Atlit Paralayang putra Sulawesi Tengah, Taiger Trawan sedang latihan terbang lintas alam di Bukit Gracia, kampung Buton, Skyland Jayapura, Jumat 24/9. PB PON XX Papua 2021/Dok Paralayang Sulteng.

 

JAYAPURA (PB.COM)Penyelenggaraan cabang olahraga (Cabor) Paralayang pada PON XX 2021 Papua tergolong special. Sebab, dari 64 pilot yang ikut serta, ada beberapa juara dunia didalamnya.

Seperti Rika Wijayanti dan Jafro Megawanto, dua pilot asal Jawa Timur, yang sama-sama berstatus sebagai juara dunia Paralayang.

Rika Wijayanti meraih juara dunia di kejuaraan Para Gliding Accuracy World Championship (PGAWC) di Serbia pada Maret 2017, mengaku kepesertaanya pada PON XX ini juga menjadi pengalaman pertamanya terbang di langit Papua.

Dari sisi panorama, Rika menyebut keindahan venue paralayang di Kota Jayapura adalah salah satu yang terbaik dari banyak lokasi terbang yang pernah ia terbangi di seluruh dunia.

“Indah sekali, banyak bukit-bukit, laut, istimewa lah di sini,” kata Rika di lokasi pendaratan paralayang, Lapangan Kolam Buaya, Kota Jayapura, Papua, Jumat (1/10/2021).

Namun banyaknya bukit-bukit di lokasi penerbangan paralayang, juga menjadi kendala tersendiri buat para pilot, termasuk Rika.

Menurut dia, keadaan geografis di venue paralayang menjadi tantangan yang hingga kini masih sulit ia taklukan.

“Iya ini jadi tantangan buat saya, sudah tiga kali terbang saya belum puas dengan hasilnya,” kata Rika yang menargetkan emas pada PON XX.

Hingga babak ketiga nomor Ketepatan Mendarat (KTM) Perorangan Putri, Rika untuk sementara berada di posisi tiga dengan 196 poin.

Hal yang sama juga diungkapkan Jafro Megawanto.

Dengan status juara pada Kejuaraan Dunia Paralayang nomor ketepatan mendarat ( Paragliding Accuracy World Championship) 2019 yang berlangsung di Kota Vrsac, Serbia, 9-17 September 2019, Jafro justru harus terseok-seok di PON XX.

Hingga babak ketiga nomor KTM perorangan putra, Jafro harus puas berada di urutan 41 dari 48 pilot.

“Sementara ini hasilnya belum bagus, mungkin mental dan kondisi cuaca juga mempengaruhi,” kata dia.

Ia mengakui bila lokasi terbang di Kota Jayapura sangat rumit dan perubahan angin sulit ditebak.

Hal tersebut yang dianggap Jafro membuatnya masih kesulitan meraih hasil terbaik selama PON XX.

“Disini tempatnya bagus, lumayan tricky, banyak obstakle, jadi lebih ada tantangan tersendiri,” kata dia.

Meski belum memperoleh hasil maksimal, Jafro mengaku sangat menikmati keindahan alam di lokasi paralayang.

“Alamnya bagus banget, daerah lain juga bagus, cuma di sini masih banyak hutan, sangat bagus,” tutur Jafro yang pada PON sebelumnya berhasil membawa pulang dua medali emas.

Cabor Paralayang pada PON XX 2021 telah dimulai sejak 30 September dan akan berakhir pada 12 Oktober 2021. Total ada 46 pilot putra dan 18 pilot putri yang ikut serta untuk memperebutkan 12 medali emas. (Humas PON XX 2021/Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box