Gubernur Papua, Lukas Enembe, S.IP.MH bertemu dengan Rektor University of Rhode Island (URI), David M Dooley,Phd, di Rektorat, Green Hall, University of Rhode Island, Providence ibukota Rhode Island negara bagian Amerika Serikat.

PROVIDENCE (PB.COM) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mendukung kerjasama antara Universitas Negeri Cenderawasih (Uncen) Jayapura dan University of Rhode Island (URI) untuk membuka fakultas kelautan dan perikanan.

Kerjasama Uncen-URI itu dipandang tepat karena program studi kemaritiman dan kelautan di URI merupakan salah satu dari lima terbaik di dunia. Apalagi Papua membutuhkan sumber Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengelola potensi kelautan dan perikanan di Bumi Cenderawasih yang melimpah.

Hal itu dikemukakan Gubernur Papua, Lukas Enembe, S.IP.MH saat bertemu dengan Rektor University of Rhode Island (URI), David M Dooley,Phd, di Rektorat, Green Hall, University of Rhode Island, Providence ibukota Rhode Island negara bagian Amerika Serikat.

“Saya menyambut baik dan mendukung kerjasama antara University of Rhode Island dan Uncen Papua. Kami harapkan kerjasama akademik antara kedua universitas dapat mewujudkan Fakultas Kelautan dan Perikanan yang sangat dibutuhkan di Papua,” ungkap Gubernur Lukas.

Menurut Gubernur, kerjasama kedua universitas untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) asli Papua diharapkan tak hanya program studi ilmu kelautan, kemaritiman dan perikanan tetapi  juga mencakup program studi unggulan seperti ilmu farmasi, kedokteran dan ilmu alam dan lingkungan, ilmu pertanian, teknologi informasi dan komunikasi dan lainnya.

Ia berharap dengan dibukanya membuka fakultas kelautan dan perikanan dapat menyiapkan SDM asli Papua mengelola potensi bawah laut Papua yang belum dikelola dengan maksimal. Apalagi Papua memiliki keanekaragaman hayati laut terbesar di dunia. Lautan Papua merupakan wilayah Marine Mega Biodiversity terbesar di dunia dengan memiliki 8.500 species ikan, 555 species rumput laut dan 950 species biota terumbu karang.

Provinsi Papua memiliki garis pantai sepanjang 1.170 mil laut dengan luas perairan territorial mencapai 45.510 kmyang didalamnya mengandung berbagai jenis biota laut yang bernilai ekonomis penting.

Orang nomor satu di Papua itu juga mengemukakan bahwa pengiriman mahasiswa Papua ke luar negeri termasuk selain untuk meningkatkan daya saing anak-anak asli Papua di bidang ilmu pengetahun dan tekhnologi juga mempersiapkan mereka sebagai tenaga-tenaga kerja dengan disiplin dan ketrampilan yang baik.

Sementara itu, Rektor Universitas Cenderawasih (Uncen), Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST. MT mengapresiasi langkah Gubernur Papua atas dukungannya kepada Uncen dan URI untuk membuka fakultas kelautan dan perikanan.

Saat ini, kata Rektor Uncen telah memiliki jurusan ilmu kelautan dan perikanan yang terdiri dari dua program studi yakni program studi ilmu kelautan dan program studi ilmu perikanan. “Uncen sudah memilik jurusan ilmu kelautan dan perikanan dan kita berharap dapat dibuka fakultas. Terima kepada bapak gubernur Papua,” ungkap Rektor.

Ketua Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alama (FMIPA) Uncen, John D Kalor, S.Si, M.Sc/M.I.N.C mengatakan MoU antara Uncen dan URI telah ditandantangani pada tahun 2017 terkait kerjasama dan pendirian fakultas kelautan dan perikanan.

“Ada tiga pokok program dalam kerjasama  Rhode Island University USA dan Universitas Cenderawasih Jayapura terkait tridarma perguruan  tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat,” kata John Kalor  berharap dengan dukungan Pemprov Papua, fakultas ini dapat dibuka dalam waktu dekat.

Hal senada juga disampaikan Dr.Michael A Rice, Dosen Fakultas Perikanan, Ilmu dan Kedokteran Hewan University of Rhode Island. Dia dijadwalkan pekan depan terbang ke Papua untuk bertemu pihak Uncen untuk menindaklanjuti pembukaan fakultas perikanan dan ilmu kelautan di Uncen.

Gubernur dalam Kunjungan Kerjanya (Kunker) Providence Rhode Island berkesempatan mengunjungi Fakultas Kelautan dan Perpustakaan Ilmu Kelautan University of Rhode Island. Disana, Gubernur menyaksikan penggunaan tekhnologi bawah laut yang dikendalikan dari fakultas tersebut untuk membuat peta dan eksplorasi berbagai jenis biota laut yang ada di berbagai negara di dunia.

Dalam kunker tersebut didampingi Asisten I Bidang Pemerintahan dan Hukum Setda Papua, Doren Wakerkwa,SH,  Asisten II Bidang Perekonomian Dan Kesejahteraan Rakyat Setda Papua, Dr.Ir.Noak Kapisa, M.Sc, Kepala Biro Otonomi Khusus (Otsus) Setda Provinsi Papua Aryoko F Rumaropen, SP.Meng bersama staf dan Kepala Badan Penghubung Daerah Provinsi Papua di Jakarta, Alexander  Kapisa, ST. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box