Para pengungsi dari Kampung Yapimakot dan Modusit saat dipulangkan kembali ke rumahnya masing-masing di Distrk Serambakon, Senin, 16 Oktober 2023.

OKSIBIL (PB.COM)Tak ada tempat ternyaman di bumi ini bagi setiap manusia selain rumah sendiri. Sejauh kaki melangkah pergi, rindu pada rumah dan sanak keluarga  selalu memanggil untuk pulang. Kerinduan ini pula yang dirasakan oleh ratusan warga di Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin), Provinsi Papua Pegunungan.

Tepat sebulan sudah, mereka berlari penuh ketakutan meninggalkan rumah dan hewan ternaknya menuju lokasi yang aman, pasca teror yang diduga dilakukan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Pada Senin, 18 September 2023, sekitar Pkl. 11.00, kelompok ini mulai melakukan serangkaian teror berupa penembakan aparat keamanan hingga satu orang meninggal dunia, melukai tiga warga sipil, dan membakar pasar dan 7 kios warga, dan berlanjut membakar 2 unit rumah dinas DPRD Pegubin pada Rabu, 20 September 2023.

Sebulan berada di tempat pengungsian, hari ini, Senin, 16 Oktober 2023, Pemda Pegubin memenuhi kerinduan ratusan pengungsi dari Distrik Serambakon ini dengan memulangkan mereka kembali ke rumahnya masing-masing. Sebab pasca melumpuhkan 5 terduga pelaku teror pada Sabtu, 30 September 2023, aparat TNI/Polri memastikan situasi delapan kampung di Distrik Serambakon telah aman dan pulih.

Upacara pelepasan pengungsi ini berlangsung secara seremonial di pelataran Puskesmas Serambakon, dipimpin oleh Wakil Bupati Kris Bakweng Uropmabin, ST. Ikut mendampingi, Wakapolres Pegubin Kompol Micha Toding Potty, S.H.,S.I.K.,M.H, perwakilan Kodim Yahukimo, Plt. Sekretaris Daerah Pegubin Jeni Linthin, SH,M,Si bersama beberapa kepala OPD, sejumlah anggota DPRD Pegubin, serta aparat distrik dan kampung di wilayah itu.

Wakil Bupati Kris Bakweng Uropmabin didampingi Wakapolres Pegubin Kompol Micha Toding Potty saat memberikan sambutan.

“Hari ini secara resmi kami pulangkan warga masyarakat Distrik Serambakon yang terkena dampak penembakan KKB kemarin. Kami izinkan masyarakat kembali beraktivitas di kampungnya sendiri. Kami juga memberikan bantuan bahan makanan untuk satu dua hari bisa dapat menyesuaikan aktivitasnya seperti semula,” ujar Wabup Kris Uropmabin.

Menurut Kris, kembalinya para pengungsi tidak terlepas dari peran besar TNI/Polri yang sudah bekerja siang dan malam untuk memulihkan keamanan dan memastikan wilayah Serambakon kini kondusif.

Plt. Sekretaris Daerah Pegubin Jeni Linthin saat menyerahkan bantuan bahan makanan secara simbolis kepada Kepala Distrik Serambakon Wesli Uropdana.

“Atas nama bupati dan pemerintah daerah, kami sampaikan terima kasih mendalam kepada jajaran TNI/Polri. Kami juga berharap kepada pihak keamanan untuk terus dilindungi karena kami ini warga NKRI yang sah. Selamat datang kembali ke rumah masing-masing dan mari kita sama-sama jaga keamanan, sama-sama rajut kembali kedamaiaan di rumah kita bersama Pegunungan Bintang yang kita cintai,” pesan politisi Golkar ini.

Sama-sama Jaga Keamanan

Kris menegaskan, saat konflik akibat teror penembakan dan pembakaran oleh kelompok yang diduga KKB ini, TNI/Polri, Kepala Distrik Serambakon, dan para aparat kampung dengan cekatan berhasil menyelamatkan dan menjaga warga sipil ke luar wilayah itu. Ia bersyukur, tak ada satu pun warga sipil di distrik itu yang meninggal.

