Wagub Papua Barat Mohamad Lakotani memberikan sumbangan dan meresmikan posko bantuan bencana letusan Ile Lewotolok, Lembata, NTT di Kota Sorong, Selasa (01/12/2020) Foto: Yanti/Kumparan

 

JAKARTA (PB.COM)—Bantuan Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani untuk warga korban erupsi Ile Lewotolok dari dua kecamatan masing-masing Ile Ape dan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, akan tiba di Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata, pada Senin, (21/12 2020).

Selain bantuan Wakil Gubernur Papua Barat, bantuan berupa sembilan bahan pokok dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sorong Petronela Kambuaya, Ikatan Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa (IPPM) NTT Kota Sorong, warga Flobamora, para dermawan, dan masyarakat Kota Sorong akan tiba di hari yang sama untuk meringankan beban korban.

“Bantuan Bapak Wakil Gubernur Papua Barat, ibu Ketua DPRD, para dermawan, IPPM NTT, masyarakat Flobamora, dan masyarakat Kota Sorong saya diutus langsung untuk mengantar bantuan untuk korban pengungsi di rumah-rumah penduduk dan posko. Saya bersama Hairul Sabah dari IPPM NTT Kota Sorong bersama dua mahasiswa relawan mengantar langsung donasi ini bagi para korban,” ujar Ety Wukak, pengurus Keluarga Flobamora Kota Sorong sesaat transit di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu, (19/12 2020) pagi.

Erupsi Ile Lewotolok pada Minggu (29/11 2020) pagi nyaris melumpuhkan sebagian besar wilayah Ile Ape dan Ile Ape Timur akibat semburan awan hitam pekat disertai pasir tak hanya terjadi di sekitar lereng gunung Lewotolok. Namun, abu vulkanik dan bau belerang juga menimpah sejumlah kecamatan di Lembata dan kabupaten tetangga, Flores Timur. Untugnya, erupsi itu terjadi pada pagi hari sehingga warga segera melarikan diri menuju Lewoleba.

“Sebagai warga Flobamora yang tinggai di Kota Sorong, kami ikut merasakan penderitaan yang menimpa saudara dan saudari kami di kampung halaman. Saya bersama Ketua IPPM NTT Kota Sorong Adrianus Henan dan anggotanya, kami ramai-ramai turun ke jalan untuk mengetuk hati warga dan para dermawan untuk ikut bersolider bagi korban. Kami sangat terharu. Bapak Wakil Gubernur Papua Barat. Ibu Ketua DPRD Kota Sorong, dan Ketua IPPM NTT Kota Sorong beserta anggotanya langsung tergerak mendukung gerakan kami di jalan berorasi mencari dukungan dana,” lanjut Ety Wukak, akitivis perempuan Flobamora Kota Sorong kelahiran kampung Kluang, Desa Belabaja, Nagawutun.

Bergerak cepat

Menurut Ety, setelah erupsi Ile Lewotolok terjadi pada Minggu (29/11 2020) selama tiga hari mulai 2-4 Desember sejumlah elemen di atas langsung bergerak cepat. Mereka semua terjun di dua titik lampu merah di Kota Sorong mengetuk hati warga dan dermawan untuk membantu korban. Seluruh anggota IPPN NTT Kota Sorong juga terlibat langsung dalam aksi soidaritas ini bagi korban erupsi.

“Ketua Flobamora Kota Sorong ama Syafruddin Sabonama Riantobi mengontak Pak Wakil Gubernur. Kala itu beliau lagi dinas di Sorong. Pak Wagub bersedia meresmikan posko penggalangan dana di rumah singgah Satu Harapan Jalan Sriti II HBM, Kota Sorong. Pak Wagub menyerahkan langsung tanda kasih beliau untuk korban erupsi Lewotolok. Puji Tuhan, bantuan yang berhasil kami himpun akan kami distribusikan bagi para korban. Tentu terlebih dahulu kami melapor diri kepada Pemerintah Kabupaten Lembata dan posko pengungsi yang dibentuk pemerintah daerah,” ujar Ety Wukak.

Perjalanan panjang Kota Sorong menuju Makassar, Jakarta, Labuanbajo hingga Lembata tak melemahkan semangat Ety Wukak dan tiga rekannya sesama warga asal Lembata di perantauan. Keluarga besar Flobamora Kota Sorong memberikan keluasan kepada para anggota yang bersedia mengantar bantuan bagi korban. Namun, dengan catatan biaya transportasi ditanggung sendiri.

“Saat kami rapat bersama para pengurus Flobamora Kota Sorong dan rekan-rekan keluarga besar IPPM NTT Kota Sorong menugaskan saya dan adik Hairul Saban, Sekretaris IPPM NTT mengantar langsung bantuan untuk para korban. Mereka semua berharap agar bantuan Pak Wakil Gubernur, warga Flobamora, donatur, para pengurus paguyupan asal NTT, dan masyarakat Kota Sorong benar-benar tepat sasaran dan layak bagi para korban di kampung halaman, tanah lepanbatan,” ujarnya.

Ety juga menyampaikan apresiasi dan rasa hormat kepada Wakil Gubernur Papua Barat, Ketua DPRD Kota Sorong, Ketua Flobamora Kota Sorong, dan semua pihak yang bersimpati kepada warga masyarakat korban erupsi di Lembata. Ety mengaku, secara pribadi ia berterima kasih kepada Wakil Gubernur karena sekalipun bencana erupsi Ile Lewotolok terjadi di Lembata namun beliau peduli  dan rela memberi sedikit berkat buat saudara yang tengah dilanda prahara menyusul erupsi gunung di wilayah utara Lembata itu.

”Selaku Wakil Gubernur Papua Barat, saya sangat bersimpati atas musibah meletusnya gunung Ile Lewotolok di Lembata. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini saya mengajak seluruh lapisan masyarakat yang ada di Papua Barat terutama di wilayah Sorong Raya. Mari kita bersatu membantu meringankan beban warga di Lembata yang saat ini terkena musibah. Jika ada yang ingin memberikan bantuan, bisa langsung diantar ke posko bantuan yang ada di Rumah Singgah Satu Harapan HBM Kota sorong,” kata Ety Wukak mengutip kata-kata Wakil Gubernur saat meresmikan posko penggalangan dana di Kota Sorong.

Sedangkan Ketua Ikatan Keluarga Flobamora Kota Sorong Syafruddin Sabonama menjelaskan, saat ini kondisi Indonesia berpotensi untuk terjadinya bencana alam seperti gunung meletus. Musibah seperti ini bisa saja terjadi di mana-mana karena Indonesia dikelilingi oleh cincin api.

“Hari ini terjadi di Lembata. Namun, kapan saja bisa terjadi di tempat lain. Musibah erupsi Ile Lewotolok adalah momentum bagi Ikatan Keluarga Besar Flobamora Kota Sorong merekatkan kesadaran nasional bahwa satu musibah di tempat lain adalah duka bagi kita semua. Sehingga kehadiran Wakil Gubernur Papua Barat yang adalah orang Papua untuk meresmikan posko bantuan buat daerah lain yang jauh di sana, itu adalah sebuah pesan bahwa sebagai sebuah bangsa kita semua harus ambil bagian atas duka yang terjadi di negeri ini,” ujar Syafruddin Sabonama, pria asal Adonara dan anggota DPRD Kota Sorong. (Ansel Deri)

Facebook Comments Box