Pastor John Jonga, Pr, saat bertemu dengan staf UP2P di kantor UP2KP, Jalan Abepura Kotaraja, Kamis (25/11/2021).

 

JAYAPURA (PB.COM)—Pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) di Papua, Pastor John Jonga, Pr, mengunjungi Kantor Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) di Jalan Raya Abepura Kotaraja Luar, Kamis (25/11/2021).

Pada kesempatan itu, Pastor John menyampaikan apresiasi atas kinerja UP2KP di bawah pimpinan drg. Aloysius Giyai, M.Kes yang selama 8 tahun bekerja mengawal pelayanan kesehatan bagi Orang Asli Papua (OAP).

Secara khusus, pemuka agama Kotolik yang sekarang bertugas di Paroki Gembala Baik Abepura Stasi Koya Tengah ini, memuji sistem pendokumentasian dan pelaporan kegiatan pelayanan UP2KP yang telah dibukukan dalam dua buku. Yaitu buku Melawan Badai Kepunahan (Papua Pustaka Raya, 2015) maupun dalam buku 5 Tahun UP2KP Berkarya: Kawal, Respon & Tindak Cepat Jerit Sakit Rakyat Papua (Papua Pustaka Raya, 2018).

“Informasi berisi kegiatan advokasi yang didokumentasikan seperti ini, baik itu bidang kesehatan maupun pendidikan, sangat dibutuhkan bagi pengambil kebijakan, baik di tingkat daerah maupun Pusat. Ini bisa jadi contoh bagi sektor lain seperti pendidikan. Wartawan yang di lembaga ini memang harus beda dan terus bekerja seperti ini,” kata Pastor John saat dihubungi papuabangkit.com via telepon selulernya.

Salah satu dokumentasi yang ditulis di kedua buku itu ialah advokasi UP2KP bersama Pastor John di Distrik Itlay Hisage, Kabupaten Jayawijaya pada 8 Juni 2014. Dimana tim menemukan puluhan obat kadaluarsa di Puskesmas Itlay Hisage.

“Saya waktu itu ikut menemani rombongan UP2KP ke sana. Dan Puji Tuhan, dampak dari kunjungan itu besar. Pejabat Dinas Kesehatan yang kerja tidak maksimal diganti. Kemudian, saat ini jalan masuk ke Distrik Itlay Hisage sudah ada, Puskesmas juga sudah bagus. Bahkan, di Puskesmas juga sudah ada dokter yang tinggal di situ,” kata pastor yang pernah menerima penghargaan Yap Thiam Hien Award 2009 ini.

Menurut Pastor John, data bagi advokasi di bidang apapun sangat penting sebagai dasar pembangunan. Oleh karena itu, ia berharap ke depan UP2KP kembali secara rutin melakukan kunjungan ke kampung-kampung di pedalaman Papua agar bisa memantau secara langsung kondisi pelayanan kesehatan di sana.

Tak perlu jauh-jauh, katanya, ia meminta lembaga pengawal kesehatan ini sesekali berkunjung ke sejumlah Pustu dan Puskesmas di Kabupaten Keerom, yang menurutnya masih sangat memprihatinkan.

“Turun dan memastikan, bagaimana kinerja para tenaga kesehatan, bagaimana makan minum mereka, bagaimana tempat tinggal mereka. Kadang ada rumah kesehatan tapi mereka tidak mau tinggal. Ini bisa dibuat laporan yang bagus jadi model advokasi. Karena data kita akurat, kita bisa lebih dipercaya. Itlay Hisage sudah menjadi contohnya bahwa berkat laporan akurat kita, ada perubahan di sana,” tegasnya. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box