JAYAPURA (PB) – Ketua Tim Pemenangan Koalisi Papua Bangkit II Yunus Wonda menegaskan timnya akan membawa kemenangan bagi pasangan Lukas Enembe – Klemen Tinal (Lukmen) pada Pilkada 2018 mendatang dengan satu putaran saja, tanpa ada konflik.
Penegasan Yunus Wonda ini disampaikannya Jumat (29/12/2017) malam kepada pers usai Deklarasi Koalisi Papua Bangkit II Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lukas Enembe – Klemen Tinal dan Pengukuhan Tim Kampanye Koalisi Papua Bangkit II di GOR Cenderawasih APO Jayapura. “Satu kali putaran tanpa ada konflik. Itu harapan kami,” tukasnya.
Selaku ketua tim pemenangan, ia mengucapkan terima kasih kepada 9 partai koalisi yang memberikan kepercayaan. “Deklarasi hari ini menandakan bahwa seluruh partai dan mesin politik itu sudah hidup dalam artian di-on-kan (dihidupkan-red) untuk kita bekerja,” tuturnya.
Yunus yang juga Ketua DPRP ini mengakui, pekerjaan seperti ini bukanlah hal yang baru buat kader Partai Demokrat ini. “Kami sudah bertahun – tahun bekerja politik. Semua partai politik yang menyatakan dukungan, maka semua partai politik hidup untuk kita kerja politik dengan satu tujuan bahwa hanya satu putaran saja dan tidak boleh dua kali putaran,” tegasnya.
Gerindra Dukung?
Sementara itu Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Papua Klemen Tinal mengatakan tanggal 8 Januari 2018 mendatang, akan dilihat apakah Partai Gerindra masuk dalam koalisi partai atau tidak. “Tanggal 8 Januari baru kita akan lihat Gerindra bergabung kemana,” kata Klemen menjawab pertanyaan wartawan terkait beredarnya rumor bahwa partai pimpinan Prabowo itu digadang – gadang bakal bergabung dengan 10 Parpol yang tergabung dalam Koalisi Papua Bangkit II yang mengusung pasangan Lukmen.
Termasuk juga soal PDIP yang diisukan ikut bergabung sehingga Pilkada Gubernur 2018 bakal terjadi hanya pasangan tunggal yang akan melawan Kotak Kosong. “Kita harus yakin dan optimis, dalam hal apapun harus optimis,” kata Klemen.
Sementara Ketua DPD Partai Demokrat Lukas Enembe berharap agar koalisi 10 partai politik ini tidak akan bergeser. Walau diakui masih ada PDIP dan Gerindra yang sampai saat ini masih belum mengusung kandidatnya dan berada di luar koalisi. “Apakah mereka dua akan bersatu atau tidak kami belum tahu,” aku Lukas.
Sebab secara aturan, PDIP tidak bisa mengusung satu kandidat, karena dukungan partai masih belum memenuhi syarat. Demikian pula dengan Gerindra yang memiliki 6 kursi di DPRP. “Kecuali jika kedua partai ini berkoalisi. Kita harap dalam perjalanan ada yang bisa bergabung dengan kita dan saya yakin untuk mereka menentukan siapa figur mereka, kita belum tahu,” akunya.
Saat ini PDIP menjagokan John Wempi Wetipo yang masih menjabat sebagai Bupati Jayawijaya. “Wempi punya tugas sekarang cari partai. Partainya sudah habis dan semua ada di kita. Persoalannya itu, kecuali Gerindra berkoalisi dengan PDIP,” jelasnya. Saat ini sebagai pasangan incumbent, yang ada di benak pasangan Lukmen adalah ingin membangun Papua dalam kebersamaan.
Tim Kampanye Lukmen Antisipasi Kampanye Hitam
Ketua Tim Kampanye Koalisi Papua Bangkit II Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lukas Enembe – Klemen Tinal, Mathius Awaitouw mengakui seluruh 10 partai politik secara nasional sampai ke daerah sudah memberikan keputusan untuk seluruhnya memberikan dukungan kepada pasangan Lukas Enembe – Klemen Tinal.
“Partai harus konsisten karena itu koalisi penting untuk bagaimana kita membangun koordinasi dan komunikasi, supaya demokrasi yang benar dan demokrasi yang bukan transaksional ini harus benar – benar kita nyatakan di Papua,” katanya menjawab pertanyaan Papua Bangkit, Jumat (29/12/2017).
Untuk itu, selain meraih kemenangan, tetapi lebih dari itu ingin menyatakan bahwa provinsi ini telah menyelenggarakan Pilkada yang demokratis, bermartabat dan berkualitas. Karena itu koalisi yang terdiri dari 10 Parpol yakni Demokrat, Nasdem, Hanura, PKS, PKB, PAN, Golkar, PKPI, PPP dan Partai Bulan Bintang ini menjadi solid dan harus kompak.
Lanjut Mathius, untuk memenangkan pasangan ini semua mesin politik akan dimaksimalkan bekerja mulai dari pusat hingga ke kampung dan juga TPS akan dibangun mesin partai politik untuk dapat bekerja maksimal. Hal ini menjadi tanggungjawab koalisi untuk melihat sampai sejauh mana kesungguhan ini.
Selain itu juga, selaku ketua tim kampanye ia juga akan mengantisipasi adanya kampanye hitam dari lawan politik. “Justru itu tim koalisi kita punya juga tim hukum dan bila perlu ada tim ahli yang kita akan digunakan juga untuk mengawal. Sebab kita bertekad sungguh – sungguh untuk mengawal pilkada yang terbaik. Kita tidak main – main dan kita mau wujudkan Papua yang benar – benar berkualitas,” ungkap Mathius.
Soal kemungkinan akan ada calon tunggal, Mathius Awaitouw yang juga Ketua DPW Partai Nasdem ini menegaskan, saat ini yang jelas dirinya yakin tidak ada lagi orang yang akan berani menatap arus besar ini dengan 10 partai.
Nantinya tim akan berkoordinasi untuk mengambil langkah agar semua agenda dikerjakan. Selain itu juga 10 partai koalisi ini nantinya juga akan membicarakan terkait Pilkada Gubernur ini. Pasalnya selain pemilihan gubernur, ada juga 6 kabupaten yakni Biak Numfor, Mamberamo Tengah, Jayawijaya, Puncak, Paniai dan Deiyai juga akan menyelenggarakan pesta demokrasi yakni Pilkada Bupati di tahun yang sama.
“Masing – masing partai kan sudah memberikan dukungan kepada pasangan calon di kabupaten/kota. Itu dinamika dari setiap partai politik. Akan tetapi tidak boleh mengorbankan kepentingan besar untuk Papua. Kami yakin pasti akan jalan seiring karena kami sudah membaca peta itu,” tegas Awaitouw. (YMF/Ed-Fri)