JAKARTA (PB)—Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo dijadwalkan pekan ini melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Papua, tepatnya di Kabupaten Merauke. Agenda Presiden ke Merauke ialah meresmikan Monumen Kapsul Waktu dan meninjau jalan Trans Papua di wilayah Selatan Papua.
Kunker orang nomor satu di Indonesia itu akan berlanjut ke Port Moresby, Papua New Guinea (PNG) untuk mengikuti Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) Summit pada tanggal 15-17 November 2018 mendatang.
Kepastian kedatangan Presiden disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua, Hery Dosinaen, S.IP.MKP.M.Si di Jakarta, Senin malam (12/11/2018).
“Kabag Humas dan Protokoler Pemprov Papua, Wakil Bupati Merauke dan Dandrem, serta As Intel Kodam XVII/Cenderawasih mengikuti pertemuan di Istana Negara dan Presiden akan tiba di Merauke pada tanggal 15 November malam,” ujar Sekda Hery.
Menurut Hery, kedatangan Presiden dan rombongan ke Papua merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap pembangunan di Bumi Cenderawasih. Oleh karena itu, atas nama pemerintah dan masyarakat Papua, ia menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Presiden Jokowi.
“Pemerintah merasa senang dan bangga Presiden berkunjung lagi ke Papua, khususnya ke Merauke dan akan ke Port Moresby, Papua New Guinea (PNG),” kata Hery.
Hery menjelaskan, dalam Kunker-nya ke Merauke, Presiden Jokowi dijadwalkan akan meresmikan Monumen Kapsul Waktu dan peninjauan jalan trans Papua. “Kami tetap siap menanti kedatangan presiden tanggal 15 Novermber malam di Merauke,” katanya.
Monument Kapsul waktu dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sejak 2016 di depan Kantor Bupati Merauke. Kapsul Waktu berisi mimpi dan harapan anak-anak Indonesia akan Indonesia 70 tahun mendatang yang dibawa secara estafet mulai dari Aceh ke seluruh provinsi dan berakhir di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua pada bulan Desember 2015.
Sebelumnya, kepada pers Juli 2018, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, ide pembangunan monumen untuk menyimpan Kapsul Waktu berasal dari Presiden Jokowi pada HUT ke-70 Kemerdekaan Indonesia tahun 2015 dan akan dibuka kembali pada 70 tahun mendatang.
“Kebetulan saya hadir saat dimulai di Sabang dan ikut menerima di Kalimantan Timur dan Merauke. Kami ditugasi membangun monumen untuk menyimpan Kapsul Waktu yang akan dibuka pada tahun 2085,” jelas Basuki sebagaimana ditulis liputan6.com.
Pembangunan dilakukan tahap I pada 2016 berupa pekerjaan pondasi dengan anggaran Rp 7 miliar. Pekerjaan dilanjutkan tahap II sejak Juli 2017 dan direncanakan selesai Desember 2018 dengan biaya konstruksi sebesar Rp 82,9 miliar melalui anggaran Ditjen Cipta Karya dengan kontraktor PT. Nindya Karya. Saat ini progres fisik telah mencapai 74 persen dan ditargetkan bisa rampung pada bulan Oktober 2018.
Lokasi monumen berada di depan Kantor Bupati Merauke dan dekat Bandara Mopah sehingga akan menjadi landmark baru Kabupaten Merauke yang dapat dilihat saat pesawat mendarat. Luas kawasan 2,5 ha terdiri dari 1 ha adalah area monumen dan 1,5 ha digunakan sebagai alun-alun.
Adalah arsitek kenamaan Indonesia Yori Antar yang membuat desain arsitektur monumen ini bersama desain arsitektur infrastruktur PUPR lainnya. Angka 17, 8, dan 45 dipilih menjadi angka-angka kunci ukuran monumen. Monumen memiliki lebar 17 meter, tinggi 8 meter dan panjang 45 m.
Lima akses masuk bangunan tugu kapsul juga memiliki arti yakni lima suku asli Merauke yakni Malind, Muyu, Mandobo, Mappi dan Auyu yang menjaga tugu kapsul waktu. (Gusty Masan Raya)