“Pada kesempatan itu, kami juga meminta dengan tegas kepada seluruh masyarakat Pegunungan Bintang agar tidak mengkonsumsi berita-berita hoax atau berita bohong yang sedang disebarluaskan di media sosial oleh oknum-oknum untuk provokasi. Sebab kondisi kabupaten kita saat ini sudah aman,” tegas Kris.

Di tempat yang sama, Wakapolres Kompol Micha Toding Potty mengatakan, Polres Pegubin sebagai penanggungjawab keamanan di Pegunungan Bintang bersama TNI siap memberikan kenyamanan kepada seluruh masyarakat Pegunungan Bintang, terlebih khusus kepada masyarakat Serambakon yang terkena dampak teror sebulan lalu.

“Kami juga berharap kepada seluruh elemen masyarakat untuk bekerja dan mendukung kami dan sama-sama menciptakan suasana yang kondusif. Apabila ada terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan segera mungkin lapor ke kami,” tegas Kompol Micha.

Dandim 1715/Yahukimo Letkol Inf Tommy Yudistyo mengatakan, salah satu upaya pemulihan keamanan yang dilakukan adalah menggelar operasi keamanan yang intensif seperti patroli rutin. Operasi-operasi ini melibatkan personel dari TNI, Kepolisian serta unsur intelijen untuk membongkar jaringan teroris dan mengamankan situasi di wilayah Serambakon serta yang terpenting mencegah adanya gangguan baru

“Kami juga aktif dalam mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya pemulihan. Dengan mengadakan pertemuan dengan pemimpin masyarakat dan tokoh agama untuk membahas langkah-langkah yang perlu diambil dalam membangun kembali rasa persatuan dan kebersamaan. Selain itu, Kami juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga keamanan dan melaporkan segala hal yang mencurigakan kepada aparat terkait,” kata Letkol Tommy mengutip media papuainside.

Kisah Haru Kadistrik

Di sela-sela acara pemulangan warganya, Kepala Distrik Serambakon Wesli Uropdana dengan penuh harus mengenang dan mengisahkan kembali kejadian yang terjadi pada Seni, 18 September 2023 sekitar Pkl. 11.15.00 WIT. Saat itu, ia dan warga mendengar bunyi tembakan yang berasal dari ibukota distrik.

Kepala Distrik Serambakon Wesli Uropdana saat memberikan sambutan.

“Akibatnya, semua masyarakat lari terpencar ke hutan belantara. Ada yang  menyelamatkan diri di gua batu dan tinggal bertahan tanpa ada bara api, makan dan minum seadanya selama dua hari penuh,” tutur Wesli.

Memasuki hari ketiga dan keempat pasca kejadian, Wesli mengaku ia mulai mencari masyarakat dan mengumpulkan satu per satu. Wesli tampak sedih ketika mendengar sebagai keluarga terpencar di beberapa tempat tanpa saling tahu kabar.

“Ada yang bilang suaminya di sini, istrinya disini dan juga anaknya disini. Suasana sangat sepi dan menegangkan di ibukota distrik. Saya pun bergerak dari tempat pengungsian di Kampung Okatem dan mencari lewati kali dan gunung hanya untuk menemukan masyarakat saya yang tersesat di hutan dan di gua batu,” kisahnya.

Menurut Wesli, para pengungsi yang hari ini resmi dipulangkan oleh Pemda Pegubin dan aparat keamanan terbanyak berasal dari Kampung Yapimakot dan Modusit, Masih ada enam kampung lagi yang juga mengungsi.

“Jika enam kampung lainnya juga ikut datang, tempat ini dipenuhi dengan masyarakat saya. Kami adalah distrik yang memiliki penduduk yang banyak. Sebab masyarakat Serambakon jarang merantau ke luar Pegunungan Bintang dan membangun tempat tinggal seperti di Jayapura atau Keerom,” tegas Wesli.

Wesli berharap, kejadian ini tidak terulang lagi ke depan agar masyarakat kembali bekerja seperti biasa dan roda pembangunan tetap berjalan demi kemajuan bersama. (Aquino Ningdana/Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box