JAYAPURA (PB.COM) – Pemerintah Provinsi Papua secara simbolis menyerahkan Bantuan Sosial (Bansos) 9.300 paket bahan pokok tahap pertama.
Bantuan dampak Covid-19 tersebut diserahkan Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, SE.MM di Main Hall kantor gubernur, Kamis (30/4/2020) kepada perwakilan kelompok keagamaan, paguyuban, panti jompo, panti asuhan, pesantren, asrama atau pondok mahasiswa dan sektor informal dan formal.
Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal kepada wartawan mengatakan Bansos yang diberikan bersifat bergilir yakni by data, by name dan by adress.
“Yang sudah terkumpul sekitar 17.000 sampai saat ini adalah mereka yang mempunyai nama dan alamat, tapi d iluar itu bagi mereka masyarakat asli Papua yang tidak punya KTP dan tidak punya informasi yang lengkap kami gerakkan dinas terkait, OAP bersama gereja dan masjid untuk kita datangi mendapatkan bantuan yang sama,” kata Klemen Tinal.
Ia menjelaskan, bantuan paket sembako yang diberikan berupa beras rata-rata 20 kg, telur, minyak goreng, biscuit dan tepung. “Pemberian bantuan kita sesuaikan, kita fleksibel sesuai dengan situasi,” jelasnya.
Namun demikian yang perlu jadi perhatian dan komitmen Pemprov Papua bagaimana bersama-sama turut merasakan situasi yang dirasakan oleh seluruh masyarakat di Provinsi Papua dan bersama-sama menangangi situtasi ini.
“Kata kuncinya hanya bersama-sama, hanya dengan bersama-sama kita bisa selesaikan masalah Covid-19. Tidak bisa seorang sendiri,” tegasnya.
Ia mengajak bupati dan wali kota agar bersama-sama dengan masyarakat, Forkompimda, stakeholder, tokoh, agama, masyarakat dan tokoh pemuda agar bergandengan tangan supaya situasi ini di Tanah Papua dapat diatasi.
“Harus ada informasi terus menerus kita saling bagi dan update, supaya kita terjadi dimana dan apa yang kita lakukan, kami lihat arus masih sangat kurang,” katanya lagi.
Ia minta agar semua warga terdata dengan baik dan tidak tebang pilih dalam memberikan bantuan, kepada peguyuban agar dapat melakukan pendataan dengan baik.
“Pastikan semua orang dapat tidak boleh pilih-pilih, kami minta paguyuban kadang-kadang banyak orang kos kosan atau kontrak rumah yang mungkin tidak terdata oleh RT/RW, karena itu mungkin tidak punya informasi,” harapnya.
“Mungkin hanya datang 3 bulan di Papua, tetapi siapapun yang tinggal di Bumi Cenderawasih darimanapun saudara berasal, wajib hukumnya kita bantu,” sambungnya. (Toding)