Bupati Pegunungan Bintang Spei Yan Bidana, ST,M.Si menyalami sejumlah siswa SD di Distrik Eipomek, Kamis, 30 November 2023.

 

JAKARTA (PB.COM)Bupati Pegunungan Bintang (Pegubin), Provinsi Papua Pegunungan, Spei Yan Bidana, ST,M.Si menegaskan, pihaknya mengapresiasi Pemerintah Pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang melakukan inovasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah di seluruh Indonesia demi perbaikan gizi.

“Tetapi untuk kami di wilayah Provinsi Papua Pegunungan, termasuk di Kabupaten Pegunungan Bintang, ini program yang sulit direalisasikan. Sebab proses distribusi makan gratis kemungkinan terhambat karena medan yang sulit dilalui. Semua dengan pesawat. Kami dari ibu kota ke distrik pake pesawat dan ada 34 distrik,” kata Bupati Spei usai pelantikan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 20 Februari 2025.

Bupati Pegubin Spei Yan Bidana, ST,M.Si dan Wakil Bupati Arnold Nam, S.AP sesaat sebelum dilantik Presiden Prabowo di Istana Merdeka Jakarta, Kamis, 20 Februari 2025.

Selain itu, menurut Bupati Spei Bidana, program MBG ini juga akan sulit dijalankan karena keterbatasan anggaran dari pemerintah daerah. Keterbatasan anggaran itu imbas dari pemangkasan anggaran yang dilakukan pemerintah pusat.

“Anggaran kami 99 persen bergantung dari pusat. Kalau dipangkas kami tak bisa mengelola,” kata politisi PDI Perjuangan ini.

Oleh karena itu, menurut Spei Bidana, pihaknya bakal berupaya menyampaikan masalah ini kepada Badan Gizi Nasional (BGN) dengan harapan dicari desain yang tepat agar program MBG ini bisa diterapkan di daerah sulit di Papua seperti Pegubin.

“Sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui penguatan gizi bagi anak sekolah, ya kita dukung. Tapi konteks kami di Pegunungan Bintang dengan tingkat kesulitan geografis membuat program ini sulit diwujudkan. Kalau pun berjalan, akan sangat memakan anggaran yang besar,” tegas alumnus UGM Yogyakarta ini.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan program MBG saat ini telah dilaksanakan di 31 provinsi di Indonesia dengan total 238 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah beroperasi memenuhi pembuatan makanan untuk MBG.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana

Pada periode pertama, yaitu Januari–April 2025, ditargetkan ada 3 juta penerima manfaat dari program MBG, lalu pada tahapan selanjutnya April–Agustus 2025 ditargetkan jumlah tersebut bertambah menjadi 6 juta penerima manfaat.

Tambahan anggaran sebesar Rp 100 triliun diusulkan untuk mempercepat pemenuhan target penerima manfaat yang berjumlah 82,9 juta. Target tersebut semula dijadwalkan terpenuhi pada akhir tahun 2025, namun diminta oleh Prabowo untuk dipercepat menjadi September 2025.

“Karena Pak Presiden ingin melakukan percepatan-percepatan, maka dibutuhkan tambahan biaya. Pak Presiden bertanya kepada kami, berapa kalau September mulai dilaksanakan untuk 82,9 juta? Kami sampaikan tambahan Rp100 triliun,” ucap Dadan.

Presiden Prabowo Subianto telah memutuskan untuk menambah anggaran program makan gratis itu sebesar Rp 100 triliun. Dengan tambahan itu, total anggaran MBG tahun ini menjadi Rp 171 triliun.

Prabowo, kata Dadan, meminta kepala daerah terpilih tidak ikut dalam menyiapkan makan gratis ini. Namun, Presiden hanya meminta agar mereka menyiapkan fasilitas pendukung saja. “Tadi disarankan agar kepala daerah tidak usah ikut terlibat dalam makan bergizi tapi mempersiapkan infrastruktur,” kata dia. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box