NABIRE (PB) – Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua Djuli Mambaya, Rabu sore (20/12) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke ruas jalan Lagari I – Samabusa untuk melihat sejauh mana proyek pembangunan ruas jalan sepanjang 2 km yang bersumber dari dana APBD 2017 senilai Rp. 14 milliar.
Dengan membawa sejumlah wartawan, menuju ke lokasi jalan dengan jarak tempuh dari Kota Nabire selama 1,5 jam. Untuk sampai ke lokasi harus melewati Kali Mirago dengan medan yang cukup jauh dan menantang.
Usai melihat langsung lokasi pembangunan, kepada pers Djuli menjelaskan, sidak yang dilakukannya untuk melihat apakah dalam pengerjaan tidak ada masalah. Pekerjaan yang dilakukan pihak kontraktor sudah 90 persen dan kemudian mengakomodir para pengusaha GEL (Golongan Ekonomi Lemah) dan juga mempekerjakan tenaga lokal dan juga para pekerja lembur untuk mempercepat penyelesaian ruas jalan ini. “Kita lihat kualitas pekerjaan sangat bagus. Ini adalah jalan Lagari – Samabusa lingkar atas,” terangnya.
Ia menjelaskan, sebelumnya jalan ini adalah jalan logging yang oleh DInas PU dirawat kembali atau ditingkatkan menjadi jalan yang bagus. Ke depan ia berharap kawasan ini dapat dijadikan sebagai lokasi wisata. “Penduduk tidak ada mungkin tempat ini akan dijadikan kawasan wisata. Makanya infrastruktur jalannya kita perbaiki jalan logging kayu yang puluhan tahun sudah ditinggalkan,” ujar Djuli.
Di sisi lain ia berharap masyarakat tidak menebang kayu sembarangan sehingga membuat hutan di sekitarnya gundul. Nantinya Pemkab Nabire bisa menikmati hasil ini dengan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Ruas jalan ini di dalam DPA Dinas PU Papua sepanjang 1,9 km dengan nilai proyek Rp 14 miliar yang terdiri dari pekerjaan rigit beton bertulang dalam artian dibawah aspalnya ada beton bertulang yang ada pembesiannya setinggi 20 cm kemudian dilatasir. “Ini termasuk pembukaannya menjadi 1700 meter, karena ada beberapa pekerjaan tambahan yang harus dikerjakan, sehingga menjadi 1700 meter. Tetapi tetap dengan nilai yang sama,” paparnya.
Ia menjelaskan, pekerjaan ini dikerjakan oleh PT Citra Teknik Mandiri , kemudian konsultannya adalah PT Cipta Buana Lestari. “Mereka semuanya lengkap ada kontraktor dan juga konsultannya. Type perusahaan seperti inilah yang kita harapkan. Selama pengerjaannya kami melihat tidak ada kendala dan mereka (pengusaha-red) mendapat target yang benar,” pujinya.
Menurutnya, pengerjaan proyek yang berat ini sesuai dengan harapan dari Presiden Jokowi yang melakukan kunjungan kerja ke Nabire, yakni dengan melihat pembangunan bandara dan juga konektivitas pelabuhan laut dan juga pemukiman -pemukiman masyarakat. Termasuk juga mempersiapkan infrastruktur untuk kawasan wisata.
“Seandainya ini masih berfungsi untuk mengambil kayu saya tidak akan pernah masuk disini. Tetapi karena perusahaan kayunya sudah tinggalkan maka kita rawat ruas jalannya,” tukasnya.
Selain itu juga ruas jalan ini nantinya akan dijadikan juga jalan alternatif, dimana ruas jalan yang bernama lingkar atas Lagari -Samabusa. Dimana untuk jalur bawahnya sudah ada jalur padat yang cukup macetnya.
Lanjutnya, pengerjaan proyek jalan ini 19 Oktober 2017 dan akan berakhir 19 Desember lalu. Namun ada penambahan waktu dikarenakan ada kendala dengan GEL dan juga kendala dengsn masyarakat sehingga waktunya ditambah hingga akhir Desember.
“Akhir Desember ini sudah 95 persen. Ini dikebut sehingga dalam tempo dua tiga hari sudah dapat selesai. Ini dapat kita lihat alat-alat beratnya,” ujarnya.
Saat disinggung terkait kendala, dimana harus melewati Kali Mirago. Dijelaskannya untuk melewati kali ini, pihaknya akan membuat jembatan untuk program di tahun 2018 mendatang. Kali dengan bentangan 60 meter, akan dibuat jembatan.
“Tadi saya sudah koordinasi bagian program Dinas PU, ternyata itu masuk. Kemudian ada jembatan -jembatan kecil kemungkinan kita pakai kayu logging dan ada pengusaha GEL untuk masuk tahun depan. Tetapi untuk Kali Mirago kita akan buatkan jembatan oleh pemerintah provinsi. Kalau sudah tembus maka masyarakat akan menikmatinya dengan baik,” tandasnya. (YMF/Ed-Fri)