Bupati Spei Yan Bidana, ST,M.Si saat memantau salah satu kawasan hutan di Pegunungan Bintang yang dibakar dan ditebang.

 

OKSIBIL (PB.COM)Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin), Provinsi Papua Pegunungan, Spei Yan Bidana, ST.M.Si meminta seluruh elemen masyarakat dan stakeholder di wilayah itu untuk menjaga kawasan hutan lindung demi mencegah bencana banjir dan longsor.

“Di periode kedua pemerintahan ini, kami sudah canangkan gerakan Jumat Bersih supaya kita semua ASN bisa menjadi pionir untuk menjaga kebersihan lingkungan dari sampah. Selain itu, kita lakukan penghijauan di kawasan hutan kita agar ke depan tidak terjadi banjir dan longsor,” kata Bupati Spei Yan Bidana dalam amanatnya pada Apel Perdana di Kantor Bupati Pegubin, Senin, 17 Maret 2025.

Kota Oksibil yang tampak dikelilingi kawasan hutan.

Menurut Spei, kawasan hutan lindung berfungsi sentral untuk melindungi sistem penyangga kehidupan. Hutan lindung juga berfungsi untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, dan menjaga kesuburan tanah.

“Masih terjadi penebangan hutan secara liar oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Ini merusak Kawasan hutan. Maka kita perlu adakan penghijauan yang kita khususkan di hari Jumat. Kita canangkan Jumat Bersih yang harus diikuti dari tingkat kampung sampai ke kota,” tutur politisi PDI Perjuangan ini.

Bupati Spei Bidana saat kunjungan ke salah satu distrik pada 2024 lalu.

Bupati Spei mengingatkan, 99 persen wilayah Kabupaten Pegubin adalah daerah rawan bencana longsor. Jika aktivitas penebangan liar di kawasan hutan terus terjadi, maka niscaya tinggal menunggu waktu bencana banjir dan longsor akan terjadi.

“Jadi sekali lagi stop lakukan penebangan liar dan tidak diperbolehkan untuk jual beli hutan. Hutan kita di Pegunungan Bintang adalah sumber oksigen bagi seluruh dunia, bukan hanya untuk Indonesia dan Papua. Karena itu kita harus jaga dan lestarikan,” tegasnya.

Tampak Kantor Bupati Pegubin dan pemukiman warga.

Spei juga meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk segera memasukkan program kerjanya untuk menata kembali kawasan hutan lindung hingga hutan penyanggah di pinggiran Kota Oksibil. Pendekatan dan sosialisasi kepada masyarakat pemilik ulayat juga penting demi menyamakan persepsi.

“Ke depan kita rencanakan mendorong Perda agar semua bangunan permanen di Kota Oksibil dibangun dengan konstruksi dari batu bata dan baja ringan. Ini salah satu cara menghentikan eksploitasi hutan. Selama ini tidak dilakukan, orang tetap tebang pohon untuk bangun rumah,” tutupnya. (Aquino Ningdana/Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box