JAYAPURA (PB.COM)—Di tengah gencarnya upaya Pemerintah Indonesia menanggulangi Corona Virus Disease atau Covid-19 yang sudah memasuki usia satu tahun ini, kini ada kabar baru yang mengejutkan publik Indonesia. Di Kerawang, Jawa Barat, muncul dua virus corona B117. Ini adalah dua kasus Covid-19 dengan varian baru yang pertama kali ditemukan di Indonesia.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono mengungkapkan, dia mendapatkan informasi bahwa tepat dalam setahun ini keberadaan Covid-19, ditemukan mutasi B117 UK (Inggris) di Indonesia.

Menurut Dante, Virus Corona B117 masuk Indonesia sejak pertengahan Januari 2021. Namun pemerintah baru umumkan virus Corona B117 masuk Indonesia awal Maret 2021. Dua TKI Arab Saudi bawa virus corona B117 lewat Bandara Soekarno-Hatta.

Berdasarkan catatan WHO, mutasi dari varian virus Corona B117 sudah menyebar ke beberapa negara setidaknya 70 negara sudah mengonfirmasi. Mutasi dari Varian virus Corona B117 diyakini 70 persen lebih berbahaya dan menular dari virus asalnya.

Dante juga mengatakan, ditemukannya varian virus corona B117 akan menghadapi virus Covid-19 yang jauh lebih berat. Ada 8 ciri terinveksi virus corona B117. Virus corona B117 diyakini lebih bahaya dari COVID-19, virus corona varian awal.

“Ini fresh from the oven, baru tadi malam ditemukan 2 kasus. artinya apa, artinya kita akan menghadapi pandemi ini dengan tingkat kesulitan yang makin berat,” ujar Dante dalam konferensi pers di YouTube Kemenkes RI, Selasa (2/3/2021).

Sejumlah ahli menganggap mutasi dari varian baru ini sangat berbahaya dan cepat menular. Sementara itu, varian baru Corona B117 itu mulai ditemukan di Indonesia, dan masih dikaji pengaruh persebarannya.

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang P.S. Brodjonegoro ikut angkat bicara terkait varian baru Corona B117. “Sejauh ini B117 berdampak pada penyebaran virus yang lebih cepat dan bisa mengganggu kinerja tes PCR,” ujarnya.

Untuk itu, pemerintah mengimbau kepada masyarakat luas untuk tetap menaati protokol kesehatan dan tetap waspada dengan varian baru B117.

Ada beberapa gejala dari varian baru B117 yang berasal dari Inggris tersebut yaitu kelelahan, mual, sakit tenggorokan, nyeri otot, batuk, diare, ruam pada kulit, dan perubahan warna pada jari tangan dan kaki.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa dua kasus mutasi baru B177 terdeteksi masuk Indonesia dari Arab Saudi .

“Memang yang Pak Wamen sampaikan betul, kita menemukan dua kasus masuk dari Saudi Arabia di pertengahan Januari yang memiliki jenis baru ini,” ujar Menkes Budi, dalam sebuah dialog di televisi, Rabu, (3/3/2021).

Namun, pernyataan Menkes Budi mengenai masuknya mutasi baru virus corona B117 itu meninggalkan pertanyaan. Jika memang pasien masuk ke Indonesia sejak pertengahan Januari 2021, mengapa kasus itu baru diumumkan 2 Maret 2021?

“Terkait kasus ini, pada intinya Indonesia telah membuat sistem barier berlapis-lapis dan jika memang ada kasus varian baru tersebut maka petugas di lapangan segera mengisolasi,” ujar Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat dikonfirmasi Suara.com, Rabu, (3/3/2021).

Wiku mengatakan bahwa upaya tersebut untuk menjamin kasus positif harus menjadi negatif terlebih dahulu, sebelum bisa melanjutkan aktivitasnya demi mencegah penularan yang lebih luas.

“Untuk detailnya akan disampaikan segera secara transparan khususnya oleh LBM Eikjman yang mengkoordinir pelaksanaan Whole Genome Sequencing di Indonesia,” ujar Wiku.

Namun, jawaban yang diberikan dari Wiku tidak menjawab inti pertanyaan dari Suara.com. Saat ditanya lebih lanjut mengenai kontak tracing mutasi B117, Wiku juga hanya memberi jawaban singkat.

“Mohon menunggu rilis resminya,” kata Wiku.

 

Presiden: Jangan Panik, Tetap Disiplin Prokes

Menyikapi hal ini, Presiden Joko Widodo mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk tetap tenang terkait konfirmasi mengenai dua kasus positif mutasi virus korona dari Inggris (B.1.1.7) di Indonesia.

Presiden Jokowi

 

Melalui pernyataan yang diunggah melalui akun YouTube Sekretariat Presiden pada Kamis, 4 Maret 2021, Presiden menerangkan kondisi dua orang yang terpapar varian baru dari virus korona tersebut.

“Dua orang yang terpapar varian baru tersebut saat ini sudah negatif,” Presiden kata Jokowi.

Hingga saat ini, masih belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa varian baru tersebut lebih mematikan dari virus korona yang selama ini menular di Indonesia. Namun, tetap meningkatkan kewaspadaan dan mencegah dari penularan varian baru virus itu tetap perlu dilakukan bersama-sama.

“Untuk itu mari kita tetap berdisiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat seiring dengan pelaksanaan vaksinasi yang semakin cepat,” tandasnya. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box