JAYAPURA (PB): Memasuki tahun ajaran baru ini, Pemerintah Provinsi Papua meminta kepada semua sekolah yang memberlakukan proses penerimaan siswa baru secara daring (dalam jaringan) agar tidak memunculkan masalah yang dapat mempersulit orang tua murid maupun pihak sekolah.
Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua Elia Loupatty, kepada wartawan di Kantor Gubernur Papua, Jumat (14/7), mengatakan, kegiatan persekolahan khususnya dalam hal penerimaan siswa baru ini sudah jelas. Ia berharap ada koordinasi yang baik antara masyarakat dan pihak sekolah.
“Silakan dikomunikasikan antara komite yakni perwakilan orang tua dengan pihak sekolah, hal-hal apa yang ditanggung negara dan yang harus disepakati namun diperlukan di luar tanggungan negara,” sarannya.
Pemerintah berharap kedua belah pihak baik komite dan sekolah berbicara dan dicari titik temunya, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman yang akhirnya mempersulit proses persekolahan bagi siswa.
“Kami sering mendengar ada orang tua yang tidak memahami atau bahkan mengetahui secara pasti kondisi sekolah sehingga memberikan komentar miring. Sebaiknya hal tersebut disepakati, diumumkan dan yang jelas jangan jauh dari peraturan perundang-undangan,” tegasnya.
Pemerintah, kata Loupatty, memberikan perhatian khusus kepada masa-masa penerimaan siswa baru, di mana memang harus ada keterbukaan sehingga guru-guru yang bekerja sepenuh hati bersama timnya tidak disudutkan.
“Selain itu, penting juga untuk memahami apa yang menjadi tanggung jawab negara dan tanggung jawab orang tua sehingga tidak ada sebutan pungutan liar karena harus membayar kewajiban bagi anak di sekolah,” katanya lagi.
Proses penerimaan siswa baru ini juga harap Loupatty dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tidak memunculkan masalah baru agar pendidikan di wilayah tertimur Indonesia ini tidak ada yang tertinggal. (YMF)