Bupati SpeiĀ  Yan Bidana didampingi Plt. Kepala Dinas Perhubungan Pegubin Metodius Kakyarmabin saat tiba di Bandara Eipomek, Kamis, 30 November 2023.

JAYAPURA (PB.COM)-Bupati Pegunungan Bintang (Pegubin), Provinsi Papua Pegunungan, Spei Yan Bidana, ST.M.Si, Kamis, 30 November 2023 meresmikan Bandar Udara (Bandar Udara) di Distrik Eipomek.

Bupati Spei Bidana didampingi Plt. Kepala Dinas Perhubungan Pegubin Metodius Kakyarmabin, S.Pd dan rombongan tiba dengan menggunakan pesawat caravan sekitar Pkl. 09.00 pagi dan disambut meriah oleh masyarakat setempat dengan tari-tarian adat.

“Atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Eipomek yang telah mendukung proses pengerjaan bandara, dan juga pihak ketiga yang telah mengerjakan,” kata Bupati Spei Bidana saat menghubungi papuabangkit.com Jumat, 1 Desember 2023.

Menurut Bupati Spei,
dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan membuka isolasi daerah, Pemda Pegubin terus berkomitmen untuk membangun infrastruktur jalan, jembatan, air bersih, listrik dan bandara.

“Kami minta masyarakat bisa menjaga fasilitas bandara ini baik-baik. Sesudah ini, kami juga resmikan Bandara Tinibil di Distrik Oksamol. Sedangkan untuk peresmian pengerjaan sejumlah ruas jalan, jembatan Iwur, listrik dan air bersih akan dilakukan terpusat di Oksibil pada Januari 2024,” tuturnya.

Ia menegaskan, pembangunan Bandara Eipomek ini juga adalah bagian dari realisasi janji SEPTE di saat kampanye 2020 lalu.

Bupati Spei Bidana menyalami sejumlah siswa-siswi SMA Negeri Eipomek.

“Selain bandara, di Eipomek juga kami sudah bangun jaringan telekomunikasi di 5 kampung dan juga sekolah SD, SMP dan SMA. Untuk SMA Negeri Eipomek yang sudah beroperasi, bisa juga menjangkau para siswa dari Distrik Pamek yang ingin melanjutkan sekolahnya,” bilang mantan Kepala Bappeda Pegubin.

Pada kesempatan itu, Bupati Spei Bidana menyerahkan dana sebesar Rp 810 juta kepada masyarakat sebagai biaya ongkos kerja dan pembayaran material berupa batu dan pasir milik masyarakat setempat.

Bupati Spei Bidana saat menyerahkan dana onngkos kerja dan biaya material kepada masyarakat.

“Kami libatkan masyarakat dalam proses pengerjaan bandara ini supaya mereka juga bisa menikmati makna pembangunan,” tegasnya.

Sejarah Bandara Eipomek
Bandara di Distrik Eipomek adalah salah satu dari puluhan bandara perintis di Kabupaten Pegunungan Bintang.

Menurut sejarah, ternyata pengerjaan awal bandara ini dimulai oleh seorang peneliti asal Jerman, Wulf Schiefenhoevel, sebagaimana ditulis Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua di detik.com.

Hari menulis, Wulf adalah seorang profesor antropologi medis dari Max Planck Institut Jerman. Pada tahun 1974, ia memulai penelitian di Eipomek. Dibantu seorang suku Dani bernama Tayiniyak dan beberapa orang Eipo, di tahun itu mereka pun membuat sebuah lapangan terbang untuk pesawat kecil.

Pembuatan lapangan terbang ini sepenuhnya mengandalkan tenaga manusia, dengan alat linggis dan sekop.

“Saya dan tim peneliti Jerman menamakan Eipomek untuk daerah yang kami bangun lapangan terbang, sebelumnya di peta hanya disebut sebagai Lembah X saja,” kata Wulf.

Wulf menambahkan orang Eipo yang tinggal di Lembah X adalah penutup jalan paling dramatik dari masa kapak batu prasejarah ke dunia digital dalam satu generasi tanpa membaca buku karya Aristoteles.

“Pada Juli 1975, lapangan terbang hasil kerja kami, pertama kali didarati pesawat kecil. Saat itu kami sangat senang dapat berfoto dengan orang Eipo, mereka obyek foto yang bagus, namun di era digital ini, kebalikannya, justru kami orang kulit putih yang jadi pusat perhatian, dan mereka jadikan obyek foto,” tulis Wulf.

Saat ini, Bandara Eipomek yang baru diresmikan Bupati ini kini ditingkatkan pengaspalan landasan pacu dengan panjang 500 meter dan lebar 16 meter. Bandara ini dibangun dengan menggunakan anggaran Otonomi Khusus APBD Pegubin tahun 2022 sebesar Rp 10 miliar dan anggaran Otsus APBD Pegubin tahun 2023 sebesar Rp 5 miliar. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box