JAYAPURA (PB.COM)–Direktur RSUD Jayapura drg. Aloysius Giyai, M.Kes mengatakan limbah medis yang dihasilkan selama penanganan pasien Covid-19 di RSUD Jayapura sejak 15 Maret 2020 hingga saat ini mencapai 270 kilogram (Kg).
Aloysius kepada wartawan, Senin (29/06/2020) mengaku rata-rata limbah yang dihasilkan setiap hari dari penanganan pasien positif Covid-19 sekitar tiga kilogram setiap hari.
“Laporan sementara sejak awal sampai sekarang tiga kilo per hari atau rata-rata 2 sampai 3 kilo per hari,” katanya.
Menurut Aloysius, untuk penanganan limbah medis Covid1-9, RSUD Jayapura telah melakukan kerjsama dengan pihak ketiga.
“Tim sanitasi sudah melakukan kerjasama dengan pihak ketiga, kita bayar jasa untuk penanganan limbahnya,” terang Aloysius.
Untuk diketahui, limbah medis bekas Covid-19 berbahaya jika dibuang begitu saja, dimana limbah medis penanganan Covid-19 merupakan limbah bahan berbahaya beracun.
Oleh karena itu perlu pemusnahan limbah infeksius Covid-19 secara tepat dan benar sangat penting, hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penularan dan menekan penyebaran Covid-19.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rosa Vivien Ratnawati menyampaikan bahwa jumlah limbah medis Covid-19 meningkat 30 persen, sedangkan kapasitas pengelolaan limbah B3 medis di beberapa daerah terutama di luar Pulau Jawa masih terbatas.
“Untuk itu, Pemerintah daerah wajib mengetahui dan memastikan limbah medis dari fasilitas pelayanan kesehatan dikelola dengan tepat,” kata Rosa. (Toding)