Ribuan massa pendukung dan simpatisan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Lukas Enembe – Klemen Tinal (Lukmen) Sabtu (30/12/2017) sore memadati Lapangan Sepakbola Hawai Sentani untuk pesta adat berupa parade budaya.

SENTANI (PB) – Ribuan massa pendukung dan simpatisan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Lukas Enembe – Klemen Tinal (Lukmen) Sabtu (30/12/2017) sore memadati Lapangan Sepakbola Hawai Sentani untuk pesta adat berupa parade budaya dan nusantara dari berbagai suku.

Disambut dengan tari – tarian adat dari berbagai suku di nusantara, Lukas Enembe didampingi sang istri Yulce W Enembe memasuki tempat acara, disusul Klemen Tinal yang disambut juga dengan tari –tarian, dan diawali ibadah singkat yang dipimpin Pdt Robert Marini.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia Albert Wanimbo mengatakan, kegiatan ini dapat terlaksana atas sumbangan dari donatur termasuk juga jumlah babi untuk bakar batu sebanyak 1000 ekor. Parade budaya nusantara ini sebaga wujud nyata merawat tali silahturahmi dalam kemanusiaan. Untuk itu diusulkan parade budaya adat dan nusantara ini dapat digelar pada setiap tahun di 5 wilayah adat untuk menjaga kebudayaan dan adat istiadat dan tanggal 30 Desember ditetapkan sebagai hari pesta budaya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dan pernyataan sikap dari perwakilan lima wilayah adat. Diawali Kepala suku adat Tabi, Orgenes Kawai selaku tuan rumah, yang mengatakan kepemimpinan Lukmen sudah mulai terlihat dengan berbagai program pembangunan yang masuk hingga ke kampung -kampung.

“Ijinkan saya selaku wakil ketua adat Suku Sentani, kami masyarakat Tabi siap mendukung secara penuh proses pembangunan di tanah ini. Sebab mencari orang sederhana dan mau membangun saat ini sangat susah,” kata Orgenes. Pasangan Lukmen, menurutnya sudah membangun Papua yang bangkit dan mandiri.

Yulius Maniagasi yang mewakili wilayah Saireri mempersilakan pasangan Lukmen maju lagi sebagai pasangan gubernur dan wakil gubernur. “Kalian berdua silakan maju. Kami siap mendukung dan siap berdiri di belakang,” kata Yulius.

Kemudian dari wilayah La Pago disampaikan Petrus Payogwa didampingi para kepala suku. Di antaramya dari Pegunungan Bintang dan Yalimo dan 8 kabupaten lainnya termasuk juga Yahukimo. Mereka menegaskan, dari 10 kabupaten di wilayah Meepago, pasangan Lukmen adalah satu kebanggaan buat masyarakat gunung. Untuk itu, para kepala suku ini mendoakan agar pasangan ini dapat sehat selalu dan membawa Papua pada bangkit, mandiri dan kesejahteraan.

Selain itu juga mereka menegaskan, Yahukimo dengan 51 distrik merupakan kabupaten pertama yang memenangkan pasangan Lukmen pertama kali saat Pilkada 5 tahun lalu.   Lukas dan Klemen juga dianggap sebagai pasangan yang telah membawa pembaharuan.

Dari wilayah Mee Pago yang disampaikan Yustus Gobay dalam dukungan politiknya mengatakan, hanya Lukas Enembe yang bisa mengurus orang Papua.  Yang terakhir dari wilayah adat Ha Anim Vincent Anakota. Wilayah Domberay Meybrat dikatakan Nagot Lemauk mengucapkan terima kasih kepada pasangan Lukmen yang sudah membangun Papua ini.

Paguyuban Nusantara Charles Simare-Mare menyatakan sikap Paguyuban Nusantara tidak takut,tidak malu -malu dan sembunyi -sembunyi untuk memberikan dukungan.  Pasangan Lukmen sudah dianggap sebagai bapaknya orang se Nusantara yang bekerja di tanah ini. Paguyuban ini siap mendukung pasangan Lukmen di periode 2018 -2023.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan lukisan dari anak asli Papua yang bernama Yanto Gombo dari Suku Walat yang diberikan kepada Lukas Enembe. Dalam waktu 45 menit ia melukis langsung di atas kanvas.

Pasangan Lukmen Mengucapkan Terima Kasih  

Sementara itu dalam sambutannya Lukas Enembe yang maju untuk kedua kalinya  bersama Wakil Gubernur Klemen Tinal menyampaikan terima kasih atas dukungan seluruh masyarakat Papua selama keduanya memimpin.

“Kami selalu didoakan di lembah – lembah dan di gunung -gunung,” ujarnya saat memberikan sambutan pada Pesta Adat Parade Budaya Nusantara di Lapangan Hawai Sentani, Sabtu sore. Dengan doa dan airmata, keduanya membangun tanah ini. Selama memimpin dalam kurun waktu hampir lima tahun dan akan berakhir tanggal 9 April 2018, selalu menjaga budaya dan eksistensi orang Papua.

Kata gubernur, ia selalu menyuarakan kekayaan alam orang Papua yang juga harus dinikmati seluruh rakyat. Termasuk di antaranya menyuarakan soal Freeport yang pada akhirnya Presiden Jokowi memutuskan orang Papua berhak mendapat bagian dalam perusahaan tambang terbesar di dunia itu.

“Oleh karena itu Papua penting bagi Indonesia dan perlu mendapat perlindungan dari negara,” tukasnya. Itulah sebabnya ia sebagai gubernur bersama wakil gubermur sudah melaksanakan tugas selama hampir 5 tahun.

Tanggal 9 Januari 2018 pasangan ini akan  mendaftarkan secara resmi ke KPU Provinsi  dengan nama Koalisi Papua Bangkit II yang diusung 10 partai politik, di antaramya Demokrat, Golkar, Hanura, Nasdem, PKB, PAN, PPP, PBB, PKPI  dan PKS.

Nantinya berbagai proses akan dilalui mulai dari DPRP dan termasuk juga ke MRP. Selain itu dalam syarat kekhususan sesuai UU Otsus Nomor 21 tahun 2001. Salah satu syaratnya yakni harus berpidato menggunakan bahasa daerah. “Ini bukan kami yang meminta akan tetapi dalam undang – undang sudah mengisyaratkan soal ini. Sebab kita Otsus,” tuturnya.

Di kesempatan itu juga gubernur sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Papua yang selalu memberikan dukungan dan doa selama keduanya memimpin. Sebelum menutup sambutannya Lukas Enembe mengucapkan selamat Natal 25 Desember 2017 dan menyongsong Tahun Baru 1 Januari 2018. (YMF/Ed-Fri)

Facebook Comments Box