JAYAPURA (PB.COM) – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua melaksanakan upacara bendera saat peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-26 dengan cara yang sedikit berbeda namun unik. Dari kepala hingga staf, mengenakan pakaian adat daerah masing-masing.
Nuansa keragaman budaya dari masing-masing suku dalam busana adat ini, mewarnai upacara Harganas pada Jumat (28/6/2019) lalu, di halaman Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Papua. Bertindak sebagai Pembina Upacara Kepala Perwakilan BKKBN Papua, Sarles Brabar, SE.M.Si. Upacara berlangsung dalam suasana khidmat.
Semestinya, Harganas diperingati pada tanggal 29 Juni, namun karena berkenaan dengan hari libur sehingga BKKBN Papua memajukan ke tanggal 28 Juni.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, Sarles Brabar menjelaskan, 29 Juni 2019 jatuh pada hari Sabtu, waktu dimana keluarga berkumpul bersama menikmati kebersamaan, mempersiapkan anak berkualitas menuju generasi emas.
Ia menjelaskan sejarah Harganas yang lahir atas dasar keprihatinan akan permasalahan pernikahan usia dini yang cukup tinggi, sama halnya dengan angka kematian ibu dan anak. Bukan hanya itu, angka infeksi, gizi buruk juga meningkat pada jaman dahulu.
Oleh karena itulah, pada tanggal 29 Juni 1970 dimulai gerakan KB Nasional, yakni hari bangkitnya kesadaran membangun keluarga kecil bahagia sejahtera melalui Program KB dan itu berhasil dalam kurun waktu 10 tahun. Program ini kemudian menjadi pembelajaran negara lain, dan Indonesia memperoleh UN Population Award.
Peringatan Harganas ke-26 ini mengusung tema nasional, “Hari Keluarga, Hari Kita Semua” dan tagline, “Cinta Keluarga, Cinta Terencana”.
Gerakan Kembali ke Meja Makan
Pada saat upacara peringatan Harganas, Kepala Perwakilan BKKBN Papua, Sarles Brabar, membacakan sambutan tertulis Sekretaris Utama BKKBN, Nofrijal, SP.MA. Di dalam sambutan itu, Sarles menjelaskan salah satu kegiatan yang digalakkan dalam momen Harganas di tahun 2019 ini adalah Gerakan “Kembali ke Meja Makan” dan “Gerakan tidak melihat media sosial dan TV pada jam 18.00 -21.00 atau Gerakan 1821″ yang diharapkan dapat mendekatkan dan meningkatkan kembali interaksi antara anggota keluarga yang akan mewujudkan terciptanya ketahanan keluarga.
Ia berharap agar Harganas dapat dijadikan momentum dan pemacu bagi keluarga lndonesia untuk terus-menerus berupaya meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga agar dapat menghasilkan generasi yang berkualitas.
Kata Sarles, peringatan Harganas tahun ini masih sama dengan tahun sebelumnya karena mengedepankan keikutsertaan keluarga dan mencerminkan penerapan empat pendekatan ketahanan keluarga yaitu Keluarga berkumpul (reuniting), Keluarga berinteraksi (interacting), Keluarga berdaya (empowering), dan Keluarga peduli dan berbagi (sharing and caring).
Selain itu melalui peringatan Harganas ke-26 ini juga diharapkan dapat dijadikan daya ungkit bagi sinergitas antara BKKBN, Tim Penggerak PKK, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota dalam rangka membangun bangsa mewujudkan lndonesia Sejahtera.
Usai upacara bendera, dilanjutkan dengan acara ramah tamah untuk mempererat kekeluargaan di lingkungan Perwakilan BKKBN Papua. (Frida Adriana)