WUTUNG (PB) – Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Papua Elia I Loupatty mengatakan, saat ini investasi yang paling cocok untuk dikembangkan para pengusaha dari Jayapura dan sekitarnya adalah di kawasan perbatasan RI – PNG adalah sembilan bahan pokok dan kelontong.
“Sebenarnya investasi disini yang tepat adalah 9 bahan pokok dan kelontong itu yang lebih bagus di sini,” kata Loupatty menjawab pertanyaan wartawan usai menutup Border Trade Fair RI – PNG and South Pasific Countries, di perbatasan RI – PNG di Wutung, Distrik Muara Tami Kota Jayapura. Sabtu (25/11)
Lanjutnya jika hal ini terus dikembangkan maka wilayah perbatasan bukan saja menjadi daerah tujuan wisata saja. Akan tetapi sekaligus juga bagian dari perdagangan. Selain itu juga dari aspek kebudayaan dan aspek perekonomian, menurutnya adalah dua hal penting yang perlu dilihat.
“Baik teman – teman dari PNG maupun teman – teman dari Papua khususnya Jayapura sangat antusias. Menurut saya, ini kesempatan dalam pergaulan sesama penduduk dunia. Karena itu kalau dilihat baik dan tidak ada sesuatu yang diragukan. Ini bisa dipelihara dan ini mungkin awal – awal untuk meningkatkan perekonomian antara kedua negara bahkan negara – negara yang ada di Pasifik Selatan,” tuturnya.
Saat diminta tanggapan dari pemerintah provinsi apakah event seperti ini akan terus dilakukan setiap tahun, menurut Loupatty, nantinya pemerintah provinsi secara internal harus membicarakan ini secara baik. Karena kalau sudah seperti ini, bukan hanya menjadi bagian dari Biro Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri dan para pengusaha saja yang ikut terlibat akan tetapi SKPD lain harus terlibat. Sebab selama ini yang terlibat justru dari instansi vertikal dalam kerangka teknis misalnya pihak Karantina.
“Tetapi pada dasarnya kegiatan ini sangat baguslah dan saya kira dari segi kebudayaan menurut saya indah juga. Karena dari penampilan tarian dan orang menari itulah keindahan,” tuturnya.
Pasar Murah
Dari segi jumlah stand, menurut Loupatty seimbang karena kegiatan ini baru awal dimulai, walaupun stand milik Provinsi Papua lebih sedikit. Akan tetapi dari negara tetangga yakni PNG juga sangat antusias. “Kita senang dengan barang – barang mereka. Begitu pun sebaliknya karena barang – barang kita ini kesenangan kita karena dari segi harga lebih murah,” ucapnya.
Ia melihat antusiasme masyarakat di antara kedua negara cukup besar sehingga pemerintah provinsi berencana menggelar pasar murah di sekitar daerah perbatasan ini. “Saya kira bagus untuk saudara – saudara kita yang ada di wilayah perbatasan. Karena mereka juga orang – orang yang memang perlu kita tolong dan saya kira menjelang Natal hal ini akan kita dorong. Soal dimana tempatnya, nanti akan kita lihat,” tandasnya. (YMF/Ed-Fri)