Asisten I Bidang Pemerintahan Sekda Papua Doren Wakerkwa, mewakili Gubernur Papua Lukas Enembe, ketika menutup Konferensi Umum GIDI ke- XIX Wilayah Bogo di Aula Power Ericson, Distrik Bogondini, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua, Jumat (30/11/2018).

JAYAPURA (PB)—Gubernur Papua Lukas Enembe menyampaikan Konferensi  Umum Gereja Injili di Indonesia (GIDI),  harus  jadi  contoh  dan urat nadi nomor satu bagi jemaat Kristiani di Papua, khususnya   di wilayah Pegunungan Tengah, selain   Baptis dan KINGMI.

Demikian disampaikan Gubernur melalui Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Papua Doren Wakerkwa, SH ketika menutup Konferensi Umum  GIDI ke- XIX Wilayah Bogo di Aula Power Ericson,  Distrik Bogondini, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua,  Jumat (30/11/2018).

Gubernur mengatakan, Konferensi Umum  GIDI ini semula diperkirakan  diperkirakan  akan menuai masalah, tapi  ternyata kegiatan ini berlangsung sukses, aman dan terkendali.

“Hanya  karena  campur  tangan  Allah di dalam Yesus  Kristus di Bokondini ini, maka  kita sukseskan kegiatan  ini dalam  nama Tuhan kita Yesus Kristus. Dan  hasilnya  kita sudah  pilih Pdt. Dorman Wandikbo kembali menjadi President GIDI dua periode di masa mendatang,”  ujar Gubernur.

Gubernur menyampaikan,  penghargaan yang setinggi-tinginya kepada President GIDI terpilih Pdt. Dorman Wandikbo, termasuk tiga calon President GIDI yang diusulkan, masing-masing  Pdt. Hengki Felle, Pdt. Lipius Biniluk,  dan Pdt. Lenis Kogoya.

“Saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan,  karena  berjalannya Konferensi Umum GIDI, maka gereja makin kuat, kokoh dan bersatu, sehingga dapat  melaksanakan pelantikan dan pengukuhan pengurus GIDI. Kiranya Tuhan Yesus Memberkati,” terangnya.

Gubernur  juga menyampaikan terima kasih kepada para Ketua Klasis  yang datang dari daerah-daerah,    naik  turun gunung, tapi  karena pekerjaan Tuhan  dilaksanakan, maka tiba dengan selamat di Bokondini.

“Tuhan  kasih cuaca  yang bagus,  Tuhan kasih anugerah  yang luar biasa. Kemuliaan Allah yang terjadi di Bokondini, karena disini   injil  masuk pertama kali  di Bokondini 1 Mei 1955 silam.

Menurut Gubernur,  injil  yang berkembang di Lapago atau  orang Lani Suku apapun hidup disana berkembang dari Bokondini ini.  Kemudian berkembang kemana-mana di seluruh wilayah  Pegunungan.

“Nama  Allah  diwartakan  dari sini. Nama Yesus Kristus diberkati dari sini.  Panitia melaksanakan segala sesuatu di Bokondini ini  penuh  tangangan, penuh persoalan, penuh kendala, penuh rintangan. Tapi karena campur  tangan  Allah didalam Yesus  Kristus di Bokondini ini, maka  kita sukseskan kegiatan  ini dalam  nama Tuhan kita Yesus Kristus. Dan  hasilnya  kita sudah  pilih Pdt. Dorman Wandikbo kembali menjadi President GIDI dua periode di masa mendatang,” jelasnya.

Konferensi  Umum GIDI  ke XIX Wilayah Bogo dibuka  Gubernur Papua Lukas Enembe, didampingi Ny. Yulce W, Enembe di Distrik  Bokondini,  Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua, Selasa (27/11/2018).

Sekedar diketahui,  dua gembala umat Bert Power dan Ross Bertell tiba di Bokondini pada bulan Maret 1955. Selain misi UFM, Gesswein dan Widbin bersama Misi ABMS lainnya meninggalkan Camp Injili Archbol pada tanggal 28 April dan tiba di Bokondini pada tanggal 1 Mei 1955. Di Bokondini membuka lapangan terbang pertama tanggal 5 Juni 1965 dan Pilot Dave Steiger mendaratkan pesawat pertama kali di Bokondini. Sejak itulah secara resmi membuka Pos UFM dan APCM di Bokondini sebagai basis penginjilan di seluruh Pegunungan Tengah.

Pada tanggal 5 Juni 1957, pesawat MAF pertama kali mendarat di Swart Valley sekarang disebut Karubaga Wilayah Toli. Lalu, pada bulan Agustus 1958, tiga orang UFM  Ralph Maynard, Bert Power dan Leon Dillinger berjalan kaki dari Karubaga menuju ke daerah Yamo membuka lapangan terbang di Mulia.

Setelah membuka pos-pos penginjilan, sebagai hasil pertama dari Badan Misi UFM dan APCM melakukan pembaptisan pertama berjumal 9 orang di Kelila wilayah Bogo. (Gusty Masan Raya/mdc)

Facebook Comments Box