Ketua Tim Taskforce Kementerian Kesehatan untuk Provinsi Papua dr. Iwan Trihapsoro saat menyerahkan secara simbolis masker bantuan dari Kemenkes kepada Kepala Dinas Kesehatan Papua Dr. Robby Kayame, SKM.M.Kes, Selasa (08/12/2020)

 

JAYAPURA (PB.COM)—Ketua Tim Taskforce Kementerian Kesehatan untuk Provinsi Papua dr. Iwan Trihapsoro me-warning Dinas Kesehatan Provinsi Papua dan Dinkes di 29 kabupaten/kota untuk mencegah munculnya klaster baru penyebaran Covid-19 di Bumi Cenderawasih ke depan.

“Ada tiga agenda ke depan yang harus diantisipasi karena berpotensi memicu klaster baru Covid-19. Pertama Pilkada Serentak esok tanggal 9 Desember di 11 kabupaten. Kedua,  liburan panjang Natal dan Tahun Baru. Ketiga, pelaksanaan PON XX tahun 2021 dimana Papua menjadi Tuan Rumah,” kata dr Iwan saat tatap muka dengan jajaran Dinas Kesehatan Papua dan stakeholder di Aula One Wakur Dinkes Papua, Selasa(08/12/2020).

Menurut Iwan, kendala penanganan Covid umumnya hampir sama terjadi di seluruh Indonesia. Pertama masifnya tracing dan testing yang membuat angka kasus melonjak  naik, tetapi membuat kewalahan dalam penanganan. Sebenarnya ini baik, tetapi yang jadi persoalan adalah kekurangan fasilitas seperti tempat tidur di rumah sakit dan makin lelahnya para tenaga kesehatan.

“Isolasi mandiri sejauh ini tidak efektif. Kita di Jakarta saja siapkan 20  ribu kamar hotel untuk perawatan, ya sekaligus hidupkan bisnis perhotelan. Apalagi dari segi  anggaran selama 2020 seluruh daerah tidak disiapkan hadapi pandemi Covid ini,” tegasnya.

Untuk itu ia meminta masyarakat untuk patuh mentaati protokol kesehatan 3M yaitu menggunakan masker, menjaga jarak dan  mencuci tangan dengan air mengalir selama beraktivitas di ruang publik. Kabar baiknya, kata dia, tingkat disiplin penggunaan masker di Indonesia masih jauh lebih baik dibandingkan negara-negara di Eropa.

“Kami ada bawa 9 ribu masker saat ini, mohon bisa dibagi ke sekolah-sekolah,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Papua Dr. Robby Kayame, SKM.M.Kes memberikan apresiasi kepada tim kerja kabupaten/kota dan provinsi yg sejak Maret dalam tangani Covid.

Hasilnya kita sudah lihat bersama, kasus kita masih naik. Karena itu kita  harus tetap gandeng tangan memukul mundur Covid ini dari Bumi  Cenderawasih,” kata Robby.

Robby menegaskan,  dinas kesehatan dan stake holder memiliki tanggung jawab  besar agar masyarakat Papua yang masih sehat tetap sehat dan yang sakit cepat sembuh.

Berdasarkan data Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua,  Senin (07/12/2020), terdapat kasus Covid-19 menembus angka 12.138 dimana 1.489 sedang dalam perawatan, 10.436 sudah dinyatakan sembuh dan 212 orang dinyatakan meninggal dunia.

Sementara itu Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Jayapura Harold M. Pical, SKM.M.Kes meminta Dinas Kesehatan baik di provinsi maupun kabupaten/kota untuk menindaklanjuti laporan data pelaku perjalanan yang dikirim KKP melalui kartu kewaspadaan atau Health Alert Card (HAC). Karena data ini sangat memudahkan petugas untuk melakukan contact tracing kepada para pelaku perjalanan tersebut guna memutus penyebaran virus asal Wuhan ini.

“Kami melihat tim surveilans di lapangan belum maksimal tentang hal ini.  Jika ini dilakukan baik, data pelaku perjalanan bisa kita berikan sampai tingkat RT/RW,” kata Harold.

Kegiatan ini dihadiri beberapa stakeholder kesehatan di Papua, di antaranya Kantor  Kesehatan Pelabuhan (KKP) Jayapura, Dinas Kesehatan Kota dan Kabupaten Jayapura, BNPB Papua, dan sejumlah perwakilan rumah sakit di Kota Jayapura dan Sentani. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box