JAYAPURA (PB.COM)—Intelektual muda yang juga praktisi dan pengamat pendidikan di Pegunungan Bintang (Pegubin) Salmon Kasipmabin mengatakaan, rakyat di Bumi Okmin dan Tanah Papua harus banggga memiliki seorang putra terbaiknya, Bupati Spei Yan Bidana, ST,M.Si yang sangat visioner dalam kebijakan dan karya pembangunannya.
Penilaian itu disampaikan Salmon sebab dalam waktu yang sangat singkat setelah dilantik sebagai Bupati Pegunungan Bintang, Spei Bidana langsung membuat sebuah gebrakan populis dengan mendirikan Universitas Okmin Papua (UOP) di tengah keterbatasan fasilitas, sarana dan prasarana, dan isolasi geografis wilayah itu.
“Ini sebuah langkah revolusioner yang didorong oleh visi akan masa depan Papua di tengah tantangan global. Bupati Spei mengubah mindset bahwa pendidikan yang berkualitas tidak boleh hanya menjadi hak bagi mereka yang mampu secara finansial, tetapi juga menyentuh kalangan tidak mampu. Itulah yang mendasari pembentukan Universitas Okmin Papua. Jadi tantangan aksesibilitas pendidikan yang sulit bagi masyarakat pedalaman Papua yang mendorongnya untuk mendirikan universitas ini,” tulis Salmon yang diterima redaksi papuabangkit.com akhir pekan lalu.
Menurut Salmon, motivasi Spei dalam mendirikan UOP berangat dari pengalamannya selama menjalani studi di Yogyakarta. Spei melihat ekonomi kota itu bertumbuh sangat pesat karena dampak dari sektor pendidikan. Banyaknya kampus dan sekolah membuat perputaran uang sangat tinggi dan merembes ke ekonomi warga.
Pendirian UOP oleh mantan Kepala Bappeda Pegubin juga bertujuan untuk menciptakan pusat penelitian dan laboratorium sosial di Pegunungan Bintang melalui kampus tersebut. Dibentuknya lembaga Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) sebagai salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru di Pemkab Pegubin. Dengan hadirnya kampus ini, mahasiswa bisa melakukan penelitian terutama tentang kekayaan sumber alam dan budaya Melanesia orang Okmekmin.
Selain membangun Universitas Okmin Papua (UOP) sebagai investasi jangka panjang di bidang pendidikan, Bupati Spei Yan Bidana pun terus memberikan perhatian serius dengan menyiapkan biaya pendidikan bagi ribuan pelajar dan mahasiswa yang sedang menjalani sekolah dan kuliah, baik di dalam dan luar negeri.
Berdasarkan data Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kabupaten Pegunungan Bintang, saat ini tercatat ada 2.330 mahasiswa asal Pegunungan Bintang yang saat ini tengah dibiayai oleh pemerintah daerah dan sedang menjalani studi di sejumlah kampus di Tanah Papua. Kemudian, terdapat juga 215 mahasiswa umum (S1) yang saat ini sedang studi di Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Ambon. Sementara untuk mahasiswa S2 di Indonesia sebanyak 30 orang, mahasiswa S3 sebanyak 5 orang, mahasiswa S1 di luar negeri ada 10 orang, dan mahasiswa S2 di luar negeri ada 3 orang. Mereka menyebar di berbagai kampus negeri dan swasta.
Tak hanya di sektor pendidikan. Sebagai sosok visioner dan brilian, Spei Bidana juga melakukan inovasi daerah yang mencengangkan publik. Dalam upaya mengatasi persoalan energi listrik di Pegubin yang selalu memakan APBD selama dua puluh tahun ini, Spei membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Kalomdol terbesar di Pulau Papua. Uji coba sudah dilakukan sejak 1 Maret 2024 lalu dan sukses.
Langkah inovatif dengan memanfaatkan kekuatan energi Sungai Digul ini, tidak hanya mengurangi ketergantungan pada subsidi BBM yang besar, tetapi juga menghasilkan pendapatan signifikan bagi daerah. Dalam rencana ke depan, akan dibangun lagi PLTMH dengan daya lebih besar dimana energi listrik ini akan dijual ke PT PLN (Persero) yang bisa menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Sementara dalam ranah politik, lanjut Salmon, Spei terus mengedepankan nilai-nilai kaderisasi dan demokrasi yang bermartabat. Melalui pidato-pidatonya di berbagai kesempatan, ia selalu mengajak masyarakat untuk bersatu dalam satu visi tentang masa depan yang lebih baik, sambil tetap menjaga keragaman dan dimensi kekeluargaan. Politik yang kompetitif dalam pandangan Spei bukanlah sekadar persaingan tanpa arah, tetapi sebuah kompetisi dalam menjual visi dan misi untuk kemajuan Pegunungan Bintang dari berbagai aspek.
“Dengan fokus pada visi Menuju Sehat Cerdas Mandiri Ekonomi Berbasis Budaya dan Tata Ruang, Spei Bidana telah membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang visioner dan peduli terhadap masa depan Papua. Melalui langkah-langkah konkret dan strategisnya, ia tidak hanya membayangkan, tetapi juga mewujudkan perubahan yang nyata bagi masyarakatnya,” tulis Salmon.
Salmon menilai, banyak terobosan inovatif yang telah dilakukan oleh Bupato Spei, dan tentu akan dilanjutkan jika rakyat Pegunungan Bintang memberikan mandat kembali untuk memimpin dalam Pilkada Serentak November 2024 mendatang. Semua kebijakan dan program strategis ini merupakan bagian dari tantangan bersama, yang harus diteruskan oleh semua pemimpin yang akan datang.
“Kita yang memiliki mata harus melihat, yang memiliki telinga harus mendengar, dan yang memiliki rasa harus merasakan. Mari bersama-sama kita bawa Pegunungan Bintang menuju kedaulatan yang lebih baik. Ingatlah, visi adalah kunci keberhasilan seorang pemimpin,” tutupnya. (Gusty Masan Raya)