RS Kasonaweja Mamberamo Raya

RS Kasonaweja Mamberamo Raya

KASONAWEJA (PB) : Pelaksana tugas (Plt) Rumah Sakit Bergerak (RSB) Kasonaweja, dr. Mario Korwa kepada Jubi, Sabtu (13/5/2017) mengatakan, rumah sakit yang kini dipimpinnya tersebut ibarat tempat rekreasi bagi masyarakat setempat.

“Ya, bisa dibilang tempat rekreasi karena ketika satu orang yang sakit tetapi yang datang mengantar bisa satu kampung,” katanya.
Dikatakan, bisa dilihat di ruang IGD setiap hari pasti menumpuk orang yang cukup banyak, padahal di dalam ruang IGD hanya beberapa pasien saja. “Jadi kalau orang luar atau orang yang baru datang ke Kasonaweja melihat pasti banyak pasien di IGD tetapi kenyataannya tidak. Hanya beberapa pasien saja tetapi yang pengantar itu yang banyak,” ujarnya.
Selain itu, menurut dr. Mario Korwa, masyarakat yang datang ke rumah sakit tersebut kebanyakan memanfaatkan wifi di rumah sakit tersebut hanya untuk berselancar di dunia maya.
“Kalau masyarakat asli mungkin satu dua orang saja yang mengerti tentang penggunaan internet, tetapi kalau dari teman-teman kita dari luar Papua yang mengantarkan temannya ke rumah sakit menadi hal yang menyenangkan karena mereka bisa menggunakan fasilitas internet untuk bermain facebook dan lain sebagainya,” katanya.
Namun yang menjadi kendala rumah sakit dalam menghadapi masyarakat setempat adalah rumah sakit mempunyai kewajiban untuk memberikan makan kepada seluruh keluarga pasien yang datang ke rumah sakit.
“Ini kendala terbesar kami, tetapi mau bagaimana lagi kita harus melayani bukan hanya dari segi kesehatan tetapi pemenuhan kebutuhan keluarga pasien lainnya yaitu memberikan makanan kepada mereka,” ujarnya.
Nur Safiri salah satu pengunjung kepada Jubi mengatakan dirinya ke rumah sakit bukan mengantar keluarganya yang sakit tetapi hanya menggunakan wifi yang tersedia di rumah sakit tersebut.
“Ini adalah hiburan kami disini. Dengan wifi yang ada disini saya bisa berkomunikasi dengan keluarga di Makassar. Yah, sekedar telepon menggunakan aplikasi Line, saya sudah bisa melihat muka dengan keluarga saya walaupun hanya melalui layar handphone. Itu sudah mengobati rindu,” katanya.
Terkait dengan password wifi, Safiri mengaku mendapatkan dari para petugas rumah sakit yang dikenalnya. “Bocoran dari petugas rumah sakit. Ini juga untuk kebaikan kita disini dari pada stress yah main internet. Habis disini kalau tidak dengan begini, kita mau apa? Tidak ada hiburan lain selain main internet,” ujarnya. (admin)

Facebook Comments Box