
Gubernur Papua Selatan, Prof. Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST,MT didampingi Wakil Gubernur Paskalis Imadawa, S.Pd saat memimpin rapat perdana dengan para kepala OPD, Kamis, 6 Maret 2025 di ruang rapat Kantor Gubernur.
MERAUKE (PB.COM)—Gubernur Papua Selatan, Prof. Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST,MT mengarahkan sejumlah hal dalam rapat perdana bersama para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemprov Papua Selatan.
Rapat ini digelar di Kantor Gubernur Papua Selatan, Kamis, 6 Maret 2025. Dalam rapat tersebut, Gubernur Apolo menjelaskan roda perekonomian mempengaruhi banyak hal, perkembangan teknologi akan mengubah pola hidup dan peradaban akan merubah mainset tapi juga sangat mempengarui pola mengajar, pola berpikir serta seluruh aspek kehidupan
“Jadi, kita harus bijaksana menggunakan teknologi, bijaksana menggunakan media sosial, ini bisa mengancam semua aspek terutama berita-berita hoaks,” kata dia.
Selanjutnya, bencana alam yang sedang mempengaruhi, suhu bumi naik setiap tahun sekitar 0,5 derajat mengakibatkan bencana alam yang luar biasa. Perubahan iklim dibeberapa negara sangat rawan maka Presiden Prabowo Subinto memprogramkan ketahanan pangan dan energi.
Menurut Goerner Apolo, mengingat negara-negara pengekspor pangan sementara stoknya terbatas, oleh karena kedepan negara yang mampu bertahan adalah yang bisa mampu memenuhi kebutuhannya sendiri
“Maka sekarang kita lagi menggalakan program Food Estate di Indonesia untuk program ketahanan pangan lantaran begitu terjadi bencana alam dan Indonesia hendak membeli dari negara lain tapi tidak mau jual maka kita akan susah,” ujarnya.
Indonesia, kata dia, masih membutuhkan beras 5 juta ton beras per tahun. Tetapi jika Program Strategi Nasional (PSN) di Wanam jadi maka akan mampu menyediakan tiga stengah juta ton beras per tahun.
“Jadi, kita akan menyumbangkan pangan yang sangat besar untuk Indonesia maupun untuk dunia, oleh karena itu ini menjadi program prioritas Presiden Prabawo,” kata dia.
Efsiensi Anggaran
Gubernur Apolo juga menjelaskan, sementara pemerintah pusat sedang melakukan efisiensi anggaran di 14 bidang utama, dan 24 bidang yang sementara dilaksanakan diseluruh Indonesia. Sistem keuangan saat ini yakni untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) harus mengiventarisir pendapatan, belanja dan pembiyaan.
Sebenarnya, anggaran dari pemerintah juga digunakan untuk pembangunan didaerah. Kabupaten menggunakan anggaran itu membangun desa dan distrik, demikian juga di provinsi. Oleh karena itu, harus ada sinergitas.
“Untuk itu, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah harus bersinergi dengan Kementerian yang sebidang, misalnya Dinas Kesehatan bangun sinergitas dengan Kementerian Kesehatan, jangan sampai program Kementerian yang sudah dilakukan didaerah sama dengan program yang dilakukan oleh kabupaten dan provinsi,”ujarnya.
Terkait itu, menurut dia, setiap kepala OPD harus membangun sinergitas dengan Kementerian yang sebidang baik dalam perencanaan anggarannya maupun pelaksanaan dan evaluasinya.
“Semua yang kita hasilkan harus bermanfaat bagi masyarakat dan benar-benar digunakan jangan hanya menghabiskan anggaran, laporannya baik tapi tidak bermanfaat,” katanya.
Selanjutnya, pemerataan kesejahteraan, jangan sampai difokuskan disatu kabupaten tetapi harus di empat kabupaten yang ada di Papua Selatan, semua harus merasakan manfaat yang sama. Harus bersaing dalam kualitas pelayanan, saling mendorong untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Gubernur Apolo berharap kepada para kepala dinas jika melakukan perjalanan dinas maka ada hal yang dibawa untuk diterapkan di dinas yang dipimpin.
Sekedar informasi, setelah arahan Gubernur Apolo Safanpo dilanjutkan dengan diskusi terkait kinerja masing-masing OPD dilingkup pemerintah Provinsi Papua Selatan. (Musa Abubar/GMR)