NABIRE (PB.COM)—Direktur RSUD Jayapura yang juga tokoh kesehatan Papua, Dr. drg. Aloysius Giyai, M.Kes baru menjalani wisuda doktoral di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Senin, 29 Juli 2024.
Sekalipun berlatar belakang kesehatan, lulusan Universitas Airlangga Surabaya ini mampu mengangkat nama Papua di tingkat nasional dengan meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,62 atau lulus dengan terpuji (cum laude).
Wisuda ini dipimpin Ketua Senat yang juga merupakan Rektor IPDN, Dr. Hadi Prabowo, M.M diikuti 1.221 lainnya dengan penuh khidmat. Dalam sambutannya, Rektor Hadi menyampaikan apresiasi dan selamat atas wisuda yang telah dilaksanakan.
Menurutnya, hari wisuda merupakan hari yang sangat menggembirakan setelah penantian atas kerja keras pembelajaran dalam rentan waktu tertentu.
“Saya pun berharap, ilmu yang diperoleh dapat bapak/ibu sekalian berguna bagi pengembangan kebijakan di dalam pemerintahan dalam negeri, dimanapun saya ditempatkan,” kata Hadi.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian dalam sambutannya pada acara wisuda itu meminta para lulusan IPDN harus memperkuat dan memperkokoh aparatur pemerintahan di Indonesia.
“Karena satu negara dikatakan negara memiliki empat syarat, yang pertama adalah adanya pemerintah, yang kedua adanya rakyat, yang ketiga adanya teritorial, dan yang keempat adalah pengakuan dari negara lain,” tutur Mendagri Tito Karnavian.
Selalu Mau Belajar
Direktur RSUD Jayapura Dr. drg. Aloysius Giyai, M.Kes kepada media ini mengaku bersyukur kepada Tuhan atas penyertaan-Nya sehingga ia bisa menjalani proses kuliah hingga wisuda.
“Puji Tuhan bisa raih Cum Laude. Tapi bukan itu yang terpenting. Paling penting adalah bagaimana belajar sistem pemerintahan karena ini ilmu baru bagi saya yang berlatar belakang kesehatan. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu, terutama Rektor IPDN dan seluruh jajarannya, keluarga, rekan kerja di RSUD Jayapura, staf dan juga sahabat-sahabat yang mendukung,” tutur pria yang akrab dipanggil Kaka AG ini.
Aloysius Giyai memang sosok birokrat yang berbeda. Di tengah kesibukannya menjalankan tugas sejak menjabat Direktur RSUD Abepura 2009 lalu, ia tak pernah berhenti membaca dan menulis buku. Tercatat sudah sembilan buku karyanya sepanjang 2012-2021.
“Kuliah itu tidak kenal umur, pangkat dan jabatan. Selama kita punya kemauan untuk belajar, siapa pun pasti bisa menimba ilmu. Karena kita tidak bisa hidup hanya dengan satu ilmu pengetahuan saja. Apalagi di birokrasi, semua ilmu saling menopang dan mendukung roda pemerintahan dan pelayanan,” tuturnya.
Salah seorang putra Mee, Jhon Managai Mote memberikan apresiasi tinggi atas pencapaian Doktor Aloysius. Jhon menilai, mantan Kepala Dinas Kesehatan Papua ini adalah sosok inspirator bagi generasi Papua karena banyak prestasi telah ditorehkannya.
“Selamat mendapat gelar doctor, selamat atas setiap tangga demi tangga yang telah kaka tapaki, kaka memang pantas mendapatkannya.Kesuksesan itu berpola, dan kaka adalah pemimpin inspirasi bagi banyak orang, yang memiliki konsepnya. Selamat atas semua yang telah kaka raih. Kaka akan selalu bersinar dengan terang, memberikan cahaya bagi banyak orang, lingkungan dan dunia pun bangga menjadi tempatmu berpijak,” tulis Jhon.
Sebelumnya, pada Rabu, 20 Maret 2024 bertempat di kampus IPDN Cilandak, Jakarta Selatan,Dr. drg. Aloysius Giyai, M.Kes sukses mempertahankan disertasinya di hadapan para penguji dalam Sidang Promosi Doktor Ilmu Pemerintahan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jakarta dengan meraih nilai ujian sangat memuaskan yakni 3,90 dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,62 atau dengan terpuji (cum laude).
Dalam Sidang Promosi Doktor yang dipimpin oleh Wakil Rektor IPDN Jakarta, Dr. Drs. Rizari Azhar, M.B.A.,M.Si mewakili Rektor Prof. Dr. Drs. H. Hadi Prabowo, MM, Aloysius sukses mempertahankan disertasinya berjudul “Implementasi Kebijakan Percepatan Jangkauan Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Yahukimo” di hadapan tujuh (7) dosen penguji.
Ketujuh dosen penguji itu yakni Prof. Dr. Murtir Jeddawi, SH,M.Si selaku promotor, bersama dua co Promotor Dr. Ella L. Wargadinata, M.A, dan Dr. Megandaru W. Kawuryan, S.IP,M.Si serta tiga opnonen ahli yakni Dr. Mansyur Achmad, MSi, Prof. Dr. Ika Sartika, MT, Dr. Halilul Khairi, M.Si, dan Prof. Dr. Drs. Avelinus Levaan, BA,MS.
Kepada wartawan usai menjalani ujian terbuka, Dr. drg. Aloysius Giyai, M.Kes mengatakan, tema disertasi yang diangkat dalam studi doktoralnya ini merupakan hasil penelitian tentang model pelayanan kesehatan bergerak yang cocok dilakukan di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.
Menurutnya, selain sebagai studi ilmiah untuk mempertahankan gelar akademik, tetapi lebih daripada ia berharap disertasinya ini bisa menadi solusi baru untuk menjawab persoalan akses pelayanan kesehatan di Papua yang belum merata akibat isolasi geografi dengan topografi alam yang sulit dan menantang.
Oleh karena itu, kata dia, pemerintah daerah baik itu di Kabupaten Yahukimo maupun sebagian besar kabupaten di wilayah pegunungan Papua lainnya harus berinovasi dengan menerapkan model pelayanan bergerak guna menjangkau masyarakat asli Papua yang selama ini belum tersentuh pelayanan kesehatan Papua sama sekali.
“Dengan kondisi geografis Papua yang sulit, masih banyak masyarakat Orang Asli Papua di balik gunung, lembah curam di pinggir sungai dan rawa-rawa belum bisa mengakses layanan kesehatan. Karena itu, petugas kesehatan harus bergerak dari kampung ke kampung untuk melayani masyarakat,” kata mantan Kepala Dinas Kesehatan Papua ini.
Proficiat Doktor Aloysius. Semoga gelar yang diraih dapat dimanfaatkan dalam tugas pelayanan bagi rakyat Papua dan pengabdian bagi bangsa dan negara! (Gusty Masan Raya)