Foto bersama Mananwir Semuel Sroyer dengan Calon Gubernur Papua, Benhur Tomi Mano (BTM) usai pertemuan. Keluarga Besar Sroyer siap menyambut BTM saat kunjungan di Biak

JAYAPURA (PB.COM) – Polemik pernyataan Calon Gubernur Papua nomor 1, Benhur Tomi Mano (BTM) yang disampaikan saat berada di Kompleks Organda, Padang Bulan, akhirnya menemui titik terang penyelesaian.

Diketahui, BTM saat itu dihadapan warga menegur secara terbuka salah satu kader PDIP yakni Welem Sroyer yang ketahuan tidak loyal terhadap aturan organisasi partai. Hanya saja. Rekaman video pernyataan yang diedit dan dipelintir oknum tertentu membuat seolah ada Bahasa BTM tersebut kepada marga Sroyer secara keseluruhan.

Tak ingin keadaan tersebut terus dimanfaatkan oknum tak bertanggungjawab untuk kampanye hitam, Semuel Sroyer selaku Mananwir Keret sekaligus kepala suku marga Sroyer, jauh-jauh datang dari Biak bertemu BTM dan menyatakan siap menyambut Calon Gubernur Papua itu saat berkunjung di Biak dalam pekan ini.

“Kehadiran saya disini untuk melanjutkan apa yang saya sampaikan sebelumnya bahwa dalam waktu dekat siap melaksanakan perdamain dengan pak BTM dan YB selaku gubernur Papua. Dan saya nyatakan bahwa kami Kami keluarga besar Sroyer sudah siap diri melaksanakan perdamaian secara adat. Saya hadir di Jayapura untuk klarifikasi dengan keluarga saya dan kami siap untuk menyambut pak BTM di Biak untuk perdamaian secara adat. Perdamaian itu kami nyatkan sebagai suatu perdamaian yang abadi karena itu sakral,” tegas Semuel Sroyer usai bertemu BTM dirumahnya di jalan Jeruk Nipis, Furia, distrik Abepura, Senin (11/11/2024)

“Hal-hal lain yang menyangkut demokrasi politik itu silahkan pak BTM dan paj YB silahkan berjuang. Tetapi. kehadiran belaiu di Biak kami mendukung sekali. Kami akan buat perdamakan adat itu disertai pertemuan akbar dengan keluarga besar Sroyer dan para pegauyuban dan saudara lain yanhg berkaitan dengan marga besar Sroyer ditempat wilayah otorotas adat kami,” sambungnya.

Semuel Sroyer menjelaskan, pertemuan akbar dan perdamaian itu sudah mereka persiapkan dan diatur dengan baik. Bukan sekedar dibuat-buat tetapi sudah dirangcang sejak awal.

“Saya sendiri selaku Mananwir menyatakan bahwa tidak bisa berlama-lama menahan persoalan ini. Harus cepat selesai agar apa yang kita idamkan dapat berjalan dengan baik,” paparnya.

Menyangkut adik saya Wilem Sroyer, lanjut dia, persoalan itu secara pribadi terpisah dari keluarga Keret. Sebab, yang bersangkutan juga tetap dengan prinsipnya.

“Sehingga itu secara pribadi dia tetap jalani, dan saya sebagai keret saya jalani apa yang saya punya sebagai orang Biak secara menyeluruh. Dan saya juga minta pada semua keluarga saya yang ada dimanapun silahkan menilai saya apa yang saya buat karena itu demi kebaikan marga keret Sroyer dan orang biak secara menyeluruh di Tanah Papua,” tegasnya.

Semuel Sroyer memaparkan lagi, bahwa menyangkut pernyataan teguran buat sang adik Welem Sroyer, itu ditujukan BTM bukan pada marga tapi secara pribadi dan menyadari itu yang bersangkutan (Welem Soyer-red) juga mengakui saat pernyatan itu disampaikan BTM, dia tidak berada ditempat.

“Sehingga itu soal pribadi harga diri dia mau menuntut kemana itu urusan pribadi. Saya sendiri sebagai mananwir Keretnya sudah dari awal sampaikan bahwa semua hal-hal yang menyangkut politik ini saya akan tatap muka bersam pak BTM baik di Jayapura yang sudah saya lakukan dan juga di Biak nanti perdamaian di para-para adat sudah kami siapakan. Dalam pertemuan tadi, kami saling sudah memaafkan. Pak BTM dan Saya saling memaafkan tetapi akan lebih indah waktunya nanti saat kami bertemu di Biak,” pungkas Mananwir Semuel Sroyer. (ADM)

 

 

Facebook Comments Box