JAYAPURA (PB.COM) – Sebanyak 13 warga di Distrik Bomela, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua dikabarkan meninggal dunia karena sakit.
Bupati Yahukimo, Abock Busup yang dikonfirmasi pers via telepon Seluler, Rabu (19/6) sore, mengaku untuk memastikan kabar tersebut, pihaknya sudah mengirim tim kesehatan ke Distrik Bomela pada Rabu pagi. Tim ini terdiri dari tenaga medis baik dokter maupun perawat sert membawa obat obatan
Abock mengakuui, pihaknya belum mendapatkan informasi pasti jumlah warga yang meninggal serta penyebabnya. “Tim yang diturunkan inilah yang nanti melakukan pengecekan kabar 13 orang yang meninggal, apa penyebabnya, sakitnya apa, dan kapan meninggalnya,” ujar Abock.
Menurut Abock, mungkin saja benar ada banyak warganya meninggal di daerah itu, tetapi bisa saja kematiannya sudah beberapa bulan sebelumnya. Jadi tidak bersamaan meninggalnya.
“Memang untuk mendapat informasi cepat (kematian warganya) agak susah butuh waktu lama. Karena lokasi setiap kampung berjauhan dan akses menuju kesana sangat susah,” akunya.
Untuk menuju Distrik Bomela, tim dari pemkab Yahukimo yang berada di Distrik dekai, ibukota kabupaten, harus menggunakan pesawat berbadan kecil.
“Untuk menuju kampung-kampung tersebut harus jalan kaki lebih dari satu hari. Di sana belum ada akses jalan untuk kendaraan,” akunya lagi.
Selain itu, di Distrik Bomela belum terdapat jaringan telekomunikasi dan hanya ada radio single side band (SSB). “Nanti ada tim yang kembali ke Distrik Dekai dan juga melaporkan lewat SSB. Mungkin sekitar 3 hari baru kita bisa dapat konfirmasinya,” sambungnya.
Di balik telepon, Abock membantah bila di Distrik Bomela tidak terdapat tenaga medis karena di lokasi tersebut terdapat Puskesmas. Ia juga menyayangkan munculnya pemberitaan di media daring mengenai kabar tersebut tanpa adanya upaya konfirmas ke Pemkab Yahukimo.
Dari informasi yang disampaikan sebuah media daring, 13 warga Distrik Bomela yang meninggal tersebar di 3 kampung, yaitu Kampung Kitikini, Kubiyalar dan Balamdua. *