Insiden ini menyebabkan satu orang meninggal dunia atas nama Deri Datu Padang (30) dengan luka tusukan di perut kanan. Sedangkan seorang lainnya, Bunga Simon (38) mengalami luka robek di bagian lutut dan bibir akibat terjatuh dari motor (berboncengan dengan Deri Datu Padang).
“Bahwa kita (TNI Polri) sudah komitmen tegas tidak ada lagi kita melaksanakan upaya preventif. Tapi kalau ada kejadian kita akan lakukan tindakan represif, supaya situasi (di Wamena) makin kondusif ke depan,” tegas Pangdam yang didampingi Kapolda Irjen Pol Paulus Waterpauw dan Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua di Wamena, Minggu (13/10/2019).
“Mungkin adanya kejadian (penikaman) kemarin itu adalah salah satu aksi dari situasi yang terjadi. Jadi ada unsur unsur (pihak)Â yang sedang berusuha mengganggu situasi yang sudah kondusif ini,” ujar Pangdam yang turut menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya salah satu warga dalam insiden tersebut.
“Ini kan sudah aman aktivitas masyarakat sudah kembali normal. Tapi tiba tiba kemarin mereka (pelaku penikaman) mengambil ruang ini. Sehingga akan menjadi evaluasi bagi kami. Bahwa aparat ada, tetapi kenapa dia daerah itu ada kekosongan,” ungkap Waterpauw.
“Pastinya kita akan lakuka barrier, patroli secara terpadu, termasuk melakukan razia senjata tajam. Ini saya harap warga perantau stop membawa sajam di jalan jalan, karena ini akan memancing suasana semakin panas,” imbaunya.
Sementara itu, Bupati Jayawijaya, John Richard Banua menegaskan, menjaga keamanan di kota Wamena merupakan tanggung jawab pemerintah daerah bersama aparat keamanan TNI Polri.