Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua nomor urut 1, Benhur Tomi Mano dan Yermias Bisai saat Debat Publik Perdana yang digelar KPU Papua

JAYAPURA (PB.COM) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua menggelar debat publik perdana calon gubernur dan wakil gubernur Papua dalam Pilkada Serentak 2024. Debat berlangsung di Hotel Aston, Kota Jayapura, Selasa (22/10/2024).

Debat perdana mengusung tema “Papua Sejahtera, Papua Maju” diikuti dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, yakni nomor urut 1, Benhur Tomi Mano-Yermias Bisai alias BTM-YB dan pasangan nomor urut 2, Matius Fakhiri-Aryoko Rumaropen.

Jalannya debat berlangsung seru, kedua pasangan sama-sama memaparkan visi misi dan program kerja mereka. Tak hanya itu, saling bertanya antar calon gubernur dan wakil gubernur pun tersaji dalam debat yang oleh KPU Papua akan digelar selama tiga kali itu.

Seperti yang telah diprediksi sebelumnya, dari jalannya debat kandidat tersebut, Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua nomor urut 1, Benhur Tomi Mano- Yermias Bisai alias BTM-YB tampil superior. Keduanya menunjukan sikap seorang pemimpin sesungguhnya dari konsep kebijakan serta jawaban yang diberikan dalam menjawab pertanyaan kandidat lain maupun dari para panelis.

Ketokohan dan kredibilitas pasangan BTM-YB yang memang telah berpengalaman dalam memimpin daerah selama puluhan tahun dan telah terbiasa dalam mengikuti debat kandidat juga menjadi tolak ukur dan patut mendapat apresiasi luar biasa.

Bahkan, konsep Pembangunan berdasarkan wilayah adat yakni Ekonomi Biru di wilayah Saireri dalam artian pengembangan sektor kelautan dan ekonomi hijau berupa hutan dan pertanian di wilayah Tabi menjadi kalimat sakti yang juga tanpa sadar diikuti oleh paslon lainnya dalam debat tersebut.

“Pertumbuhan ekonomi Papua masih sangat rendah. Menghadapi hal itu, tentu kita akan melihat dari potensi masing-masing daerah di Papua yang terdiri dari 1 Kota dan 8 kabupaten. Kita melihat potensi ekonomi biru di Saireri. Kita bisa mendirikan pabrik Ikan kelas dunia di Biak. Lalu dilengkapi sarana Penerbangan internasional. Ada juga Peninggalan perang dunia dari Jepang, bisa dijadikan  kota kembar Biak-Jepang. Lalu ekonomi hijau diwilayah Tabi. Ada potensi sumber minyak di Mamberamo Raya. Sungainya juga punya potensi, lalu Batubara dan hutan foja. Mamberamo Raya ini akan menjadiu muka Papua. Sebab tak ada lagi Freeport,” kata BTM menjawab pertanyaan paslon nomor dua terkait peningkatan PAD Papua.

Suasana Debat Publik Perdana Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua yang digelar KPU Papua

Selain itu, lanjut BTM, ada kabupaten Keerom dengan potensi pertanian, tinggal bagaimana diberdayakan dengan bibit unggul dan pupuk serta bantuan lainnya. Ini kita bisa ciptakan juga petani milenial. Ada juga potensi ikan di Demta dan Lobster di Waropen,” sambung mantan Wali Kota Jayapura dua periode itu.

Senada Cawagub nomor urut 1, Yermias Bisai yang menambahkan, Ekonomi sebagaimana UU Otonomi Khusus adalah tanggung jawab bersama pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Sehingga misi Blue dan Green ekonomi, sebagaimana telah dijelaskan oleh BTM, akan juga dilengkapi dengan Pembangunan infrastruktur.

“Sehingga dengan peningkatan infrastruktur seperti pelebaran bandara Biak dan Sentani, maka investor dengan sarana tersebut lebih mudah datang,” tutur Yermias Bisai.

Foto bersama Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua dengan unsur forkopimdan, panelis dan anggota KPU Papua usai debat public perdana

Tak hanya masalah ekonomi, pemaparan dan jawaban pasangan BTM-YB terkait masalah Pendidikan, Kesehatan dan afirmasi serta sosial budaya pun begitu superior dijawab pasangan BTM-YB dengan konsep Pembangunan yang jelas dan terarah.

“Kalau bicara pariwisata maka ada tiga Tiga bagian wisata yakni alam, wisata, budaya dan rohani. Paling utama juga kita hidupkan Kembali Dewan Kesenian Daerah yang relative vakum selama ini. Dengan kolaborasi yang baik, akan menjadi kekuatan luar biasa dalam wisata budaya dan religi. Kita bisa hidupkan event wisata yang berkesinambungan,” kata Yermias Bisai lagi.

Debat perdana tersebut diakhiri dengan Closing  statement alias kalimat penutup masing-masing calon.

Sehari sebelumnya, Cawagub nomor urut 1, Yermias Bisai kepada wartawan menyatakan, pasangan BTM-YB sangat siap mengikuti debat kandidat. Mereka telah punya konsep membangun Papua berdasarkan wilayah adat dan potensi daerah masing-masing.

“Saya kira untuk debat kami sangat siap. Debat kandidat bukan hal baru bagi Saya dan pak BTM. Kami sudah punya konsep yang jelas membangun Papua karena sudah punya pengalaman dalam hal ini. Ibaratnya bahwa pasangan BTM-YB bukan pemain baru,” cetusnya.

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua nomor urut 1, Benhur Tomi Mano dan Yermias Bisai bersama pendukung yang hadir usai saat Debat Publik Perdana yang digelar KPU Papua

Terdapat tujuh panelis dalam debat publik perdana ini. Masing-masing, Prof. DR.  Elsyan Rienette Marlisa, Dosen Fakultas Ekonomi UNCEN dan DR. Suriel Semuel Mofu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah 14 di Tanah Papua.

Selanjutnya, Prof. DR. H. Idrus Alhamid, Guru Besar IAIN Fattahul Muluk Papua. Lalu Dr. Didik Suryamiharja S. Mabui, Rektor Universitas YAPIS Papua.

Berikutnya, Dr. Thont Wolas Krenak, mantan Jurnalis Kepresidenan RI dan Frederika Korain, Praktisi Hukum dan Aktivis Perempuan. Panelis terakhir adalah Jackson Yumame, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitIk UNCEN. (ADM)

Facebook Comments Box