, tim reaksi cepat RSUD Jayapura dan UP2 ini katanya sudah sering jalan, ini mau dibuktikan dengan tim ini bisa jalan atau tidak. (Gusty Masan Raya)